PALEMBANG, SAWIT INDONESIA—Cargill bekerjasama dengan Konsorsium Kemitraan Pengelolaan Lanskap, KELOLA Sendang, sebuah program lingkungan untuk melindungi kawasan bernilai konservasi tinggi (HCV) dengan mendukung proyek restorasi holistik di Banyuasin, Sumatra Selatan, Indonesia.
Proyek kerjasama dari pemerintah provinsi Sumatera Selatan yang dijalankan oleh Zoological Society of London (ZSL) ini, bertujuan untuk memberikan pengembangan kapasitas dan layanan konsultasi manajemen-praktik terbaik ke salah satu perkebunan kelapa sawit Cargill, PT Hindoli. Proyek ini akan menggunakan instrumen SMART (Spatial Monitoring and Reporting Tools) untuk memantau dan mengelola area HCV yang dicadangkan. Juga bertujuan untuk mengatasi tantangan kebakaran hutan dan konservasi keanekaragaman hayati, kemitraan ini akan berlanjut selama satu tahun dan mencakup 300 hektar, setara dengan 349 lapangan sepak bola.
Dr. Damayanti Buchori, M.Sc, Direktur proyek manajemen lanskap, KELOLA Sendang menghargai komitmen Cargill terhadap keberlanjutan.
“Kami berharap kemitraan ini akan menjadi model untuk program kemitraan pemerintah-swasta, di mana kami bekerja bersama-sama untuk pengelolaan lanskap. Terima kasih kepada Cargill karena telah membuat kolaborasi ini menjadi kenyataan. Saya percaya kerjasama antara pemerintah dan sektor swasta, dalam hal ini dengan Cargill akan berhasil karena PT Hindoli selalu berada di garis terdepan dalam praktik keberlanjutan.”
“Cargill berkomitmen terhadap produksi dan sumber minyak sawit berkelanjutan, yang mencakup konservasi keanekaragaman hayati, dan kami merasa terhormat menjadi bagian dari konsorsium untuk mendukung pemerintah Indonesia mencapai tujuannya dalam melindungi dan memulihkan kawasan HCV bagi lingkungan dan generasi mendatang.” kata Ong Kee Chau, Direktur Utama PT Hindoli saat upacara penandatanganan MoU, dalam keterangan resmi.
Cargill berkomitmen kuat terhadap produksi dan sumber minyak sawit berkelanjutan. Kebijakan sawit kami menggarisbawahi komitmen kami untuk tidak menanam di hutan dengan nilai konservasi tinggi (HCVF); tidak menanam perkebunan baru di lahan gambut dalam atau lahan yang akan mengancam keanekaragaman hayati; kebijakan tanpa-bakar yang ketat untuk persiapan lahan dan mengakhiri deforestasi di rantai pasok. Cargil berkolaborasi dan mencari dukungan dari pemasok, pelanggan, pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan pemangku kepentingan lainnya untuk menjalankan kebijakan ini.