Bandung-Humas BRIN, Pemanfaatan teknologi terbarukan belum seluruhnya terserap masyarakat, informasi maupun trends teknologi yang berkembang belum semua bisa mereka ambil manfaatannya. Berawal dari kesadaran perlunya pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan agroindustri dan sebagai upaya mendukung Agroindustri 4.0 serta ketahanan pangan nasional, Badan Riset dan inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Agroindustri (PRA) melakukan Inisiasi Kolaborasi Riset bersama Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Telkom.
Komitmen itu pun akhirnya berlanjut dengan penandatangan perjanjian kerjasama mengenai Riset dan Inovasi Kecerdasan Artifisial di Bidang Agroindustri yang dilakukan oleh Kepala Pusat Riset Agroindustri Mulyana Hadipernata, bersama Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Telkom Ratri Wahyuningtyas, di Gedung FEB Universitas Telkom Bandung, Kamis (15/12).
Kepala Organisasi Riset Pertanian dan Pangan Puji Lestari menyampaikan bahwa melalui kerjasama dapat memperkuat kolaborasi riset , “melihat potensi yang dimiliki masing-masing, saya berharap kerjasama ini nantinya tidak hanya level pusat riset, tapi juga bisa meningkat ke level organisasi riset” ungkap Puji
Lebih lanjut Puji menjelaskan bahwa BRIN saat ini menganut sistem open platform,sehingga terbuka bagi siapa saja untuk mengakses fasilitas riset, pertukaran data dan informasi, dan pertukaran SDM iptek.
Sementara itu pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Riset Agroindustri Mulyana Hadipernata dalam sambutannya mengatakan bahwa jauh sebelum penandatanganan kerja sama ini, PRA dan Universitas Telkom telah beberapa kali melakukan kegiatan bersama seperti webinar, diskusi kolaborasi riset, kuliah umum, inisiasi pembentukan Pusat Kolaborasi Riset (PKR) dan kolaborasi melalui Riset Inovasi Indonesia Maju (RIIM).
“saya berharap kerjasama ini merupakan awal dari kerjasama yang lebih besar nantinya dan semoga kerjasama ini tidak hanya formalitas diatas kertas, tetapi dapat dilaksanakan dan menghasilkan inovasi” ungkapnya
Sementara itu, Ratri Wahyuningtyas Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Telkom dalam sambutannya menyampaikan bahwa kerjasama ini merupakan peluang yang baik untuk melakukan kolaborasi riset khususnya pemanfaatan machine learning dalam bidang pertanian dan pangan untuk pengambilan kebijakan terkait pangan.
Menurutnya, saat ini universitas Telkom memiliki 7 research center dan salah satunya ekosistem digital dan bisnis. Beberapa riset bahkan terkait pemanfaatan kecerdasan artifisial untuk bidang pertanian seperti prediksi harga komoditas, data ketersediaan pangan, potensi desa, komoditas unggulan, dan banyak lagi.
“kami sangat kuat di bidang AI, sayangnya kami kurang di bidang agroindustri khususnya parameter-parameter pertanian dan pangan, AI dapat digunakan untuk mengetahui asal usul makanan dan minuman yang kita konsumsi, dari negara mana, ditanam dimana, dan grade atau kualitasnya. Bahkan, pemanfaatan AI sudah dikombinasikan dengan menggunakan blockchain yang memastikan catatan asal usul produk itu tidak berubah sampai akhir.” ungkapnya
Melalui kerjasama riset dan Inovasi kecerdasan artifisial di bidang agroindustri ini, diharapkan dapat meningkatkan sinergi untuk menghasilkan inovasi bidang pertanian dan pangan yang efektif, efisien dan berkelanjutan.
Sumber: brin.go.id