JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Petani sawit Honduras terkena dampak dari terjangan Badai Eta dan Iota pada 20 November 2020. Akibatnya, perkebunan sawit mereka rusak sehingga harus diremajakan kembali untuk dapat berproduksi.
The Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) bersama 8 produsen benih sawit dari Indonesia dan Malaysia berinisiatif mengirimkan bantuan berupa 102 ribu germinated seeds (kecambah).
”Inisiatif donasi ini sangat tepat untuk menunjukkan komitmen kami dalam kolaborasi dan solidaritas diantara negara-negara penghasil minyak sawit,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan keynote speech secara virtual dalam acara The Shipment Ceremony of Germinated Seed (GS) Delivery to Honduras, Senin (20/03).
Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga juga menyambut Honduras sebagai anggota baru CPOPC serta menyampaikan apresiasi kepada berbagai pihak terkait yang telah memastikan ketersediaan benih, kelengkapan administrasi, dan logistik tepat waktu untuk kelancaran pengiriman benih berkecambah tersebut.
Wakil Perdana Menteri dan Menteri Perkebunan dan Komoditas Malaysia dan Chairman CPOPC, Dato’ Sri Haji Fadillah Yusof, menegaskan kembali bahwa kontribusi menandakan kerjasama yang erat antara negara-negara penghasil minyak sawit.
“CPOPC telah membuktikan pentingnya dalam pengembangan sektor kelapa sawit secara global. Ini kontribusi juga menandakan pengakuan kami terhadap Honduras sebagai sekutu penting CPOPC. Adalah tepat bagi kami untuk memberikan bantuan kami dengan benih yang berkecambah, dan saya harap ini akan membantu dalam membina hubungan yang lebih kuat antara anggota dan negara-negara pengamat maju terus,” ujar Dato Fadillah.
Seremoni pengiriman benih sawit berlangsung pada 20 Maret 2023 di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta dalam mode hybrid dan akan dilanjutkan dengan Upacara Serah Terima pada 28 Maret 2023 di San Pedro Sula, Honduras