JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Chef Indonesian Culinary (CIC) mengadakan sosialisasi kandungan nutrisi produk dan penggunaan produk oleo pangan sawit kepada 150 juru chef. Melalui sosialisasi ini, para chef diharapkan semakin yakin dalam penggunaan minyak sawit di produk masakannya.
“Sosialisasi ini sangat dibutuhkan untuk mengenalkan produk dari sawit. Karena banyak anggota kami yang berlatarbelakang pastry dan masakan Indonesia,” kata Andex Subekti, Ketua Umum CIC di sela-sela Kegiatan Sosialisasi Kandungan Nutrisi Produk dan Penggunaan Produk Oleo Pangan Kelapa Sawit, di Jakarta, Senin (5 November 2018).
Sosialisasi ini dihadiri sekitar 150 anggota CIC dari Jakarta dan luar Jakarta. Kegiatan ini mendapatkan dukungan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) serta dari mitra lain seperti Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Oil Palm Science Techno Park (OSTP) PPKS, dan Dinas Pariwisata DKI Jakarta.
Wawan Hardiwinata, Kepala Divisi Lembaga Kemasyarakatan dan dan Civil Society BPDP-KS menuturkan kampanye minyak sawit sehat sangatlah penting di kalangan chef sebagai pengguna produk minyak sawit di masakannya. Pasalnya, kampanye negatif sawit berasal dari negara produsen minyak nabati lain seperti minyak kanola dan minyak kedelai.
“Kita perlu mengedukasi para chef supaya tidak meragukan aspek kesehatan sawit dan kandungan nutrisi di dalamnya,” jelas Wawan.
Dalam sosialisasi ini, hadir pembicara dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit yaitu Dr. Ir. Donald Siahaan dan Ahmad Ghazali Sofwan Sinaga, MSi.
Menurut Donald Siahaan, kontribusi ekspor sawit menempati nomor satu di Indonesia diperkirakan Rp 300 triliun. Sektor berikutnya adalah pariwisata.
“Maka dari itu dengan mengombinasikan sawit dan pariwisata termasuk kuliner di dalamnya maka Indonesia semakin maju di masa depan,”kata Donald.
Donald menyatakan pemakaian minyak sawit dalam produk olahan makanan menghadapi tantangan aspek kesehatan. Tuduhan yang muncul bahwa minyak sawit penyebab kanker dan penyempitan pembuluh darah, kendati tuduhan ini tidaklah terbukti secara ilmiah.
Dalam sesi lain, Ahmad Ghazali mempresentasikan keunggulan minyak sawit merah untuk dipakai menggoreng dan menumis makanan. Sebab, kandungan nutrisi minyak goreng merah sangatlah tinggi dibandingkan minyak goreng pada umumnya. Diperkirakan total karoten mencapai 550 mg/kg,
“Kandungan karoten minyak sawit merah mencapai delapan kali lipat. Termasuk kandungan vitamin E dan squalen tinggi,”ujarnya.
Sosialisasi ini juga mengadakan kegiataan demo masak menggunakan minyak sawit dan produk oleo pangan lain secara benar.