JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Atas dedikasi dan kontribusi dalam mendukung program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dan Program Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Santripreneur Berbasis Sawit, Asian Agri mendapat penghargaan dari Apkasindo. Penghargaan diserahkan langsung oleh Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Gulat M.E Manurung kepada Anthony T. Sinulingga, Nursery Advisory Asian Agri, pada Kamis (2 September 2021).
Asian Agri mendukung program santripreneur berbasis sawit dengan menyediakan sekitar 400 benih Topaz, benih sawit unggul. Topaz yaitu benih yang dikembangkan Asian Agri sebagai material tanam sebagai bibit sawit siap salur untuk dipasok ke koperasi dan kelompok tani yang tengah menjalani program peremajaan sawit rakyat (PSR) di Rokan Hilir, Provinsi Riau.
Nursery Advisory Asian Agri, Anthony T. Sinulingga, menyampaikan apresiasinya atas penghargaan yang diraih Asian Agri. Pihaknya berterima kasih kepada Apkasindo dan juga Pemerintah atas penghargaan yang diterima. “Semoga dengan adanya penghargaan ini, yang juga telah disaksikan oleh para petani sawit, mereka tidak ragu lagi dalam memilih benih maupun bibit sawit yang sudah teruji dan terbukti,” ujar Anthony.
“Penggunaan bibit unggul seperti bibit Topaz sangat penting bagi program peremajaan sawit rakyat, karena dengan menggunakan bibit yang berkualitas, maka dapat meningkatkan produktivitas kebun sawit,” tambahnya.
Terkait penyerahan penghargaan kepada Asian Agri, Ketua APKASINDO, Gulat M.E Manurung mengatakan Asian Agri mitra baik petani sawit (APKASINDO) dengan kepentingan memajukan sawit Indonesia. “Kami dengan Asian Agri sudah lama saling mengenal bahkan sudah menjalin kerjasama yang diwujudkan dengan MoU,” ujarnya, saat dihubungi melalui sambungan telepon, pada Jum’at (3 September 2021).
Sebagai informasi, APKASINDO dan PT Inti Indosawit Subur, unit bisnis Asian Agri, telah menandatangani nota kesepahaman dalam rangka peningkatan produktivitas sawit rakyat dan mendukung Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Dengan meningkatnya produktivitas kelapa sawit rakyat akan menguntungkan semua pihak terkhusus dari segi ekonomi, sosial dan ekologi.
Selanjutnya, Gulat menambahkan ada empat poin yang mendasari APKASINDO memberikan penghargaan pada Asian Agri. “Pertama, kerjasama petani swadaya dengan Asian Agri karena dengan kemitraan petani sawit akan lebih cepat setara dengan perusahaan. Baik kemitraan Plasma Inti maupun Tandan Buah Segar (TBS),” ucapnya.
Kedua, lanjutnya, terkait dengan program Santripreneur, perusahaan bibit sawit (Asian Agri) memberikan sambutan positif. Asian Agri memberikan bibit (kecambah sawit) untuk dibesarkan kemudian ditanam dan menjadi rantai pasok program PSR. Memang tidak mudah meyakinkan produsen bibit dengan program Santripreneur. Tetapi, kami melihat kepercayaan Asian Agri dengan program Santripreneur yaitu program Wakil Presiden kerjasama dengan APKASINDO.
“Ketiga, hilirisasi. Kerjasama lebih lanjut hilirisasi mengolah TBS menjadi produk turunan atau dalam bentuk produk turunan lainnya misalnya pembuatan Hand Sanitizer bahan baku dari perusahaan (Asian Agri). Bisa juga program pemagangan mahasiswa Beasiswa Sawit dari BPDPKS di perusahaan-perusahaan Asian Agri dan kebun Asian Agri. Keempat, sama-sama melakukan kampanye positif praktik-praktik keberlanjutan industri sawit. Makanya kami tertarik bermitra dengan Asian Agri,” imbuh pria peraih gelar Doktor Ilmu Lingkungan Universitas Riau.
Program PSR merupakan proyek nasional yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo pada tahun 2017. Dan, diperlukan bibit unggul agar dapat menghasilkan produktivitas kelapa sawit yang tinggi. Program PSR tersebut diharapkan mencapai 500 ribu hektar hingga tahun 2024.
Penyerahan penghargaan berbarengan dengan kegiatan panen perdana pada lahan PSR dilaksanakan di Desa Suka Maju, Kecamatan Bagan Sinembah, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau pada keluasan tanam 266 hektar. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari kegiatan panen perdana yang disaksikan secara daring oleh Wakil Presiden RI, K.H Maruf Amin dan dihadiri secara langsung oleh Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, Gubernur Riau, Syamsuar, Bupati Rokan Hilir, Afrizal Sintong, perwakilan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), perwakilan Asosiasi Petani Sawit Indonesia (Apkasindo) beserta petani yang terlibat dalam program PSR di Rokan Hilir, Provinsi Riau.