JAKARTA, SAWIT INDONESIA – PT Astra Agro Lestari Tbk berhasil memperkuat lini bisnis produk turunan sawitnya semenjak tiga tahun terakhir. Dalam Laporan Tahunan 2019 disebutkan bahwa perseroan terus mengembangkan industri hilir kelapa sawit dengan mengoptimalkan kapasitas di pabrik yang telah ada. Emite berkode AALI ini menghasilkan beragam produk turunan sawit yaitu Olein, Stearin, PFAD, RBDPO, RBDPKO dan PKFAD.
Saat ini, Perseroan memiliki dua Pabrik Pengolahan Minyak Sawit yaitu PT Tanjung Sarana Lestari (TSL) di kabupaten Mamuju Utara, Provinsi Sulawesi Barat serta perusahaan ventura bersama PT Kreasijaya Adhikarya (KJA) di Dumai, Provinsi Riau. Perseroan juga memiliki satu Pabrik Pengolahan Inti Sawit yaitu PT Tanjung Bina Lestari (TBL) di Kabupaten Mamuju Utara, Provinsi Sulawesi Barat. Kegiatan pengapalan
PT TSL dan PT TBL ditopang Pelabuhan Tanjung Bakau dengan kapasitas 20.000 dwt. Alhasil, perusahaan lebih mudah mengapalkan produk turunan sawitnya ke negara lain. Perseroan juga memiliki kantor pemasaran di Singapura dengan nama Astra-KLK Pte. Ltd. (ASK) yang merupakan ventura bersama antara Perseroan dengan KL-Kepong Plantation Holdings Sdn, Bhd.
Produk-produk yang dihasilkan oleh pabrik pengolahan minyak sawit di antaranya adalah. Pada tahun 2019 Perseroan memiliki volume produksi Olein sebesar 400.344 ton, Stearin sebesar 101.668 ton, PFAD sebesar 27.953 ton dan untuk RBDPO sebesar 66.604 ton.
Sementara penjualan olein mencapai 401,67 ribu ton atau naik 18,8% tahun 2019 dibandingkan penjualan tahun 2018 sebesar 338,19 ribu ton. Penjualan stearin juga mengalami peningkatan sebesar 21,8% dari 88,87 ribu ton pada tahun 2018 menjadi 108,22 ribu ton pada tahun 2019.
Akan tetapi, penjualan PFAD turun 17,8% dari 34,35 ribu ton menjadi 28,22 ribu ton pada tahun 2019. Demikian juga dengan penjualan RBDPO mengalami penurunan 61,0% dari 171,30 ribu ton pada tahun 2018 menjadi 66,84 ribu ton pada tahun 2019.
Perseroan menjual produk turunan minyak sawit tersebut ke beberapa negara antara lain Tiongkok, Korea Selatan, Filipina, dan Pakistan.
Presiden Direktur Astra Agro Lestari Santosa menjelaskan beberapa waktu lalu diharapkan pandemi Covid 19 atau Corona di Tiongkok tidak terlalu mempengaruhi ekspor Astra Agro. Karena, Tiongkok bukanlah negara tujuan utama ekspor. Pasar utama ekspor perusahaan adalah negara di Asia Selatan terutama di India, permintaan CPO di India terus tumbuh dalam 3 tahun terakhir ini.