Pemerintah Kota Madiun mengapresiasi kegiatan Promosi Sawit Sehat yang diinisiasi Majalah Sawit Indonesia dan BPDPKS dalam upaya memberikan infomasi positif serta meng-counter isu negatif.
Untuk mengenalkan lebih jauh, terkait pemanfaatan sawit sebagai bahan makanan telah lama digunakan pelaku Usaha Kecil, Menengah, dan Koperasi (UKMK), Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPK), terus dilakukan. Salah satunya melalui kegiatan Promosi Sawit Sehat dan Lomba Kreasi Makanan UKMK serta Masyarakat, di beberapa kota. Diantaranya di Kota Madiun, pada 8 – 9 Mei 2023.
Dalam pelaksanannya, Badan Layanan Umum dibawah naungan Kementerian Keuangan ini, bekerjasama dengan Majalah Sawit Indonesia. Yang diikuti 104 peserta antara lain dari pelaku UKM, mahasiswa Universitas Merdeka Madiun, mahasiswa Politeknik Negeri Madiun dan Santri Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama.
Kegiatan Promosi Sawit Sehat di Madiun terbagi atas dua sesi. Sesi pertama membahas “Peranan UKMK Sawit Bagi Ekonomi Masyarakat” menghadirkan pembicara yaitu R.Andriono Waskito Murti (Kepala Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah Kota Madiun), Helmi Muhansyah (Kepala Divisi UKMK BPDPKS), dan Dr. Tri Chandra Aprianto (Asisten Staf Khusus Wapres Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah).
Kemudian, di sesi kedua mengambil tema “Pemanfaatan Sawit Sebagai Produk Olahan Makanan UKMK” dengan pembicara Dr. Ir. Marti Winarni, MP, Dekan Fakultas Pertanian Universitas Merdeka Madiun dan R. Azis Hidayat, Ketua Bidang Perkebunan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI).
Kepala Divisi UKMK BPDKS, Helmi Muhansyah mengungkapkan bahwa BPDPKS memiliki fungsi untuk mempromosikan aspek positif sawit kepada masyarakat termasuk pelaku UKMK. “Kegiatan promosi ini bagian tugas BPDPKS sebagaimana tercantum dalam Pasal 14 Perpres 61 Tahun 2015 Tentang Penghimpunan dan Penggunaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit,” ujarnya, saat menyampaikan paparan.
Lebih lanjut, ia mengatakan kegiatan promosi sawit bertujuan meningkatkan pengetahuan terhadap signifikansi perkebunan kelapa sawit sebagai produk yang mempunyai nilai strategis melalui kegiatan meningkatkan citra nilai produk kelapa sawit, informasi pasar kelapa sawit, memperluas pasar kelapa sawit, meningkatkan investasi perkebunan kelapa sawit, menumbuh kembangkan pusat pemasaran komoditas perkebunan kelapa sawit.
“BPDPKS mempromosikan kebaikan sawit dari aspek kesehatan dan lainnya kepada pelaku UKM Madiun. Harapannya, UKM Madiun memiliki peluang untuk turut serta memanfaatkan beragam produk sawit dan turunannya untuk dikembangkan dalam skala UKMK,” lanjut Helmi.
BPDPKS salah satu programnya adalah mendukung kegiatan promosi sawit kepada masyarakat. Dalam BPDPKS terdapat direktorat kemitraan yang melakukan kegiatan kemitraan bersama usaha menengah dan koperasi, lembaga kemasyarakatan dan civil society serta perusahaan untuk pengembangan kelapa sawit berkelanjutan.
Helmi menjelaskan masyarakat termasuk pelaku UKMK hidup 24 jam bersama sawit mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi. Artinya, kelapa sawit memberikan manfaat dan kontribusi besar bagi kehidupan manusia.
”Saat bangun, bapak/ibu semua membersihkan badan seperti gosok gigi, mandi, dan shampoan. Lalu sarapan pagi ataupun ngopi dengan krimer nabati yang di mengandung minyak sawit. Selanjutnya, pergi menggunakan kendaraan dengan bahan bakar biosolar yang terdapat kandungan sawit. Jadi seluruh kegiatan sehari-hari masyarakat ini menerima manfaat kebaikan dari sawit,” ujar Helmi.
Diketahui, selain program promosi sawit sehat, BPDPKS juga memberikan kesempatan bagi pelaku usaha yang berbahan dari sawit untuk mengadakan pelatihan soft skill. “Terkait dengan pemberdayaan masyarakat (UKMK), terutama dalam membangun soft skill. Misalnya pelatihan (workshop) bagaimana membuat kue (bolu) agar tidak bantat dan hasilnya lembut. Para pelaku usaha yang menggunakan produk sawit, bisa mengajukan kerjasama untuk mengadakan workshop peningkatan softskill. Itu kami dukung,” pungkas Helmi.
Dari hasil riset BPDPKS yang telah dikomersialkan dalam skala UKMK antara lain sabun kalsium dari lemak minyak sawit (PFAD) untuk peningkatan produksi susu sapi, Produksi Tinta Cetak (Green Varnish) dari Turunan Minyak Kelapa Sawit.
(Selengkapnya dapat dibaca di MAJALAH SAWIT INDONESIA, Edisi 139)