• Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Facebook Twitter Instagram
Saturday, 1 April 2023
Trending
  • Potensi Ekspor UMKM Bersaing di Pasar Internasional.
  • CSR Membantu Pemberdayaan Petani Tanaman Pangan
  • UMKM Sawit Fokus Meraih Peluang Bisnis di ASEAN
  • Pemulia dan Pemuliaan Merupakan Kontribusi Signifikan Ketersediaan Pangan Nasional
  • Pengelolaan Lahan Gambut ASEAN
  • Produsen Alat Berat Tiongkok Resmikan Component Rebuilt Center di Balikpapan
  • Kenaikan Harga Pangan Jelang Idulfitri Berharap Tak Ada Kenaikan Signifikan
  • Bupati Indragiri Hulu Mengapresiasi Program Memerangi Stunting
Facebook Instagram Twitter YouTube
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Subscribe
  • Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Home » Direktur Utama PTPN III Holding: Direksi Baru Harus Belajar dan Loyal Kepada Perusahaan
Berita Terbaru

Direktur Utama PTPN III Holding: Direksi Baru Harus Belajar dan Loyal Kepada Perusahaan

By RedaksiJuly 20, 20162 Mins Read
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email
Share
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email

JAKARTA, SAWIT INDONESIA –  Menjabat Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III Holding, Elia Massa Manik belajar cepat selama tiga bulan terakhir demi memperbaiki 13 perusahaan perkebunan yang berada dalam pengelolaannya.

Ketika ditanya target Rini Soewandi, Menteri BUMN, kepada dirinya. Elia menjawab singkat: “Sehat.”

Menurut Elia Massa, biaya produksi di PTPN tidak kompetitif karena lebih tinggi 20%-25% dari perusahaan swasta. Jumlah direksi dinilai terlalu gemuk sehingga dipangkas dari lima direktur menjadi tiga direktur di masing-masing perusahaan perkebunan.

Sebelum mengambil keputusan, Elia mengaku banyak belajar dan tukar pendapat dengan para ahli setelah  memegang posisi direktur utama. “Sejak diangkat saya banyak belajar, saya panggil teman teman ahli yang di pertanian, baik keuangan dan teknis. Ini untuk memastikan saya tidak salah arah,” katanya.

Baca juga :   Petani Sawit Demo Kedubes Uni Eropa, Sampaikan 5 Tuntutan

Dalam pengangkatan direksi baru sejumlah PTPN di Jakarta, Elia meminta mereka supaya peduli kepada tiga aspek.  Pertama, apabila ingin melakukan akselerasi perubahan maka bangunlah basis pengetahuan. Mulai dari pemimpin harus senang belajar.

“Jika sebagai pemimpin bisa belajar banyak maka dapat menginspirasi level bawah. Tidak saja sisi teknikal tetapi manajemen. Semua pemimpin harus mulai mengajar dulu,” ujar lulusan Institut Teknologi Bandung ini.

Baca juga :   Pemenuhan Kebutuhan Listrik Masyarakat Pedalaman

Elia mengingatkan kepada jajaran direksi supaya rajin melihat kondisi kebun. “Kalau bapak-bapak tidak suka turun ke lapangan. Mohon maaf, saya tidak segan-segan dan tidak terlalu lama akan  lakukan pergantian sampai mendapatkan hasil terbaik.Dan saya percaya masih banyak potensi,” jelas mantan Bos Elnusa ini.

Aspek kedua, menurut Elia, harus bisa mereformasi diri lebih cepat.  Kalau sebelumnya managed knowledge tahapan berikutnya harus managed speed. Artinya harus bisa mereformasi diri sesuai kehandalan  yang dimilikinya. “Saya sering katakan transformasi lebih enak ketika duit banyak. Di saat tidak punya duit seperti sekarang akan lebih berat. “

Baca juga :   Keberhasilan Pemerintah Tangani Pandemi & Percepat Pemulihan Ekonomi

Ketiga, katanya, direksi harus punya nyali dalam membuat keputusan baik ketika sulit dan senang. Direksi diminta mampu membuat keputusan untuk organisasi.

“Tidak perlu loyal kepada saya. I don’t need your respect but i need your respect to institution. Ingat pak, karyawan kita sekarang 139 ribu dari PTPN satu sampai empatbelas. Dan nasibnya, kita yang menentukan, pak. Kalau kita kumpulan manusia pecundang, saya takut nasib mereka akan sangat malang. Tetapi kalau kita bisa bangkit , saya kira bisa memberikan harapan kepada next generation,” pungkasnya.  (Qayuum)

 

kelapa sawit sawit
Share. WhatsApp Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email Telegram

Related Posts

Potensi Ekspor UMKM Bersaing di Pasar Internasional.

13 hours ago Berita Terbaru

CSR Membantu Pemberdayaan Petani Tanaman Pangan

14 hours ago Berita Terbaru

UMKM Sawit Fokus Meraih Peluang Bisnis di ASEAN

15 hours ago Berita Terbaru

Pemulia dan Pemuliaan Merupakan Kontribusi Signifikan Ketersediaan Pangan Nasional

16 hours ago Berita Terbaru

Pengelolaan Lahan Gambut ASEAN

17 hours ago Berita Terbaru

Kenaikan Harga Pangan Jelang Idulfitri Berharap Tak Ada Kenaikan Signifikan

19 hours ago Berita Terbaru

Bupati Indragiri Hulu Mengapresiasi Program Memerangi Stunting

20 hours ago Berita Terbaru

Sustainable Finance Merupakan Hal Penting Dalam Transisi Energi Bersih

21 hours ago Berita Terbaru

BPDPKS Tetapkan 13 Lembaga Pendidikan Penyelenggara Beasiswa Sawit 2023

23 hours ago Berita Terbaru
Edisi Terbaru

Edisi 137 Majalah Sawit Indonesia

Edisi Terbaru 2 days ago2 Mins Read
Event

Promosi Sawit Sehat Dan Lomba Kreasi Makanan Sehat UKMK Serta Masyarakat

Event 1 week ago1 Min Read
Latest Post

Potensi Ekspor UMKM Bersaing di Pasar Internasional.

13 hours ago

CSR Membantu Pemberdayaan Petani Tanaman Pangan

14 hours ago

UMKM Sawit Fokus Meraih Peluang Bisnis di ASEAN

15 hours ago

Pemulia dan Pemuliaan Merupakan Kontribusi Signifikan Ketersediaan Pangan Nasional

16 hours ago

Pengelolaan Lahan Gambut ASEAN

17 hours ago
WhatsApp Telegram Facebook Instagram Twitter
© 2023 Development by Majalah Sawit Indonesia Development Tim.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.