Bagian VII
Walaupun pemerintah Indonesia Menunjukan ketertarikan yang besar terhadap pengembangan biodiesel, pemerintah tetap bergerak perlahan dan juga hati-hati dalam mengimplementasikan hukum pendukung bagi produksi biodiesel. Pemerintah memberikan subsidi bagi biodiesel, biopremium, dan biopretamax dengan level yang sama dengan bahan bakar fosil, padahal biaya produksi biodiesel melebihi biaya produksi bahan bakar fosil. Hal ini menyebabkan pertamina harus menutup sendiri sisa biaya yang dibutuhkan.
Pada tahun 2008, Indonesia memproduksi 630 ribu kilo liter biodiesel, sedangkan tingkat konsumsi adalah 23 ribu ton kilo liter, dan sebagian besar produksi biodiesel Indonesia adalah berorientasi eskspor. Setiap tahun produksi biodiesel Indonesia meningkat pesat atau lebih dari 4 kali lipat menjadi 2,6 juta kilo liter. Seiring dengan meningkatnya konsumsi domestik, dari 23 ribu kilo liter pada tahun 2008 menjadi 2,4 juta kilo liter pada tahun 2017.
Perusahaan refinary di Indonesia masih sedikit, namun sejak tahun 2010 meningkat pesat dan hingga tahun 2017, telah berkembang pesat menjadi 29 perusahaan. Hal ini salah satu progres perkembangan negara Indonesia, dalam perkembangan biodiesel di tanah air.
Sumber: GAPKI