KAMPAR, SAWIT INDONESIA – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) melakukan Kick Off Tanam Perdana Percepatan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) Jalur Kemitraan Binaan Gapki di Kebun Koperasi Berkat Ridho Bersama mitra binaan PT Buana Wiralestari Kabupaten Kampar.
“Program PSR khususnya jalur kemitraan menjadi salah satu program utama Gapki. Selain membantu petani untuk meremajakan tanaman yang sudah tua, rusak dan tidak produktif, juga sekaligus untuk meningkatkan produktivitas dan dan produksi kelapa sawit secara nasiona,” ujar Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Eddy Martono.
Menurut Eddy, peningkatan produksi kelapa sawit nasional sangatlah urgent mengingat dalam lima tahun terakhir produksi sawit nasional mengalami stagnansi sedangkan permintaan atau konsumsi terus meningkat.
Lebih lanjut, Eddy mengungkap, pihaknya sangat serius dengan program PSR jalur kemitraan ini, seluruh anggota GAPKI berkomitmen untuk menjalankan program PSR. “Program ini selain untuk meremajakan tanaman petani yang sudah tua, juga membantu para petani untuk dapat melakukan tata kelola perkebunan kelapa sawit berkelanjutan sehingga sebagai hasil akhirnya adalah peningkatan produktivitas tanaman kelapa sawit,” ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Selasa (19 September 2023).
Program PSR terutama jalur kemitraan menjadi salah satu kunci agar industri yang menopang perekonomian Indonesia ini dapat memberikan kontribusi yang maksimum bagi kesejahteraan bangsa.
Diketahui, saat ini petani kelapa sawit Indonesia menguasai 42% komposisi pelaku industri kelapa sawit nasional. Namun, di sisi lain memiliki ketimpangan produktivitas yang sangat tajam dibandingkan dengan perusahaan kelapa sawit.
“Produktivitas sawit nasional baru mencapai 3-4 ton per hektar setara CPO. Jika tidak ada terobosan dalam meningkatkan produktivitas kelapa sawit maka masa depan industri kelapa sawit Indonesia akan terancam,” kata Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan Kementrian Pertanian Republik Indonesia, Andi Nur Alamsyah saat menyampaikan sambutannya dalam acara kick off tanam perdana percepatan PSR jalur kemitraan binaan GAPKI di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau pada Senin (18/9/23).
Dikatakan Andi, terbitnya Peraturan Presiden Republik Indonesia atau Perpres nomor tiga tahun 2022 yang mengakomodir PSR melalui jalur kemitraan di samping jalur dinas merupakan bukti langkah serius pemerintah dalam upaya meningkatkan produktivitas sawit nasional.
“Saya berharap, perusahaan-perusahaan kelapa sawit ini bisa memberikan transfer teknologi, pengetahuan budidaya, akses pasar dan pemetaan kepada para petani binaannya,” kata Andi.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Eddy Abdurrachman menyatakan bahwa program PSR yang telah bergulir sejak tahun 2016 telah memberikan peningkatan produktivitas tanaman kelapa sawit petani, namun belum berjalan dengan optimal.
“Untuk itu terlibatnya peran perusahaan sebagai bapak asuh diharapkan dapat menyukseskan target PSR yakni 500 ribu hektar per tiga tahun atau sekitar 1800 hektar per tahun,” ujarnya.
“Sejak 2016 hingga Agustus tahun ini, BPDPKS telah menyalurkan dana PSR sebesar 8,8 Triliun dan tahun ini telah melakukan PSR lebih dari 1700 ribu hektar yang terdiri dari tujuh proposal PSR kemitraan” Jelas Eddy. “Saat ini ada 17 proposal PSR kemitraan yang sedang kami kaji dan dengan capaian implementasi PSR hingga quartal tiga ini, maka kami yakin dapat memenuhi target 500 ribu hektar,” urai Eddy.