Berbekal pengalaman di bidangnya, PT Cahaya Metal Perkasa (CMP) menawarkan nilai tambah konstruksi jembatan dan jalan dengan menggunakan pipa baja bergelombang di kebun sawit.
Infrastruktur jalan yang baik sangat dibutuhkan untuk menjamin distribusi TBS di kebun sawit.Tanpa infrastruktur yang baik mengakibatkan produksi menjadi terhambat. Khususnya kebun yang berada di daerah rawa, sungai maupun gambut.Untuk mengatasinya biasa dibangun jembatan atau gorong-gorong agar jalurdistribusi angkutan TBS mampu berjalan tanpa terhambat.
Guna memenuhi kebutuhan tersebut,PT Cahaya Metal Perkasa menyediakan solusi pembangunan jembatan berbasis plat baja bergelombang. Menurut Rachmad Wahyudi, Direktur Utama CMP, dibandingkan dengan jembatan yang dibangun dengan menggunakan beton, menggunakan plat baja lebih simpel, cepat pemasangannya dan relative bias tahan lama.
“Penggunaan plat baja bergelombang merupakan solusi terbaik untuk membangun jembatan di kebun sawit. Sebab, konstruksi beton selain lebih mahal juga memerlukan waktu yang lebih lama dalam pembangunan jika dibanding dengan plat baja bergelombang,” ungkap Rachmad.
Rachmad menambahkan selain biaya yang lebih kompetitif dibanding menggunakan beton, penggunaan plat baja bergelombang lebih mudah dan cepat untuk proses pembuatan jembatan. CMP mengandalkan sistem knock down dengan menyambungkan plat-plat bajanya menggunakan baut. Untuk instalasi, kataRachmad, hanya dibutuhkan 4-12 orang tergantung ukuran dan mampu diaplikasikan di saluran-saluran maupun di sungai.
Selainitu, karena hanyaberupa lembaran-lembaranplat-plat baja, proses handling dan pengangkutannya pun sangat mudah dan tak banyak membutuhkan biaya atau alat angkut. “Produk kami merupakan solusi terbaik dibandingkan dengan gorong-gorong beton, handling beton paling satu truk hanya muat beberapa meter panjang,” kata Rachmad.
Ari Kuncoro, Direktur CMP menambahkan produk milik perusahaan juga memiliki durabilitas yang unggul sebab selalu memastikan untuk menggunakan bahan baku baja berkualitas tinggi. Baja yang digunakan Ari berasal dari spec Baja SS400 high tensile yang telah di-galvanized untuk mencegah karat.
“Yang jelas kita selalu ketat soal spesifikasi teknisnya. Kita tidak mau keluar dari standar atau desain yang ada terutama material bajanya.Jadi dari materialnya kita ada spesifikasi khusus, minimal harus memenuhi uji tarik baja sekian MPA ukuran kekuatannya.Karena saya yakin di pabrik lain itu mereka tidak menggunakan spec yang seperti kita pakai, tapi standar bajanya sedikit di bawah dan lebih lunak,” jelas Ari.
Di samping material utama, spesifikasi baut penyambung juga dibuat sangat ketat karena semua baut yang digunakan spec 8.8 seperti baut jembatan.Sedangkan produk competitor biasanya hanya menggunakan baut biasa hanya spec 4.6 bukan 8.8 yang benar-benar high tensile.
Keunggulan lain CMP adalah layanan custom protection kepada pengguna produk. Untuk kebun sawit yang berada di wilayah gambut dengan tingkat keasaman tinggi, CMP juga menyediakan plat baja bergelombang dengan coating tambahan yang mampu memperpanjang usia pakai dengan menggunakan bituminous yang ramah lingkungan dengan campuran water base.Bahkan untuk kebun sawit yang berada di lahan dengan tingkat keasaman ekstrim, CMP mampu menyediakan plat baja bergelombang dengan tambahan marine coating yang memberikan perlindungan yang lebih lama.
“Ketebalan galvanized biasanya sekitar 70-75 micron. Kalau daerah asam biasanya berkurangnya cepat bisa lebih dari 5 micron per tahun jadi kalau 75 dibagi lima sekitar 15 tahun sudah mulai korosi. Tapi kalau phnya sampai 2-3 itu mungkin lebih cepat lagi makanya butuh ekstra coating,” jelas Ari.
Rachmad menambahkan disbanding kompetitor, CMP merupakan perusahaan pionir untuk menggunakan sistem coating di plat baja bergelombang untuk konstruksi jembatan ini. Sedangkan, untuk marine coating, ia menambahkan baru CMP yang menggunakannya.
(Anggar Septiadi)
(Selengkapnya baca Majalah SAWIT INDONESIA Edisi 15 Januari 2016-15 Februari 2016)