Fakta tersebut menunjukan bahwa opini yang mengatakan produksi CPO meningkat dalam 10 tahun terakhir adalah dari perluasan areal (konversi hutan), tidak didukung fakta. Sebagian besar produksi CPO dalam 10 tahun terakhir disumbang oleh peningkatan produktivitas.
Kesimpulan
Berdasarkan fakta-fakta empiris yang dikemukakan dalam studi ini, menyimpulkan hal-hal tersebut.
- Pertumbuhan industri minyak sawit Indonesia bersifat inklusif (inclusive growth) baik secara lokal, nasional maupun global. Pertumbuhan minyak sawit Indonesia men-drive pertumbuhan sektor-sektor ekonomi Indonesia baik ekonomi daerah maupun ekonomi sektoral, dan menyediakan minyak nabati yang kompetitif untuk masyarakat dunia. Selain itu industri minyak sawit Indonesia penyumbang penting devisa negara dan penerimaan pemerintah.
- Perkebunan kelapa sawit merupakan bagian penting dalam pembangunan kawasan pedesaan (rural development) di Indonesia. Perkebunan kelapa sawit merupakan sektor pioner dan mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru, menciptakan kesempatan kerja dan berusaha yang luas, dikawasan pedesaan dan menciptakan pendapatan. Peningkatan produksi CPO berpengaruh positif, signifikan serta elastis dalam pertumbuhan ekonomi (PDRB) di kawasan pedesaan.
- Perkebunan kelapa sawit bagian penting dan strategis dalam mengurangi (menghapus) kemiskinan dikawasan pedesaan (poverty alleviantion) di Indonesia. Pendapatan petani sawit bukan hanya jauh diatas garis kemiskinan, bahkan telah berhasil menjadi masyarakat berpendapatan menengah (middle income class) di Indonesia.
- Industri minyak sawit Indonesia ramah lingkungan (environment friendly) dan memperbaiki pelestarian lingkungan (environment sustainability). Industri minyak sawit merubah degraded-land dan low carbon menjadi lebih high carbon-stock melalui penyerapan CO2 (carbon sequestration) dari atmofir bumi, menghasilkan oksigen (O2) untuk kehidupan, relatif hemat sumberdaya lahan dan air (dibandingkan minyak nabati lainnya), minimum polusi dalam tanah dan air, hemat energi dan penggunaan biodiesel asal minyak sawit dapat mengurangi 62 persen emisi dibandingkan emisi diesel (fossil-fuel).
Dengan demikian, minyak sawit (CPO) yang dihasilkan oleh perkebunan kelapa sawit merupakan minyak yang berkelanjutan (sustainable oil) yang pro-job, pro-growth, pro-poor dan pro-environment.
Sumber: PASPI