JAKARTA, SAWIT INDONESIA – BPDP Kelapa Sawit memperkirakan ekspor produk Sawit ke Eropa dari Januari hingga Desember 2016 akan mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya mencapai 5,8 juta ton- 6 juta ton. Walaupun, produk sawit dihambat isu perdagangan dan mendapatkan serangan negatif.
Jumlah itu berdasarkan pasar sawit Indonesia yang kian meluas sampai ke 26 negara Eropa. Sedangkan 2015, ekspor sawit Indonesia hanya menjangkau 13 negara Eropa saja.
“Variasi ekspor sawit Indonesia ke pasar Eropa semakin meluas hingga ke 26 negara. Kalau dilihat eksistensinya ekspor sawit sampai Agustus 2015 mencapai 5,314 juta ton dan Agustus 2016 sebesar 4,351 juta/ton. Meskipun menurun, akan berpeluang terjadi kenaikan dan perubahan,” kata Direktur Utama BPDP Bayu Krisnamurthi dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (3/10).
Apalagi, kata dia, ekspor produk sawit Eropa terus alami tren kenaikan dari 2012 hingga kini. Pada 2012 volume ekspor ke Eropa sebesar 3,657 juta ton, terus merangkak naik pada 2013 menjadi 4,806 juta ton dan kenaikan berlanjut mencapai 5,070 juta ton pada 2014.
Hal ini membuktikan bahwa permasalahan yang melanda industri sawit Indonesia di pasar Eropa tidak begitu mempengaruhi permintaan komoditas sawit yang terus alami peningkatan pada tiap tahun.
“Yang menarik di tengah isu negatif sawit di Eropa ternyata ekspor dari tahun ke tahun terus meningkat jumlahnya. Ini menunjukkan daya saing sawit Indonesia begitu kuat di tengah permasalahan yang sedang dihadapi industri ini,” tambahnya.
Meski demikian, BPDP akan terus menggenjot ekspor produk sawit Indonesia di Eropa dengan mengadakan diplomasi ke negara-negara Eropa, dengan tujuan untuk membina hubungan baik dengan pasar Eropa serta melakukan penanganan secara intensif terkait permasalahan industri sawit disana.
“BPDP akan terus mendukung sawit Indonesia, kita akan melakukan diplomasi ke Eropa bahwa industry sawit Indonesia mempunyai kinerja yang baik, banyak dan bermanfaat. Kita mengajak mereka melihat industri sawit secara obyektif bukan negatif,” pungkasnya.
Dari Oktober sampai November, delegasi BPDP bersama pemangku kepentingan sawit lainnya akan menghadiri kegiatan di Uni Eropa. Antara lain European Palm Oil Conference di Polandia pada 5-6 Oktober, Seminar PPI Universitas Wageningen, Festival Colourful di Paris pada 14-16 Oktober, dan Indonesia Expose di India pada 14-16 Oktober. (Ferrika)