Dalam lima tahun mendatang, industri sawit diprediksi tetap menjanjikan karena banyaknya perusahaan lokal dan juga perusahaan asing yang tertarik dalam investasi di bidang kelapa sawit” ungkap Michael Lie selaku Direktur PT Dolphin Indonesia.
Hal ini jugalah yang menimbulkan optimisme dari PT Dolphin Indonesia bahwa penjualan tahun ini diharapkan meningkat 30% dari penjualan tahun 2011,
Dengan semakin meningkatnya minat para investor di bidang sawit, maka kondisi ini secara tidak langsung juga akan berdampak positif kepada PT Dolphin Indonesia sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pabrik kelapa sawit.
Michael Lie mengatakan saat ini ada beberapa wilayah yang sedang aktif untuk pembangunan pabrik kelapa sawit, seperti Kalimantan, Sulawesi dan Papua, PT Dolphin Indonesia sendiri saat ini sedang mengerjakan beberapa project di wilayah Kalimantan dan Papua.
Untuk meningkatkan mutu pelayanan yang dikarenakan meningkatnya jumlah project maka PT Dolphin Indonesia memperbanyak tenaga kerja professional, seperti insinyur mekanikal dan insinyur elektrikal. Upaya ini dilakukan supaya bisa segera menangani dan menyelesaikan setiap kendala yang terjadi di lapangan. Dalam hal untuk meningkatkan mutu pelayanan, maka dari tahap awal instalasi hingga selesai project, Dolphin akan selalu mendampingi klien. “Sehingga klien tidak perlu merasa khawatir jika terjadi masalah selama project berlangsung” tegas Michael.
Sistem otomasi di saat sekarang sudah lebih banyak diterapkan oleh kebanyakan pabrik kelapa sawit di Indonesia. Dikarenakan adanya beberapa keunggulan dari sistem otomasi tersebut, terutama dari segi efektivitas biaya operasi, kenyamanan ketika bekerja, kebersihan dan juga safety. Disamping itu, Dolphin juga menyediakan jasa layanan upgrade PKS dari konvensional ke otomasi.
Saat ini negeri jiran seperti Malaysia sudah hampir tidak ada lahan yang bisa digunakan untuk pembangunan pabrik kelapa sawit (PKS), sehingga pembangunan PKS paling banyak saat ini ada di Indonesia. Untuk kapasitas PKS sendiri rata-rata berkisar dari 30 ton sampai dengan 90 ton per jam.
Untuk lebih meningkatkan kualitas, tahun ini Dolphin mengeluarkan produk baru:”Dolphin’s Cell Rupturing Technology” di mana teknologi ini merupakan hasil kerja sama antara Dolphin dengan salah satu perusahaan di Australia. Dalam brosur promosinya tertera “Dolphin’s Cell Rupturing Technology (CRT) Increases OER by as high as 0.3% of FFBt”. Produk CRT sendiri, sudah dilakukan trial di beberapa PKS di Malaysia dan Indonesia. Dan pabrik-pabrik tersebut berencana akan menerapkan sistem tersebut setelah periode trial berakhir. (Bebe)