Makassar, SAWIT INDONESIA – Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) kembali dukung pendanaan pelatihan petani sawit dari Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan yang diikuti oleh 180 peserta. Dalam rangka peningkatan kapasitas sumberdaya manusia petani sawit.
Secara teknis pelatihan dengan dilaksanakan oleh AKPY Stiper yang menghadirkan instruktur atau narasumber berlatang belakang akademisi dan praktisi. Pelatihan ini terbagi menjadi dua skema yaitu pelatihan Penguatan Kelembagaan yang diikuti 30 peserta (satu kelas), dan pelatihan Teknis Budidaya Tanaman Perkebunan Kelapa Sawit sebanyak 150 terbagi menjadi lima kelas.
Diketahui, pelatihan petani sawit ini merupakan bagian dari program pengembangan sumberdaya manusia perkebunan kelapa sawit (SDM PKS), salah satu program dari BPDPKS kolaborasi dengan Ditjen Perkebunan. Dan menggandeng lembaga pendidikan, salah satunya AKPY Stiper.
Direktur AKPY Stiper, Dr.H.Sri Gunawan, SP,MP,IPU, mengutarakan di tahun ini, kami mendapat kesempatan memberikan pelatihan petani sawit di lima kabupaten di Dua Provinsi, salah satunya yang diikuti oleh petani sawit dari Luwu Utara.
“Peserta pelatihan ini hasil rekomendasi teknis (rekomtek) yang diberikan oleh Ditjen Perkebunan yang diajukan oleh Dinas Perkebunan Kabupaten Luwu Utara,” ujarnya, saat memberikan sambutan, pada Kamis (24 Agustus 2023).
Adapun tujuan dari pelatihan petani sawit yaitu meningkatkan kapasitas SDM petani (red-pekebun) dalam rangka meningkatkan daya saing dan produktivitas. “Ada beberapa permasalahan yang dihadapi sektor industri sawit, di antaranya, masih rendahnya SDM pekebun, kelembagaan, dan masih banyak petani yang belum berkelompok. Sementara, banyak program dari pemerintah terkait kelapa sawit yang membutuhkan kelompok atau kelembagaan,” kata Sri Gunawan.
“Kelembagaan tersebut merupakan pintu masuk untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah, seperti program peremajaan kebun rakyat (program PSR), program sarana dan prasarana. Semua itu membutuhkan kelembagaan,” imbuhnya.
Skema pelatihan; Penguatan Kelembagaan dan Teknis Budidaya Tanaman Perkebunan Kelapa Sawit, adalah upaya dari pemerintah untuk meningkatkan kapasitas pekebun dan produktivitas kebun sawit rakyat terutama di Kabupaten Luwu Utara.
Pada kesempatan yang sama, terkait skema pelatihan; penguatan kelembagaan dan teknis budidaya tanaman perkebunan kelapa sawit, Sekretaris Daerah Kabupaten Luwu Utara, Armiadi mengungkapkan pentingnya pelatihan petani sawit terutama yang diikuti oleh petani sawit dari Kabupaten Luwu Utara.
“Selain untuk meningkatkan kapasitas petani dalam pengelolaan kebunnya. Setalah mendapatkan pelatihan, peserta (petani sawit) bisa menjadi agen perubahan dalam pengelolaan kebun sawitnya. Dan, menjadi informan dalam menyampaikan ilmu dari materi yang didapat selama pelatihan,” ucapnya, saat ditemui usai membuka pelatihan petani sawit, di Makassar.
“Di tahun peserta berjumlah 180 orang, kami berharap di tahun mendatang peserta pelatihan bisa bertambah, masih banyak petani yang membutuhkan pelatihan. Karena pelatihan untuk peningkatan kapasitas petani sawit sangat penting dan dibutuhkan sebagai upaya meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani. Di Kabupaten Luwu Utara, sawit merupakan komoditas unggulan karena mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Sehingga kami berharap komoditas (kelapa sawit) terus dikembangkan di Luwu Utara,” pungkas Armiadi.