JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Ciliandry Anky Abadi Group (CAA) melalui program CSR menyerahkan bantuan program beasiswa Strata 1 (S1) kepada lima pelajar yang tinggal dekat perkebunan sawit miliknya. Tujuan program ini menyejahterakan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pendidikan.
Program beasiswa S1 mulai diberikan CAA Group pada tahun ini. Setelah melalui proses seleksi, 5 siswa berhak mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan program S1 di perguruan tinggi yang sudah menjalin kerjasama. Program beasiswa ini menggandeng INSTIPER Yogyakarta, salah satu perguruan tinggi yang mendidik mahasiswa menjadi tenaga profesional di sektor perkebunan dan kehutanan.
Kerjasama diwujudkan dalam bentuk penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangi kedua pihak, bertepatan dengan acara Orientasi Kampus dan Kebun (OKKABUN) INSTIPER, pada pertengahan Agustus 2018, di Bawen, Semarang, Jawa Tengah.
Budiman Rumahorbo, Corp. Human Resourse Director CAA Group, mengutarakan pihaknya memberikan beasiswa S1 melalui program CSR yang diperuntukkan bagi masyarakat di sekitar kebun. Penerima beasiswa berasal dari siswa SMA/SMK atau sederajat yang diseleksi. Proses seleksi didasarkan pada nilai rapot dari kelas I hingga kelas III dan dinyatakan lulus psikotes. “Setelah peserta (siswa) dinyatakan lolos kemudian dikirim ke INSTIPER Yogyakarta untuk proses pendaftaran di program S1,” tutur Budiman.
Untuk mengetahui kemampuan akademis siswa, nilai rapot menjadi syarat penting mengikuti seleksi beasiswa S1. “Minimal nilai rata-rata 7, selain (siswa) juga wajib mengikuti psikotes,” ujar Budiman, saat ditemui tim Sawit Indonesia.
Sebagai calon penerima beasiswa kemampuan akademis dan kondisi psikologi menjadi poin penting dalam seleksi. Kemampuan akademis merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa sehingga penting untuk diketahui. Sementara, psikologi calon penerima beasiswa juga tidak kalah penting karena untuk melihat karakter seseorang. Sehingga nilai rapot dengan rata-rata 7 dan psikotes menjadi syarat pada seleksi untuk menerima beasiswa.
Kelima siswa penerima beasiswa yaitu Yosse Usnea Faizar, Mogey Yunus, Suria Agung, Supriyadi, Andreas Mulianto, kini sudah resmi tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Pertanian INSTIPER Yogyakarta. Setelah menerima beasiswa, kelima penerima tadi yang berasal dari Kalimantan Tengah, akan bebas dari biaya pendidikan, kos dan makan.
“Di tahun ini, kami mengirimkan 5 peserta yang sudah lulus seleksi dan kini menjadi mahasiswa INSTIPER Yogyakarta yang berasal dari Kalimantan Tengah, kebetulan kebun kami beroperasi di Kalimantan Tengah,” kata Budiman.
Penerima beasiswa menjalani ikatan kontrak dengan perusahaan. Untuk memotivasi mahasiswa lulus tepat waktu, pihak perusahaan menghimbau agar penerima beasiswa S1 bisa menyelesaikan studi tidak lebih dari 8 semester.
“Setelah mahasiswa dinyatakan lulus dari perguruan tinggi nantinya wajib mengimplementasikan ilmunya (bekerja) di perusahaan dengan ikatan kontrak 4 tahun,” pungkas Budiman.
Di tahun ini, CAA Group mengimpelementasikan tanggungjawab sosial di bidang pendidikan pada masyarakat Kalimantan Tengah. “Namun, di tahun berikutnya program beasiswa akan dikembangkan untuk masyarakat yang ada di sekitar kebun-kebun lainnya seperti di wilayah Kalimantan Timur dan Riau,” tambah Budiman.