Bagi Indonesia, kelapa sawit adalah komoditas perkebunan yang bernilai tambah tinggi dan punya peranan penting dalam memenuhi kebutuhan pangan dan energi.

Komoditas ini penyumbang devisa non migas terbesar yang diperkirakan mencapai US$39 miliar atau sekitar Rp 620 triliun pada 2022. Sektor ini menyerap sekitar 2,3 juta petani kecil dan mempekerjakan 14 juta orang baik secara langsung maupun di industri-industri turunan sawit, seperti industri pangan dan kosmetik. Total luas lahan kelapa sawit mencapai 16,3 juta hektar di mana 41% merupakan perkebunan milik rakyat dan/atau petani kecil.

Kontribusi produk sawit dari Indonesia ke dunia telah menyebar ke 150 negara. Hampir 60% produk sawit Indonesia telah menguasai pangsa pasar dunia dan dan komoditas ini berkonstribusi terhadap 3,5% pertumbuhan ekonomi nasional, maka pemerintah dan masyarakat wajib membela industri ini.
Salah satu tantangan industri ini adalah Indonesia masih mengacu kepada harga referensi CPO dari negara lain seperti Malaysia dan Eropa (Belanda). Walaupun Indonesia menempati urutan pertama negara produsen CPO tetapi kondisi menyulitkan Indonesia dalam mengatur kebijakan dan tata kelola industri sawit. Apalagi, Indonesia telah memiliki serangkaian program dan kebijakan yang memengaruhi situasi dunia seperti mandatori biodiesel, domestic market obligation, dan green fuel.

Usulan pemerintah harus diapresiasi dan didukung karena menjadi terobosan untuk memperkuat industri sawit di dalam negeri. Tentu saja, kebijakan ini harus dibuat peta jalan supaya penyusunan harga acuan CPO ditopang infrastruktur baik soft dan hard. Tentu saja, pemerintah tidak bisa berjalan sendiri harus ada dukungan dari semua pihak baik kementerian/lembaga terkait, asosiasi, perusahaan sawit, akademisi, bahkan petani.

Atas dasar itulah, Majalah Sawit Indonesia bermaksud mengadakan Seminar bertemakan
“Strategi Indonesia Menjadi Barometer Harga Sawit Dunia” yang akan mempertemukan lintas pemangku kepentingan dari berbagai perwakilan untuk membahas arah kebijakan harga acuan CPO Indonesia.

Keynote Speaker
Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI

Pembicara

  1. Didid Noordiatmoko, M.M. Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Kemendag RI …materi klik disini
    • Kabul Wijayanto Direktur Perencanaan dan Pengelolaan Dana BPDPKS …materi klik disini
    • Dwi Sutoro Direktur Pemasaran Holding PTPN III (Persero) …materi klik disini
    • Rahmanto Amin Jatmiko Direktur PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara …materi klik disini
    Share.
    Exit mobile version