UNGARAN, SAWIT INDONESIA – Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP KS) mengapresiasi mahasiswa baru Diploma-I (D1) Beasiswa BPDPKS atau Taruna Sawit dari Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY-Stiper) dalam kegiatan Pembinaan Mental Fisik Disiplin Dan Kenal Kebun atau Bintalfisdisbun.
“Kegiatan pembinaan mental fisik dan displin serta pengenalan kebun sangat bagus untuk mahasiswa baru. Apalagi kegiatan yang dijalankan selama 14 hari ini sekaligus untuk isolasi mandiri di masa pandemi bagi mahasiswa baru yang datang dari berbagai daerah,” ujar Edi Wibowo, Direktur Penyaluran Dana sekaligus Plt Direktur Kemitraan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) saat menghadiri kegiatan Bintalfisdisbun sesi kedua, di KP 2 Stiper, Ungaran, Semarang (Jawa Tengah), pada Sabtu lalu (5 Desember 2020).
Sebagai informasi, Taruna Sawit AKPY-Stiper wajib mengikuti kegiatan Pembinaan Mental Fisik Displin. Berbeda dengan tahun sebelumnya, kegiatan Bintalfisdis kali ini digabungkan dengan Praktek Lapangan Terpadu untuk mengenal kebun. Kegiatan Bintalfisdisbun dibagi menjadi dua, sesi pertama diikuti oleh 132 peserta, sementara sesi kedua diikuti oleh 120 peserta.
Edi menjelaskan bahwa BPDPKS sangat mendukung program beasiswa sawit bagi anak-anak petani sawit salah satunya yang kuliah di AKPY-Stiper. “Mudah-mudahan upaya kami memberikan beasiswa untuk putra putri pekebun dan buruh sawit bermanfaat bagi negara khususnya untuk pengembangan industri sawit,” lanjutnya.
Pihaknya juga berharap dengan kegiatan ini mahasiswa bisa lebih adaptasi dalam pembelajaran di kampus. “Mudah-mudahan pembelajaran di kampus bisa berjalan dengan baik hingga satu tahun ke depan. Meskipun diatur dengan porsi 50% daring dan 50% luring,” kata Edi.
AKPY-Stiper merupakan salah satu perguruan tinggi yang dipercaya BPDPKS untuk menjalankan pendidikan vokasi untuk mendukung pengembangan industri sawit, dengan program Diploma I Beasiswa BPDP KS. Program ini diikuti oleh putra putri pekebun dan buruh sawit yang berasal dari sejumlah provinsi di Indonesia tersebar dari Barat (Aceh) hingga Timur (Papua). “Mudah mudahan program ini bisa untuk meningkatkan capasity building SDM masyarakat Indonesia,” ucap Edi.
Edi juga berharap pada Taruna Sawit agar kelak setelah lulus bisa berkiprah di kebun masing-masing atau berkiprah di perusahaan sawit atau di pemerintah daerah yang berkaitan dengan sektor sawit.
“Itu harapan dari kami, mudah-mudahan bisa berjalan dengan baik. Dan, kami mengingatkan bahwa di abad 21 tuntutan jaman yaitu karakter yang kuat. Kalian akan dibimbing oleh dosen yang mumpuni di kampus yang menjadi rujukan sektor perkebunan kelapa sawit. Serta tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada bisa memanfaatkan dengan baik walaupun di masa pandemi,” harapnya.
Program Diploma I Beasiswa BPDPKS merupakan bagian dari program pengembangan SDM untuk putra putri pekerja (buruh) di industri sawit, baik perkebunan maupun pabrik kelapa sawit. Selain untuk program pengembangan SDM (pendidikan dan pelatihan), BPDPKS juga menyalurkan dana untuk riset, promosi, sarpras serta insentif biodiesel.