JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) memproyeksikan nilai ekspor sawit akan mencetak rekor di tahun ini. Tingginya harga CPO menjadi kunci utama. Lantaran kenaikan volume ekspor tidak terlalu signifikan.
Pada 2021, GAPKI memproyeksikan nilai ekspor produk sawit diperkirakan US$35 miliar atau Rp 490 triliun (kurs Rp 14.000/US$). Mukti Sardjono, Direktur Eksekutif GAPKI, menjelaskan bahwa harga minyak sawit untuk bulan November dan Desember 2021 akan melandai tetapi sangat mungkin masih lebih dari US$1.300/ton CIF Rotterdam.
“Nilai ekspor minyak sawit 2021 akan sangat mungkin mencapai lebih dari US$35 miliar, ” ujar Mukti.
Sampai dengan Oktober 2021, nilai ekspor produk kelapa sawit mencapai US$ 29,528 miliar yang merupakan pencapaian nilai ekspor tertinggi selama ini.
Pada November dan Desember, ekspor dalam bentuk olahan diasumsikan 2.200 ribu ton, ekspor CPO 300 ribu ton per bulan, ekspor olahan PKO 150 ribu ton serta oleokimia 350 ribu ton per bulan, maka ekspor November-Desember diperkirakan akan mencapai 6 juta ton sehingga total ekspor 2021 diperkirakan akan mencapai sekitar 34,9 juta ton atau sekitar 0,9 juta ton lebih besar dari ekspor 2020 sebesar 34 juta ton.
Produksi minyak sawit bulan Oktober mencapai 4.040 ribu ton yang lebih rendah dari pencapaian bulan September 2021 sebesar 4.176 ribu ton. Tren produksi bulanan semester 2 tahun 2021 agak berbeda dari biasanya, dimana sampai dengan Oktober kenaikan belum terlihat. Sampai dengan Oktober 2021, produksi CPO mencapai 39 juta ton dan PKO mencapai 3,7 juta ton.