• Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Facebook Twitter Instagram
Sunday, 3 December 2023
Trending
  • Penjarahan TBS Sawit Kian Meresahkan, Petani Rugi Ratusan Juta Rupiah
  • Peran Penting Penyuluh Pertanian
  • Pelatihan Pengolahan Pupuk Organik Berupa Jadam
  • DPD RI Kawal Produksi Pertanian Hingga Swasembada
  • Mendorong Transisi Energi yang Adil dan Dapat Diakses Seluruh Golongan
  • Hexindo Adiperkasa Lengkapi Kebutuhan Perkebunan Sawit Dengan Morooka
  • Komisi IV DPR RI Meninjau Penanaman Mangrove
  • Indonesia Berhasil Mengurangi Deforestasi Lebih Banyak dari Negara Lain
Facebook Instagram Twitter YouTube
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Subscribe
  • Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Home » Bursa CPO Efektif 23 Oktober, Kapan Referensi Harga Terbentuk?
Berita Terbaru

Bursa CPO Efektif 23 Oktober, Kapan Referensi Harga Terbentuk?

By Redaksi SI2 months ago2 Mins Read
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email
Share
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email

JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menargetkan Bursa CPO Indonesia mulai berjalan efektif pada tanggal 23 Oktober 2023. Pada triwulan pertama 2024 diharapkan harga referensi CPO sudah mulai terbentuk.

Kepala Bappebti Didid Noordiatmoko mengatakan saat ini sudah ada 18 pelaku usaha yang bergabung dalam transaksi perdagangan di Bursa CPO Indonesia yang diselenggarakan Bursa Komoditas dan Derivatif Indonesia (ICDX).

“Ini tentunya menjadi awal yang sangat baik bahwa bursa ini tidak memulai dari nol dan ini sudah menunjukkan bahwa sudah ada keinginan yang sangat kuat dari pelaku usaha untuk mewujudkan perdagangan CPO yang lebih fair dan transparan. kami menargetkan tanggal 23 Oktober 2023 bursa CPO sudah live, artinya berjalan penuh,” ujar Didid dalam peluncuran Bursa CPO Indonesia di Jakarta pada hari ini, Jumat (13/10/2023).

Baca juga :   Transisi Adil Dalam Industri Sawit

Dia mengungkapkan perdagangan fisik CPO di bursa berjangka sudah siap berjalan secara efektif. Pihaknya optimis saat berjalan pada 23 Oktober 2023 nanti akan mulai membentuk price discovery.

“Dan upaya keras untuk meningkatkan kredibilitas bursa pada triwulan pertama 2024 sudah mampu mewujudkan price reference,” ucap Didid.

Lebih lanjut, dia mengakui jika pembentukan harga acuan CPO seperti yang diamanatkan UU 32/97 tidak mungkin dilakukan sendiri pihaknya. Didid menyebut perlu dukungan peran serta dan kolaborasi dengan semua pihak yang terkait dengan CPO. Dukungan dengan instansi pemerintah juga sangat diperlukan antara lain Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian dari sisi hulu, Kementerian Keuangan di sisi hilir untuk mengkaji insentif yang bisa diberikan jika perdagangan CPO ini semakin transparan.

Baca juga :   Peran Penting Penyuluh Pertanian

“Setidaknya kami yakin penerimaan pajak jika ini berjalan dengan fair, akan meningkat baik sisi PTN dan PTH. Peran pelaku usaha utama akan peran ini terwujud,” ucapnya.

Di sisi lain, Didid mengungkapkan bahwa pendirian bursa ini sekaligus menandai transformasi Bappebti. Ke depan, Bappebti akan lebih fokus pada pengaturan pada perdagangan berjangka komoditi strategis yang berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Baca juga :   Turunkan Emisi dan Selamatkan Bumi

“Setelah CPO ini Bappebti akan melanjutkan lagi [pendirian bursa] dengan komoditi strategis lainnya, seperti kopi, karet, nikel, dan sebagainya,” tandas Didid.

Penulis: Indra Gunawan

Share. WhatsApp Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email Telegram

Related Posts

Penjarahan TBS Sawit Kian Meresahkan, Petani Rugi Ratusan Juta Rupiah

1 day ago Berita Terbaru

Peran Penting Penyuluh Pertanian

2 days ago Berita Terbaru

Pelatihan Pengolahan Pupuk Organik Berupa Jadam

2 days ago Berita Terbaru

DPD RI Kawal Produksi Pertanian Hingga Swasembada

2 days ago Berita Terbaru

Mendorong Transisi Energi yang Adil dan Dapat Diakses Seluruh Golongan

2 days ago Berita Terbaru

Komisi IV DPR RI Meninjau Penanaman Mangrove

2 days ago Berita Terbaru

Indonesia Berhasil Mengurangi Deforestasi Lebih Banyak dari Negara Lain

2 days ago Berita Terbaru

Pendapatan di Kuartal III 2023 Naik 16,9%

2 days ago Berita Terbaru

ANJ Raih Juara Annual Report AWARD 2023

3 days ago Berita Terbaru
Edisi Terbaru

Jaminan Kepastian Legalitas Sawit

Edisi Terbaru 6 days ago2 Mins Read
Event

Advokasi Sawit Dan Peluncuran Buku Mitos Vs Fakta Sawit

Event 4 months ago2 Mins Read
Latest Post

Penjarahan TBS Sawit Kian Meresahkan, Petani Rugi Ratusan Juta Rupiah

1 day ago

Peran Penting Penyuluh Pertanian

2 days ago

Pelatihan Pengolahan Pupuk Organik Berupa Jadam

2 days ago

DPD RI Kawal Produksi Pertanian Hingga Swasembada

2 days ago

Mendorong Transisi Energi yang Adil dan Dapat Diakses Seluruh Golongan

2 days ago
WhatsApp Telegram Facebook Instagram Twitter
© 2023 Development by Majalah Sawit Indonesia Development Tim.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.