Proyek Pembangkit Listrik dengan total kapasitas 35000 MW yang menjadi program pemerintah saat ini diharapkan dapat tercapai pada 2019. Namun kemungkinan pencapaian ini akan molor seiring dengan tertundanya beberapa proyek pembangunan dari yang direncanakan. Data yang dikeluarkan oleh PLN pada event “Waste to Energy Summit” yang berlangsung di Bali, 1-3 Juni 2016 lalu menyatakan bahwa dari total kebutuhan energi saat ini, sebesar 5% dipasok dari sektor energi baru terbarukan dan diharapkan pada tahun 2025 sumber energi ini bisa berkontribusi sebesar 23% dari total kebutuhan energi nasional.
Direktorat Jenderal EBTKE (Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) adalah lembaga yang menaungi pemanfaatan energi alternatif selain energi fosil atau minyak bumi. Pengembangan listrik berbasis energi terbarukan yang menggunakan limbah sebagai bahan baku, saat ini sedang menjadi trend di kalangan swasta yang berkecimpung di bidang energi. Hal ini diperkuat dengan keluarnya regulasi pemerintah melalui Permen ESDM No.21 Tahun 2016 tentang Pembelian Tenaga Listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa dan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas oleh PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) yang mengatur tentang tariff pembelian listrik dari pembangkit listrik tenaga biomassa dan biogas. Pembangkitan energi listrik berbasis limbah ini dipandang cukup strategis karena limbah sebagai bahan baku sangat mudah didapat. Bahkan di sektor Biogas dengan limbah cair PKS sebagai bahan bakunya, limbah cair ini tidak memiliki nilai ekonomis selain dari lumpur endapan sebagai proses akhir yang dapat dipakai sebagai pupuk. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Pembangkit Biogas ini lebih hemat sekitar 80% dibandingkan dengan pembangkit lain yang berbasis energy fosil dimana angka 80% ini merupakan komponen biaya bahan bakar.
PEMANFAATAN LIMBAH PABRIK KELAPA SAWIT MENJADI ENERGI LISTRIK
Posisi Indonesia sebagai penghasil minyak kelapa sawit (CPO) terbesar dunia dengan sekitar 800 pabrik kelapa sawit (PKS) yang beroperasi menjadi market yang potensial untuk digarap. Dari jumlah PKS ini diasumsikan potensi listrik yang dapat dihasilkan adalah sekitar 800MW jika diasumsikan 1 PKS bisa membangkitkan listrik sebesar 1000kW atau 1 MW. Sebagai rule of thumb adalah satu unit PKS kapasitas olah 45 ton TBS per jam, maka limbah cairnya dapat membangkitkan energi listrik sebesar 1000 kW. Tentunya angka tersebut harus dianalisa lebih dalam lagi dikarenakan berbagai hal misalnya, kapasitas olah PKS yang variatif, jarak PKS ke jaringan listrik terdekat, kontinuitas jam kerja pabrik dalam setahun, dan hal lainnya.
Proses pengolahan/pengambilan minyak dari tandan buah segar (TBS) sawit akan menghasilkan limbah sebagai sisa proses. Limbah yang dihasilkan oleh pabrik kelapa sawit terbagi menjadi 2 bagian besar, yaitu limbah padat dan limbah cair. Limbah padat dapat berupa serat/serabut sawit (fiber), cangkang sawit (shell) dan tandan kosong (empty bunch). Limbah padat ini masih mempunyai nilai ekonomis di industri lain yang memanfaatkannya sebagai bahan baku.
Limbah cair umumnya dialirkan ke kolam-kolam penampungan untuk didinginkan dan dibiarkan mengalami degradrasi/penguraian oleh bakteri secara alami. Penguraian oleh bakteri anaerob pada lapisan/kedalaman tertentu dari kolam dimana kadar oksigen yang ada cukup sedikit menyebabkan timbulnya gas methane (CH4) sebagai hasil proses bakteri. Gas inilah yang disebut sebagai biogas. Gas metan ini jika terlepas ke udara memiliki efek yang merugikan bagi kelestarian lingkungan yang mana dapat meningkatkan efek rumah kaca (green house) 25 kali lebih kuat daripada efek yang ditimbulkan oleh gas karbon dioksida (CO2) yang berakibat pada kenaikan suhu bumi (pemanasan global).
Pada proses pemanfaatan limbah cair ini menjadi energi listrik, maka limbah cair ini akan dikumpulkan dalam suatu kolam atau tangki yang mana akan “menangkap” gas metan. Gas metan ini selanjutnya diproses untuk mengurangi kandungan yang berbahaya dan bersifat korosif bagi generator set dan menjadikannya sebagai bahan bakar bagi gas generator set yang akan membangkitkan listrik. Pembangkit ini dinamakan Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg). Pembangkitan energi listrik dengan memanfaatkan limbah PKS ini merupakan salah satu bentuk dari energi baru terbarukan. Proses pemanfaatan limbah cair ini menjadi energi listrik dapat dilihat pada skematik sederhana terlampir.
