• Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Facebook Twitter Instagram
Senin, 30 Januari 2023
Trending
  • BKSDA Terima Laporan Petani di Siak Temukan Jejak Harimau di Kebun Sawit
  • Sejumlah Harga Komoditas Terpantaustabil di Sulawesi Utara
  • Stok Minyakita Menipis, Zulhas Jadikan Rasio DMO 1:6
  • Erick Thohir: Pabrik Minyak Makan Merah Sejahterakan Petani Sawit
  • Pererat Kerja Sama dan Percepat Penyelesaian Perundingan FTA Indonesia-EAEU
  • KPPU Periksa Dua Saksi Dari Pihak Terlapor Dalam Sidang Migornas
  • Perkuat Mekanisasi Pertanian
  • Sesuai Putusan MK No. 34/PUU-IX/2011,Pemerintah Wajib Lindungi Hak Atas Tanah dari Klaim Kawasan Hutan
Facebook Instagram Twitter YouTube
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Subscribe
  • Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Home » BNPB Siapkan Strategi Pencegahan Karhutla
Berita Terbaru

BNPB Siapkan Strategi Pencegahan Karhutla

By Redaksi SI7 hari ago2 Mins Read
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email
Share
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email

JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiapkan strategi pencegahan bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Hal ini mengingat prediksi pada tahun 2023 curah hujan akan menurun dan Indonesia akan mengalami kondisi lebih kering dibandingkan tiga tahun terakhir.

Hal itu diungkap Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto saat menghadiri Rapat Koordinasi Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2023 yang dihelat di Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), dan dikutip pada Senin (23/1/2023).

Suharyanto mengatakan, potensi terjadinya Karhutla juga semakin tinggi karena kondisi lahan akan ikut kering jika curah hujan menurun.

Baca juga :   BKSDA Terima Laporan Petani di Siak Temukan Jejak Harimau di Kebun Sawit

“Tahun 2023 diprediksi cuaca kemaraunya lebih tinggi dibanding tahun 2022, 2021 dan 2020. BNPB siapkan langkah-langkah pencegahan agar karhutlanya dapat dikendalikan dan diatasi,” ujar Suharyanto.

Adapun langkah-langkah yang dimaksud antara lain dengan berkoordinasi dengan kementerian/lembaga dan pemerintah daerah, menyiapkan operasi darat dan udara serta melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).

“Rencana 2023, kita akan menyiagakan lebih banyak helikopter, 49 unit helikopter. Jika masih kurang, BNPB akan berupaya memenuhi kebutuhan,” kata Suharyanto.

“Helikopter untuk patroli dan water bombing, kemudian melakukan teknologi modifikasi cuaca untuk merekayasa cuaca, termasuk menyiapkan dana siap pakai untuk operasional,” lanjutnya.

Baca juga :   Biodiesel Menjadi Solusi Krisis Energi

Kepala BNPB mengimbau kepada pemerintah daerah agar menetapkan status kedaruratan, karena BNPB belum bisa memberikan dukungan jika belum ada status tersebut.

“Dana BNPB bisa mendukung masuk ke daerah, syaratnya jika sudah ada status siaga darurat atau tanggap darurat,” pungkasnya.

Sementara itu, upaya melakukan penanganan Karhutla pada tahun 2022 yang lalu cukup berhasil, lahan yang terbakar pun menurun dibandingkan tahun 2021.

Pada tahun 2022 BNPB menurunkan 55 unit helikopter water bombing dan 33 unit untuk patroli. Luas lahan terbakar menurun dari 358.867 hektar pada tahun 2021 menjadi 204.894 hektar pada 2022.

Baca juga :   Kebijakan yang Berpihak kepada Petani, Meningkatkan Ekonomi

Faktor alam juga mempengaruhi turunnya luas lahan terbakar, tahun 2022 kondisi cuaca relatif lebih basah dari tahun 2021.

Sumber: riau.go.id

Related posts:

  1. Ekspor Sawit Menguat Ditopang Pembeli Tradisional
  2. ICYMI: The Truth about Greenpeace’s Anti-Certification Agenda
  3. Pemerintah Dorong Operasi Pasar sebagai Langkah Nyata dalam Menyikapi Kenaikan Harga Beberapa Komoditas Bahan Pangan
  4. Menkeu Ingatkan Situasi Global Masih Penuh Resiko
Share. WhatsApp Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email Telegram

Related Posts

BKSDA Terima Laporan Petani di Siak Temukan Jejak Harimau di Kebun Sawit

3 menit ago Berita Terbaru

Sejumlah Harga Komoditas Terpantaustabil di Sulawesi Utara

44 menit ago Berita Terbaru

Stok Minyakita Menipis, Zulhas Jadikan Rasio DMO 1:6

3 jam ago Berita Terbaru

Erick Thohir: Pabrik Minyak Makan Merah Sejahterakan Petani Sawit

2 hari ago Berita Terbaru

Pererat Kerja Sama dan Percepat Penyelesaian Perundingan FTA Indonesia-EAEU

2 hari ago Berita Terbaru

KPPU Periksa Dua Saksi Dari Pihak Terlapor Dalam Sidang Migornas

3 hari ago Berita Terbaru

Perkuat Mekanisasi Pertanian

3 hari ago Berita Terbaru

Sesuai Putusan MK No. 34/PUU-IX/2011,Pemerintah Wajib Lindungi Hak Atas Tanah dari Klaim Kawasan Hutan

3 hari ago Berita Terbaru

Pacu Produksi Tanaman Pangan 2023

3 hari ago Berita Terbaru
Edisi Terbaru
Edisi Terbaru

Cover Majalah Sawit Indonesia, Edisi 134

Redaksi SI1 bulan ago1 Min Read
Event
Event

Talkshow Sawit Indonesia Award 2022

Redaksi2 bulan ago1 Min Read
Latest Post

BKSDA Terima Laporan Petani di Siak Temukan Jejak Harimau di Kebun Sawit

3 menit ago

Sejumlah Harga Komoditas Terpantaustabil di Sulawesi Utara

44 menit ago

Stok Minyakita Menipis, Zulhas Jadikan Rasio DMO 1:6

3 jam ago

Erick Thohir: Pabrik Minyak Makan Merah Sejahterakan Petani Sawit

2 hari ago

Pererat Kerja Sama dan Percepat Penyelesaian Perundingan FTA Indonesia-EAEU

2 hari ago
WhatsApp Telegram Facebook Instagram Twitter
© 2023 Development by Majalah Sawit Indonesia Development Tim.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Go to mobile version