Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit mendorong peranan Usaha Usaha Kecil Menengah dan Koperasi (UKMK) dalam penggunaan sawit di dalam negeri. Banyak hasil riset di bidang pangan dan non pangan yang dapat digunakan pelaku UKMK.
Helmi Muhansyah selaku Kepala Divisi UKMK, BPDPKS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit) mengungkapkan pihaknya hingga saat ini terus berkolaborasi dan menjalin kemitraan dengan UKMK (Usaha Usaha Kecil Menengah dan Koperasi) di berbagai daerah dengan berbagai kegiatan.
“Kami dari BPDPKS membuka peluang berkolaborasi untuk meningkatkan dan mengembangkan UKMK yang ada di Indonesia, utamanya UKMK yang menggunakan bahan dari sawit,” ungkapnya saat menjadi pembicara Promosi Sawit Sehat dan Pengumuman Lomba Kreasi Makanan untuk UKMK dan Masyarakat di Jakarta, Rabu (14 Juni 2023).
“Salah satunya, kolaborasi dengan Majalah Sawit Indonesia. Melalui kegiatan promosi sawit sehat dan lomba kreasi makanan untuk UKMK dan Masyarakat yang diadakan di tiga kota yaitu Solo, Madiun dan Jakarta. Kegiatan ini merupakan dalam rangka menjalankan tugas dan fungsi Divisi UKMK – BPDPKS,” imbuh Helmi.
Diketahui, tugas dan fungsi Divisi UKMK melaksanakan pengelolaan kemitraan dengan Usaha Kecil Menengah dan Koperasi untuk pengembangan kelapa sawit berkelanjutan.
Berikut ini, beberapa kegiatan Kemitraan UKMK Sawit 2023, program Kemenkeu Satu, sinergi BPDPKS dengan Kementerian Keuangan yang dikemas dengan pameran dan talkshow (workshop), misalnya bagaimana cara ekspor produk hingga perpajakan. Dan, diikuti pelaku usaha non sawit.
Pada Maret lalu, terlibat pada ajang Internasional yakni ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors’ Meeting (AFMGM). Pada kesempatan itu, Divisi UKMK BPDPKS memamerkan tiga UKMK yang sudah menjadi mitra, salah satunya pelaku usaha Batik yang menggunakan parafin dari sawit.
Tidak hanya itu, kolaborasi juga dilakukan dengan Asosiasi petani sawit untuk memberdayakan UKMK dengan program integrasi sapi sawit, di Kalimantan Barat, Serta bekerjasama dengan lembaga pendidikan tinggi, Politeknik LPP Yogyakarta menggelar pelatihan pemanfaatan limbah kelapa sawit. Serta kerjasama dengan pesantren dengan program Santri preneur Sawit.
“Dan, masih banyak program-program yang sedang berjalan dan tengah diagendakan kolaborasi dengan UKMK. Bahkan dari program-program yang sudah berjalan, mendapatkan reward,” ujar Helmi dengan bangga.
“Kami sangat berharap dengan program riset dan pengembangan yang ada di BPDPKS dapat diimplementasikan untuk pengembangan UKMK sawit. Dengan banyaknya pelaku usaha (UKMK sawit) tentu akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Yang pada akhirnya citra positif sawit semakin kuat. Hal ini bisa untuk menangkal kampanye negatif yang kerap ditujukan pada industri sawit dengan berbagai tudingan negatif,” imbuhnya.
Terkait dengan pengembangan riset dan penelitian sawit, BPDPKS sangat mendukung upaya Masyarakat Perkelapasawitan Indonesia (MAKSI) dengan berbagai upaya riset dan pengembangan yang dilakukan. Salah satunya mampu mengembangkan produk olahan dari sawit, yakni minyak makan sawit dengan brand Salmira yang dihasilkan dari Virgin Palm Oil (VPO).
(Selengkapnya dapat dibaca di Majalah Sawit Indonesia, Edisi 140)