JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memimpin 61 orang Delegasi Bisnis Indonesia untuk menembus pasar perdagangan Asia Selatan melalui rangkaian program misi dagang dari India hingga Pakistan.
“Kementerian Perdagangan akan mengadakan forum bisnis, one-on-one business matching, dan pertemuan bilateral dengan pemerintah di sana,” kata Enggartiasto.
Produk yang akan ditawarkan ke pasar India adalah makanan dan minuman, kopi, rempah-rempah, produk pertanian, kelapa sawit dan turunannya, gulakelapa, rotan, emas, kerupuk, dan ban.
Harry Hanawi, Sekjen Asosiasi Industri Minyak Makan Indonesia (AIMMI) menyebutkan, “kami mengharapkan bisa menaikkan volume ekspor ke India walaupun India menaikkan bea masuk produk turunan CPO karena kebutuhan untuk sawit masih cukup tinggi.”
“Ditargetkan tahun ini sama dengan 2017, harapannya setelah adanya kunjungan ini volume ekspor bisa naik 10%,” ujarnya.
Untuk meningkatkan pasar sawit India, Harry mengusulkan struktur bea impor sawit setidaknya disamakan dengan minyak nabati lainnya melalui perundingan Free Trade Agreement (FTA).
Misi dagang di Asia Selatan ini sejalan dengan Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerjanya ke Asia Selatan. Rencananya, misi dagang ke India dilakukan pada 22 Januari 2018, sementara Pakistan pada 26 Januari 2018, dengan delegasi misi dagang ke India terdiri atas 37 orangdari30 perusahaan, termasuk KADIN, kata Enggartiasto, seperti dilansir dari Antara.
Sementara itu, delegasi misi dagang ke Pakistan terdiri atas 24 orang dari 23 perusahaan. Perusahaan-perusahaan tersebut bergerak di sektor produk pertanian, elektronik, teh, tekstil, kelapa sawit dan turunannya, serta jasa.