• Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Facebook Twitter Instagram
Tuesday, 28 March 2023
Trending
  • Menerima Dana Tahap Awal Perdagangan Karbon
  • TBS di Kalbar Capai Harga Tertinggi Rp2.661,93/kg
  • BPDP Menginisiasi Pembentukan Sawit Learning Center (WINNER)
  • RSPO dan ISPO Bukti Sawit Berkelanjutan
  • Provinsi Kaltim Gelar Pasar Murah
  • Transisi Energi Bagi Perlindungan Lingkungan Dari Dampak Perubahan Iklim
  • BPBD Riau Mengirimkan Tim dan Peralatan Penanganan Karhutla ke Bengkalis
  • PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Menjadikan UMKM Sebagai Inti Bisnisnya
Facebook Instagram Twitter YouTube
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Subscribe
  • Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Home » Edukasi Petani Melalui Virtual Expo
Berita Terbaru Seremoni

Edukasi Petani Melalui Virtual Expo

By Redaksi SIMay 1, 20213 Mins Read
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email
Slide12
Slide12
Share
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email

Syngenta Indonesia berbagi ilmu dengan petani untuk mengendalikan gulma yang mengganggu tanaman budidaya dengan produk terbarunya, Touchdown Neo.

Untuk memudahkan para petani dalam memperoleh informasi mengenai teknologi perlindungan tanaman yang tepat di tengah situasi pandemi COVID-19, Syngenta Indonesiamelakukan Expo virtual Touchdown Neo pada Jumat, 26 Februari 2021. Melalui acara tersebut, Syngenta Indonesia ingin memberikan informasi tentang pengendalian gulma pengganggu tanaman budidaya secara efektif dan efisien. Acara ini disiarkan langsung dari Lampung dan dihadiri oleh kios pertanian dan petani. Sekitar 85 petani bergabung secara virtual (online) dan 10 petani dari tiga (3) lokasi bergabung secara langsung (offline) dengan menerapkan protokol kesehatan.

Touchdown Neo adalah herbisida yang dapat membantu petani mengatasi tantangan dalam mengendalikan gulma. Selama ini pengendalian gulma secara manual terkendala oleh terbatasnya tenaga kerja dan juga membutuhkan biaya yang tinggi. Tetapi dengan menggunakan teknologi Touchdown Neo masalah tenaga kerja dapat diatasi dan biaya yang dikeluarkan menjadi lebih murah.

Baca juga :   Masyarakat Riau Didorong Bijak Dalam Berbelanja

“Ada tiga keunggulan Touchdown Neo, yaitu cepat dan tuntas atasi gulma, jaminan kualitas, dan layanan purna jual (after-sales service) dari Syngenta. Kami memiliki tim lapangan yang akan melakukan pendampingan teknis, kegiatan Field Day dimana petani dapat melihat langsung kinerja produkdan jaringan kios tempat petani membeli produk Syngenta,” ujar Fakhrudin Leitu Okte, Regional Sales Manager Syngenta Indonesia untuk area Sumatera bagian selatan.

Gulma adalah tumbuhan yang tumbuh di sekitar tanaman budidaya yang menghambat pertumbuhan tanaman tersebut sehingga kualitas dan kuantitas produksi menurun. Keberadaan gulma juga menjadi sumber sarang hama dan penyakit. Oleh karena itu gulma perlu dikendalikan agar menghilangkan dampak yang merugikan perekonomian petani.

Baca juga :   Pemerintah Memastikan Kestabilan Harga dan Keamanan Stok Pangan Jelang Ramadan

Pada kegiatan expo virtual tersebut, tim Syngenta melakukan ujicoba pengendalian gulma dengan menggunakan Touchdown Neo yang dilakukan oleh Yoyok Susanto, Field Contributor yang beradadi Lampung Timur. Ujicoba dilakukan pada lahan yang telah dibagi menjadi tiga (3) plot. 

Plot satu (I) memperlihatkan kondisi lahan satu minggu setelah aplikasi Touchdown Neo yang hasilnya rumput menjadi kuning dan rata. Sementara, lahan yang diaplikasikan dengan produk lain hasilnya rumput belum semuanya terkendali. Dari hasil uji coba tersebut terbukti Touchdown Neo mampu bekerja cepat mengendalikan gulma.

Baca juga :   Kementerian ESDM Dukung Pemanfaatan EBT Sektor Swasta

“Kemudian, pada plot dua (II), kondisi rumput pada lahan terkendali semua setelah 18 hari mendapatkan aplikasi Touchdown Neo. Sementara yang menggunakan produk lain, rumput masih banyak yang hidup. Ini bukti bahwa Touchdown Neo dapat mengendalikan dengan cepat dan tuntas,” ujar Yoyok.

“Selanjutnya, pada plot tiga (III), setelah dilakukan penyemprotan dengan Touchdown Neo selama kurang lebih 26 hari, Touchdown Neo mampu mengendalikan berbagai macam gulma. Jadi, pada intinya Touchdown Neo terbukti mampu menggendalikan gulma yang membandel dengan cepat dan tuntas,” tambahnya.

(Selengkapnya dapat dibaca di Majalah Sawit Indonesiam, Edisi 114)

Share. WhatsApp Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email Telegram

Related Posts

Menerima Dana Tahap Awal Perdagangan Karbon

9 hours ago Berita Terbaru

TBS di Kalbar Capai Harga Tertinggi Rp2.661,93/kg

10 hours ago Berita Terbaru

BPDP Menginisiasi Pembentukan Sawit Learning Center (WINNER)

11 hours ago Berita Terbaru

RSPO dan ISPO Bukti Sawit Berkelanjutan

12 hours ago Berita Terbaru

Provinsi Kaltim Gelar Pasar Murah

13 hours ago Berita Terbaru

Transisi Energi Bagi Perlindungan Lingkungan Dari Dampak Perubahan Iklim

15 hours ago Berita Terbaru

BPBD Riau Mengirimkan Tim dan Peralatan Penanganan Karhutla ke Bengkalis

16 hours ago Berita Terbaru

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Menjadikan UMKM Sebagai Inti Bisnisnya

17 hours ago Berita Terbaru

Petani Sawit Turun ke Jalan, Protes Kebijakan Uni Eropa

1 day ago Berita Terbaru
Edisi Terbaru

Majalah Sawit Indonesia Edisi 136

Edisi Terbaru 1 month ago2 Mins Read
Event

Promosi Sawit Sehat Dan Lomba Kreasi Makanan Sehat UKMK Serta Masyarakat

Event 6 days ago1 Min Read
Latest Post

Menerima Dana Tahap Awal Perdagangan Karbon

9 hours ago

TBS di Kalbar Capai Harga Tertinggi Rp2.661,93/kg

10 hours ago

BPDP Menginisiasi Pembentukan Sawit Learning Center (WINNER)

11 hours ago

RSPO dan ISPO Bukti Sawit Berkelanjutan

12 hours ago

Provinsi Kaltim Gelar Pasar Murah

13 hours ago
WhatsApp Telegram Facebook Instagram Twitter
© 2023 Development by Majalah Sawit Indonesia Development Tim.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Go to mobile version