Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Basar Manullang mengapresiasi peningkatan upaya pengendalian karhutla di beberapa kabupaten di Sumatera Barat. Hal ini disampaikan pada Rapat Koordinasi Penanggulangan karhutla Provinsi Sumatera Barat Tahun 2022 di Padang, 25/11/2022.

“Pada awal tahun, karhutla di Sumatera Barat mengalami kenaikan jika dibandingkan tahun 2021. Jumlah hotspot serta luas karhutla pada awal tahun mengalami kenaikan cukup tinggi. Atas upaya yang dilakukan kejadian karhutla mengalami penurunan yang signifikan hingga akhir tahun ini,” jelas Basar.

Menghadapi kejadian karhutla yang terjadi di Sumatera Barat, Basar mengingatkan arahan Presiden Joko Widodo agar memprioritaskan upaya pencegahan melalui deteksi dini, monitoring areal rawan hotspot, dan pemantauan kondisi harian di lapangan.

“Untuk mengatasi masalah karhutla di Provinsi Sumbar, perlu dilakukan langkah-langkah penguatan satgas terpadu lintas sektoral, memprioritaskan penanganan karhutla di daerah yang tingkat kerawanan karhutlanya tinggi seperti Pesisir Selatan, Pasaman Barat, Dharmasraya, dan Pasaman. Wilayah dengan gambut yang luas harus kita jadikan perhatian utama,” tegas Basar.

Basar mengingatkan ancaman karhutla yang akan terjadi pada tahun 2023. Meskipun curah hujan tahunan 2023 yang diprakirakan melebihi batas normalnya di sebagian wilayah Indonesia. Namun, juga tetap perlu waspada dan siaga terhadap peningkatan potensi kekeringan dan karhutla di beberapa wilayah rawan.

“Langkah-langkah pencegahan harus dilaksanakan sedini mungkin. Banyaknya curah hujan pada tahun depan tidak boleh membuat kita lengah. Upaya pencegahan harus tetap dilaksanakan seperti pamantauan titik hotspot, pemadaman dini, patroli terpadu, sosalisasi, dan upaya lainnya,” imbau Basar.

“Upaya yang bisa kita maksimalkan adalah dengan melakukan patroli terpadu, patroli mandiri, sosialisasi kepada masyarakat, kampanye pengendalian karhutla, upaya fasilitasi kepada masyarakat, serta mendorong pelaksanaan pengelolaan lahan tanpa bakar kepada para petani,” harap basar.

Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah yang hadir secara online mengungkapkan pentingnya upaya pencegahan dalam pengendalian karhutla, sesuai dengan Arahan Presiden pada Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan pada tahun 2021. Pemerintah Sumatera Barat memberikan dukungan penuh atas upaya pengendalian karhutla yang dilaksanakan di wilayah Sumatera Barat.

“Mengingat luasnya dampak dan kompleksitas permasalahnya agar para peserta yang mengikutinya agar sejalan dan terintegrasi dengan baik sehingga upaya pengendalian karhutla berjalan dengan baik. Berdasarkan data periode Januari-Oktobet 2022, luas karhutla di Sumbar berada di posisi ke-4 tertinggi di Indonesia sekaligus tertinggi di Pulau Sumatera. Jika ditilik lebih dalam sampai Oktober 2022, karhutla banyak terjadi di Kabupaten Pesisir Selatan dan Pasaman. Pesisir Selatan harus menjadi perhatian karena banyak lahan gambut yang terbakar,” jelas Mahyeldi.

Kepala Dinas Kehutanan Sumbar Yozarwardi Usama Putra mengungkapkan Rapat Koordinasi Pengendalian Karhutla dilaksanakan sebagai sarana untuk berbagi informasi kegiatan yang telah dilaksanakan dalam pengendalian karhutla di Provinsi Sumatera Barat. Selain itu, kegiatan ini juga dilakukan untuk mengevaluasi upaya pengendalian karhutla yang telah dilaksanakan serta rencana antisipasi karhutla musim 2023.

“Kami mengharapkan kegiatan ini dapat membangun sinergitas para pihak serta persamaan persepsi dalam pengendalian karhutla hingga nantinya akan ada upaya bersama dalam pengendalian karhutla,” ungkap Yozarwardi.

Selain itu juga dilaksanakan penyerahan sertifikat  uji kompetensi pengendalian karhutla kepada Brigade Pengendalian Karhutla Dinas Kehutanan Sumatera Barat oleh Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan. Basar mengungkapkan para Brigdalkarhutla yang memperoleh sertifikat sudah mengikuti proses penilaian dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi.

Sumber: sipongi.menlhk.go.id

Share.
Exit mobile version