BANJARMASIN, SAWIT INDONESIA – Lebih dari 100 anggota dan perwakilan dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW), Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) mengunjungi pabrik kelapa sawit milik Koperasi Sawit Makmur yang berada di Kabupaten Tanah Laut, Banjarmasin – Kalimantan Selatan, pada Kamis (27 Oktober 2022).
Kunjungan ke pabrik pengolahan TBS menjadi minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) ini merupakan rangkaian akhir dari kegiatan Workshop dan Exhibition dengan tema “Meningkatkan Kapasitas dan Kapabilitas Koperasi untuk Mendorong Kreatifitas Sektor UKMK Guna Meningkatkan Kemandirian Ekonomi Petani Kelapa Sawit”, yang diadakan sawitsetara.net (portal berita online milik APKASINDO), selama tiga hari (25 – 27 Oktober 2022), di salah satu hotel di Banjarmasin.
Pada kesempatan itu, Ketua Koperasi Sawit Makmur, Syamsul Bahri mengutarakan pabrik kelapa sawit yang dirikan merupakan hasil kerjasama antara petani melalui koperasi Sawit Makmur dengan PT Bumi Gunung Mulia Putra Agro (BMGPA). Pabrik ini diawali pembangunannya sejak 2018 lalu.
“Inisiatif mendirikan pabrik muncul pada 2015-2016 lalu. Koperasi Sawit Makmur di Kabupaten Tanah Laut mengelola lahan (kebun) sawit seluas 11.700 ha milik anggota ha yang beranggotakan petani sawit. Saat itu, petani sawit tidak memiliki pabrik dan harus menjual TBS pada pabrik atau korporasi. Tetapi TBS dari petani swadaya seolah menjadi anak tiri karena yang didahulukan oleh pabrik (perusahaan swasta) yaitu TBS dari kebun inti dan plasma. Dengan kata lain, TBS dari petani swadaya dinomorduakan. Bahkan, pada saat itu harus nunggu giliran bisa sampai 2 – 3 hari yang mengakibatkan menurunkan kualitas buah bahkan sampai busuk,” ujarnya.
“Oleh karena itu, pada akhirnya kami berinisiatif mendirikan pabrik. Saat memiliki rencana mendirikan pabrik, kami tidak memiliki modal hanya memiliki kesempatan yang diberikan pemerintah melalui Permentan No 98 tahun 2013 yang intinya dengan aturan itu petani bisa mendirikan pabrik. Namun, petani juga tidak memiliki uang, hingga akhirnya kami menggandeng rekan (investor). Kami (koperasi) mengurus perizinan dan untuk modal dari investor,” imbuh Syamsul.
Singkatnya, pendirian pabrik kelapa sawit yang dimiliki Koperasi Sawit Makmur melalui berbagai tantangan dan hambatan. Namun, dengan semangat dan komitmen para pengurus dan anggota, tepat pada 2021 bisa beroperasi dengan kapasitas 45 ton per jam.
“Kami bersyukur, pada 2021 pabrik kelapa sawit milik petani dapat dioperasikan hingga saat ini. Pabrik ini memang belum diresmikan pemerintah tetapi dari internal (koperasi dan investor) sudah meresmikan sehingga dapat beroperasi sampai saat ini,” kata Syamsul.
Selanjutnya, ia mengatakan pihaknya bangga pabrik yang didirikan dan dikelola bisa dikunjungi anggota dan perwakilan DPW APKASINDO.
“Kami berharap kehadiran dan kunjungan ini bisa terekspos dan diketahui masyarakat luas. Dan, berharap keberhasilan ini bisa ditiru oleh petani (anggota APKASINDO) dan petani sawit lainnya. Kami juga bangga petani sawit yang ada di Papua Barat akan mendirikan pabrik, mudah-mudahan di tahun-tahun mendatang koperasi lain juga bisa mendirikan dan mengoperasikan pabrik sawit,” lanjut Syamsul.
Ungkapan apresiasi juga disampaikan perwakilan dari pemerintah daerah Tanah Laut yang disampaikan Totom, Kepala Bidang Koperasi dan Perdagangan Kabupaten Tanah Laut. Pihaknya menyampaikan merasa bangga dapat mendampingi kelembagaan petani sawit (koperasi) mampu dan berhasil mendirikan pabrik. Koperasi Sawit Makmur diharapkan bisa lebih maju dan berkembang di tahun-tahun mendatang.
“Kami juga berharap koperasi dapat memberikan dampak positif masyarakat sekitar dan masyarakat Kabupaten Tanah Laut. Dengan dibangunnya pabrik kelapa sawit dan menghasilkan CPO, harga TBS petani bisa bersaing dengan pabrik kelapa sawit. Apalagi ditambah dengan adanya dan beroperasinya minyak makan merah. Ini menjadi bukti keberhasilan dari kerja keras dan kerja cerdas pengurus koperasi Sawit Makmur,” katanya.
Hal senada juga disampaikan Ketua Koperasi Konsumen Sawit Setara Berkelanjutan, Suher dari Pekanbaru – Riau sekaligus Ketua DPW APKASINDO, Provinsi Riau.
“Ketua dan pengurus Koperasi Sawit Makmur berani dan mampu melakukan terobosan yang baik. Dengan upaya pemikiran yang serius dan semangatnya berhasil mendirikan pabrik kelapa sawit. Pabrik ini bisa untuk mengurai permasalah rendahnya harga TBS di tingkat petani swadaya,” ujarnya secara singkat saat ditemui di acara kunjungan pabrik kelapa sawit milik Koperasi Sawit Makmur.