LHOKSEUMAWE, SAWIT INDONESIA – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Dr. Gulat ME Manurung, MP, C.IMA. mengapresiasi peresmian pabrik sawit PT Satya Agung milik Bahruny Grup dan penyerahan sertifikat kepada petani plasma mitra perusahaan.
“Saya apresiasi pendirian pabrik sawit PT Satya Agung ini karena kebun anggota APKASINDO sangat banyak di sekitar pabrik ini. Dan atas undangan PT Satya Agung, saya sangat senang bisa hadir disini dalam peresmian PKS dan acara penyerahan sertifikat kepada petani sawit mitra plasma Bahruny Group,” ujar Gulat.
Sebagai Doktor Lingkungan, Gulat menekankan bahwa empat dimensi keberlanjutan sawit, yakni ekologi, sosial, lingkungan dan hukum harus saling sejalan. Tidak bisa hanya membicarakan aspek lingkungan dan hukum sementara masyarakat sekitar malah banyak yang miskin ditengah-tengah kekayaan sumber daya alamnya.
Gulat juga menyampaikan bahwa mustahil suatu perusahaan dapat berjalan langgeng, apabila kehadiran perusahaan tersebut tidak memberikan manfaat untuk masyarakat sekitar.
“DPP APKASINDO mengucapkan selamat kepada petani sawit Aceh Utara dan Lhokseumawe atas kehadiran PKS PT Satya Agung. Apresiasi dan terima kasih kepada Bang Joefly J. Bahroeny, yang sudah menempatkan petani sawit sebagai mitra strategis dan berkelanjutan,” ujar Gulat.
Gulat menceritakan bahwa kehadiran Menteri ATR/BPN juga menambah semangatnya untuk secepatnya tiba dilokasi acara. Gulat berharap pak Menteri juga bisa sekaligus melihat kondisi eksisting di lapangan, betapa berartinya sawit bagi ekonomi masyarakat setempat dan tentu Indonesia yang sudah menerima manfaat melalui kuatnya ekonomi nasional dapat melalui terpaan berbagai isu dan goncangan dunia.
“Walau perjalanan cukup jauh untuk tiba dilokasi, sampai 3 kali ganti pesawat, tapi saya sangat semangat karena PKS ini nyata membantu masyarakat sekitarnya,” lanjut Gulat.
“Kegiatan ini juga diharapkan menjadi referensi bagi korporasi sawit lainnya agar benar-benar bersinergi dengan petani sawit seperti yang dilakukan oleh PT Satya Agung. Membuka kran TBS kepada petani swadaya dengan harga yang setara adalah kata kuncinya,” tegas Gulat.
Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto hadir secara langsung untuk membagikan secara simbolis kepada 10 sertifikat plasma kepada petani kelapa sawit di area pabrik kelapa sawit PT. Satya Agung, Desa Uram Jalan, Kecamatan Geureudong Pasee, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, Rabu (16/11/2022).
Hadi mengapresiasi Joefly Bahroeny, Komisaris Utama Bahruny Grup yang telah menjalankan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 Tahun 2021 tentang Hak Pengelolaan, Hak Atas Tanah, Satuan Rumah Susun, dan Pendaftaran Tanah. Selain itu, langkah ini juga merupakan wujud implementasi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 86 Tahun 2018 tentang Reforma Agraria.
Untuk diketahui bersama, kebun seluas 2 ribu hektar tersebut dibagikan kepada seribu petani di sekitar perkebunan PT Satya Agung. Masing-masing 2 hektar per petani. Dalam kesempatan tersebut Menteri ATR/BPN didampingi Penjabat Gubernur Aceh Achmad Marzuki, menyerahkan sertifikat secara simbolik kepada 10 orang petani.
PT Satya Agung berdiri di atas lahan seluas 10 ribu hektar. Di lokasi perkebunan juga berdiri Pabrik Kelapa Sawit dengan kapasitas produksi sebesar 30 ton per jam ekstension 45 ton.