BIOGAS GENERATOR SET
PT Trakindo Utama sebagai dealer alat berat merk Caterpillar di Indonesia juga memiliki produk generator set yang dapat diaplikasikan pada biogas ini. Produk ini dinamakan CG Series dengan harga yang cukup kompetitif di market. Produk generator set ini diproduksi di Jerman, tepatnya di kota Mannheim. Adapun produk ini sudah dikenal cukup luas di Eropa dengan merk MWM. MWM pada tahun 2011 resmi diakuisisi oleh Caterpillar dan produk generator set inipun resmi bergabung dengan lini produk Caterpillar yang lainnya dengan membawa brand baru, CG Series.
Lini produk yang ditawarkan ke market biogas yaitu G132-16 (800kW), CG170-12(1200kW), CG170-16 (1560kW) dan CG170-20(2000kW). Dua angka dibelakang model menunjukkan jumlah silinder.
Selain tipe Open tersebut tersedia juga tipe Containerize. Selain produk untuk Biogas, terdapat juga lini produk untuk Natural Gas.
Dalam hal pengontrolan kinerja generator set juga sangat mudah (user-friendly) dan komprehensif didukung dengan adanya control modul TEM system dengan teknologi touch screen (Total Electronic Management) yang dapat memonitor semua fungsi dari sensor maupun proteksi demikian juga dengan indikator dari unit generator set baik disisi engine maupun sisi generatornya. Kemudahan ini memberikan kenyamanan bagi operator untuk memantau kinerja generator set.
LAYANAN PURNA JUAL KELAS DUNIA
Selain produk tentunya aftersales service juga menjadi perhatian penting dalam mendukung keberlangsungan operasi dari unit generator tersebut. PT Trakindo Utama dalam mendukung bisnis energi di market biogas ini dapat memberikan beberapa alternative solusi kepada customer.
Yang pertama, PT Trakindo Utama bertindak sebagai main contractor yang dapat memberikan solusi end-to-end project atau dikenal dengan istilah turnkey project. Dengan turnkey project, maka customer akan dimudahkan dalam hal monitoring kemajuan project cukup dengan PT Trakindo Utama saja.
Kedua, sebagai mitra dengan vendor lain. Dalam hal ini PT Trakindo Utama bertindak sebagai kontraktor yang hanya memberikan solusi dibidang gas generator set beserta kelengkapannya berupa panel, switchgear, power house, transformator dan lain lain diluar dari system pembangkitan biogas. Untuk sistem pembangkitan biogas, customer dapat menentukan sendiri vendor biogas makernya.
Ketiga, PT Trakindo Utama juga dapat memberikan solusi project secara keseluruhan termasuk dengan penjualan energi listrik yang dihasilkan kepada PLN. Dalam hal ini PT Trakindo Utama akan bekerja sama dengan PT Sumberdaya Sewatama menjadi sebuah Independent Power Producer (IPP). Kerja sama ini dapat berupa konsorsium. Skema IPP yang ditawarkan adalah berupa BOT (Build-Operate-Transfer) yang mana seluruh instalasi pembangkit dapat menjadi milik customer pada akhir masa kontrak dengan harga pembelian yang disepakati.
Terlepas dari bentuk IPP ataupun hanya berbasis proyek, PT Trakindo Utama juga dalam mendukung bisnis customer dapat memberikan layanan kontrak servis mulai dari yang sederhana yaitu kontrak pengadaan sparepart sampai yang paling komprehensif yaitu LTSA (Long Term Support Agreement) yang terdiri dari jasa pengadaan sparepart dan jasa servis yang secara keseluruhan ditangani oleh PT Trakindo Utama.
Oleh karena pentingnya daya dukung terhadap kelangsungan bisnis pelanggan, PT Trakindo Utama juga fokus dalam hal membangun infrastuktur bisnisnya. Selama lebih dari 40 tahun, PT Trakindo Utama telah membangun kantor-kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Total ada lebih dari 60 cabang yang didirikan untuk mendukung layanan kepada pelanggan dilengkapi dengan fasilitas workshop yang dapat melakukan pekerjaan overhaul, warehouse sebagai gudang penyimpanan sparepart, dan juga didukung oleh teknisi yang certified dan berpengalaman. Di samping itu, tersedia juga fasilitas training center yang berlokasi di Cileungsi. Fasilitas ini didirikan untuk mendidik tenaga teknisi terampil dan tersertifikasi. Fasilitas Training Center ini juga memberikan layanan training kepada teknisi pelanggan yang ingin memperdalam ilmu dibidang alat berat dan generator set.
(Ulasan lebih lengkap silakan baca Majalah SAWIT INDONESIA Edisi 15 Oktober-15 November 2016)