JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) telah menyalurkan beasiswa kepada 2.605 anak petani dan buruh sawit. Dana ini digunakan untuk membiayai pendidikan mereka di perguruan tinggi.
“Di program pengembangan SDM sawit, sejak tahun 2015, BPDPKS telah memberikan beasiswa pendidikan kepada anak-anak petani maupun buruh sawit. Total penerima beasiswa mencapai 2.605 Mahasiswa,” ujar Eddy Abdurrachman, Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit, dalam Media Gathering BPDPKS 2020, Kamis (17 Desember 2020).
Penyaluran beasiswa diberikan untuk program politeknik D1, D3 dan D4. Menurut Eddy beasiswa ini telah menghasilkan 1.200 sarjana D1, 120 sarjana D3, dan juga telah dilaksanakan program pelatihan kepada 9.178 petani sawit.
“Beasiswa akan tingkatkan programnya karena memberikan benefit tinggi untuk ketrampilan keluarga petani. Mereka bisa lanjutkan jenjang tinggi itu berkat dukungan beasiswa BPDPKS. Program besaiswa harus terus dilakukan dan ditingkatkan. Pada 2021 ditargetkan 500 anak bisa memperoleh beasiswa namun sesuai rekomendasi teknis Kementerian Pertanian,” ujarnya .
Gulat Manurung mengakui program beasiswa sawit merupakan bagian program pengembangan sumber daya manusia perkebunan kelapa sawit yang pendanaannya didukung oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Beasiswa ini dirasakan manfaatnya untuk meningkatkan sumber daya manusia anak petani dan buruh tani sawit.
Dikatakan Gulat, anak-anak petani dan buruh tani sangat beruntung karena dibiayai full beasiswa BPDP-KS. pada umumnya, mereka tidak punya kesempatan dan peluang jika bersaing di kampus-kampus umum karena berbagai faktor.
“Kita berharap setamat Akademi ini, anak-anak petani dan buruh tani sawit kembali membantu orangtua mereka. Lalu, dapat menjadi manajer di koperasi perkebunan di seluruh Indonesia dengan disiplin tinggi. Alumni sebelumnya sebagian besar sudah terserap di dunia kerja sawit tersebar di 22 provinsi,” ujarnya.
Pada 2020, BPDPKS telah menetapkan 6 Lembaga Pendidikan sebagai penyelenggara Beasiswa Kelapa Sawit Tahun 2020 yaitu AKPY Yogjakarta, Politeknik LPP Yogjakarta, Politeknik CWE Bekasi, ITSB Bekasi, Politeknik Kampar dan STIPAP Medan.
Untuk pelaksanaan seleksi mahasiswa, Lembaga Penyelenggara Beasiswa Kelapa Sawit Tahun 2020 tersebut telah sepakat menunjuk ALPENSI sebagai Lembaga yang ditugaskan BPDPKS untuk menyelenggarakan pelaksanaan Seleksi Nasional Beasiswa Sawit Indonesia (SNBSI) BPDPKS untuk menyeleksi mahasiswa yang akan masuk ke masing-masing Lembaga Pendidikan.
Dalam menjalankan fungsinya BPDPKS memiliki tiga fokus utama rencana strategis dalam upaya mendorong kinerja industri sawit Indonesia, yaitu: perbaikan kesejahteraan petani, stabilisasi harga CPO, dan penguatan industri hilir. Eddy Abdurrachman menyebutkan dukungan program sektor hulu dan hilir oleh BPDPKS dan pemerintah merupakan prioritas bersama, tidak ada satu program yang lebih penting dari program lainnya. Integrasi pelaksanaan semua program di BPDPKS sangat penting untuk didorong dan koordinasi serta kolaborasi antar pemangku kepentingan menjadi sangat krusial dan penting untuk terus didorong.