Syngenta Indonesia berbagi ilmu dengan petani untuk mengendalikan gulma yang mengganggu tanaman budidaya dengan produk terbarunya, Touchdown Neo.
Untuk memudahkan para petani dalam memperoleh informasi mengenai teknologi perlindungan tanaman yang tepat di tengah situasi pandemi COVID-19, Syngenta Indonesiamelakukan Expo virtual Touchdown Neo pada Jumat, 26 Februari 2021. Melalui acara tersebut, Syngenta Indonesia ingin memberikan informasi tentang pengendalian gulma pengganggu tanaman budidaya secara efektif dan efisien. Acara ini disiarkan langsung dari Lampung dan dihadiri oleh kios pertanian dan petani. Sekitar 85 petani bergabung secara virtual (online) dan 10 petani dari tiga (3) lokasi bergabung secara langsung (offline) dengan menerapkan protokol kesehatan.
Touchdown Neo adalah herbisida yang dapat membantu petani mengatasi tantangan dalam mengendalikan gulma. Selama ini pengendalian gulma secara manual terkendala oleh terbatasnya tenaga kerja dan juga membutuhkan biaya yang tinggi. Tetapi dengan menggunakan teknologi Touchdown Neo masalah tenaga kerja dapat diatasi dan biaya yang dikeluarkan menjadi lebih murah.
“Ada tiga keunggulan Touchdown Neo, yaitu cepat dan tuntas atasi gulma, jaminan kualitas, dan layanan purna jual (after-sales service) dari Syngenta. Kami memiliki tim lapangan yang akan melakukan pendampingan teknis, kegiatan Field Day dimana petani dapat melihat langsung kinerja produkdan jaringan kios tempat petani membeli produk Syngenta,” ujar Fakhrudin Leitu Okte, Regional Sales Manager Syngenta Indonesia untuk area Sumatera bagian selatan.
Gulma adalah tumbuhan yang tumbuh di sekitar tanaman budidaya yang menghambat pertumbuhan tanaman tersebut sehingga kualitas dan kuantitas produksi menurun. Keberadaan gulma juga menjadi sumber sarang hama dan penyakit. Oleh karena itu gulma perlu dikendalikan agar menghilangkan dampak yang merugikan perekonomian petani.
Pada kegiatan expo virtual tersebut, tim Syngenta melakukan ujicoba pengendalian gulma dengan menggunakan Touchdown Neo yang dilakukan oleh Yoyok Susanto, Field Contributor yang beradadi Lampung Timur. Ujicoba dilakukan pada lahan yang telah dibagi menjadi tiga (3) plot.
Plot satu (I) memperlihatkan kondisi lahan satu minggu setelah aplikasi Touchdown Neo yang hasilnya rumput menjadi kuning dan rata. Sementara, lahan yang diaplikasikan dengan produk lain hasilnya rumput belum semuanya terkendali. Dari hasil uji coba tersebut terbukti Touchdown Neo mampu bekerja cepat mengendalikan gulma.
“Kemudian, pada plot dua (II), kondisi rumput pada lahan terkendali semua setelah 18 hari mendapatkan aplikasi Touchdown Neo. Sementara yang menggunakan produk lain, rumput masih banyak yang hidup. Ini bukti bahwa Touchdown Neo dapat mengendalikan dengan cepat dan tuntas,” ujar Yoyok.
“Selanjutnya, pada plot tiga (III), setelah dilakukan penyemprotan dengan Touchdown Neo selama kurang lebih 26 hari, Touchdown Neo mampu mengendalikan berbagai macam gulma. Jadi, pada intinya Touchdown Neo terbukti mampu menggendalikan gulma yang membandel dengan cepat dan tuntas,” tambahnya.
(Selengkapnya dapat dibaca di Majalah Sawit Indonesiam, Edisi 114)