• Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Facebook Twitter Instagram
Tuesday, 28 March 2023
Trending
  • Menerima Dana Tahap Awal Perdagangan Karbon
  • TBS di Kalbar Capai Harga Tertinggi Rp2.661,93/kg
  • BPDP Menginisiasi Pembentukan Sawit Learning Center (WINNER)
  • RSPO dan ISPO Bukti Sawit Berkelanjutan
  • Provinsi Kaltim Gelar Pasar Murah
  • Transisi Energi Bagi Perlindungan Lingkungan Dari Dampak Perubahan Iklim
  • BPBD Riau Mengirimkan Tim dan Peralatan Penanganan Karhutla ke Bengkalis
  • PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Menjadikan UMKM Sebagai Inti Bisnisnya
Facebook Instagram Twitter YouTube
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Subscribe
  • Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Home » Batik Sawit Nusantara Kreasi Anak Bangsa Yang Ramah Lingkungan
Berita Terbaru Seremoni

Batik Sawit Nusantara Kreasi Anak Bangsa Yang Ramah Lingkungan

By Redaksi SINovember 7, 20215 Mins Read
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email
Batik Nusantara Photo Lilin Sawit 01 1 scaled 1
Batik Nusantara Photo Lilin Sawit 01 1 scaled 1
Share
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email

Kolaborasi empat lembaga yaitu Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Musim Mas, dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menghasilkan kreatifitas yaitu  Batik Sawit Nusantara.

“Ini inovasi luar biasa,” kata Joko Supriyono, Ketua Umum GAPKI pada saat konferensi pers secara virtual (18/10). Sebab, menurutnya, selama ini kita semua sudah terbiasa dengan batik. Fenomena Batik Sawit Nusantara ini menjadi luar biasa karya ini membuktikan bahwa kita tidak saja bangga dan cinta kepada batik tapi juga berusaha untuk mengembangkan batik dan menjadikan batik ini berkelanjutan.

“Tentu akan sangat indah kalau di kemudian hari industri sawit bisa mengarah pada upaya mendorong batik yang berkelanjutan,” lanjutnya sambil menyinggung tuntutan global yang serba green.

Diantara 100 produk turunan kelapa sawit, hasil kajian dan penelitian ilmiah memastikan bahwa minyak kelapa sawit dapat dijadikan malam atau lilin untuk membatik. Bahkan kualitasnya jauh lebih baik dibanding paraffin yang biasa digunakan.

Berbeda dengan batik yang dikenal sebelumnya, lilin untuk membuat Batik Sawit Nusantara memang menggunakan turunan produk minyak kelapa sawit. Hasil riset yang dilakukan GAPKI bekerja sama dengan BPPT, fraksi padat minyak kelapa sawit yang disebut stearin dapat digunakan sebagai lilin batik. Hasil pewarnaan pun lebih tajam dan cerah. Lilin atau malam dari turunan sawit ini dinamakan BioParaffin Substitute (Bio-Pas).

Baca juga :   UMKM Menjadi Raja di Marketplace Lokal

“Dengan kita membuat inovasi, mensubsititusi, ini menjadi kepentingan besar buat republik ini karena kita dapat mengurangi impor minyak untuk membuat paraffin,” kata Joko Supriyono yang mengistilahkan karya ini sebagai “Sustainable Batik”.

Fenomena “Sustainable Batik” ini tidak terlepas dari dukungan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Direktur BPDPKS, Eddy Abdurrahman, sangat mengapresiasi kolaborasi sehingga terciptanya Batik Sawit Nasional. Bahkan, seperti diuraikan dalam sambutan yang dibacakan Direktur Penghimpunan Dana BPDPKS, Sunari, karya-karya kolaborasi itu sudah diserahkan kepada Presiden, Wakil Presiden beserta para menteri dan pejabat negara. Batik Ciptadira diserahkan kepada Presiden Jokowi, sedangkan Panca Jagat diserahkan kepada Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

“Diharapkan akan tercipta kesadaran manfaat kelapa sawit dan membangun citra pemanfaatan produk kelapa sawit,” katanya.

Dalam rangka mendukung pemanfaatan produk hilir Sawit dalam Mendukung Industri Kreatif Batik Indonesia, BPDPKS berkolaborasi dengan BPPT dan Balai Besar Kerajinan Batik telah melakukan serangkain kegiatan Sosialisasi dan workshop penggunaan lilin/malam berbahan turunan minyak sawit pada UKM Batik.

Rangkaian kegiatan kemitraan UKM Batik sawit telah dilaksananakan di 5 kota yaitu Yogyakarta, Surabaya (tahun 2019), Cirebon, Solo, Semarang (tahun 2021). Dengan peserta di masing-masing kota sebanyak 40 UKM.

Harapannya dengan malam batik berbasis sawit ini akan semakin meningkatkan permintaan dalam negeri terhadap produk turunan sawit  untuk industri kreatif batik dan menggantikan produk malam batik yang berbasis paraffin yang  pemenuhan kebutuhannya sebagian masih diperoleh dengan impor.

Selain itu diperlukan kolaborasi dengan berbagai stakeholders untuk mengembangkan UKM Batik Sawit terutama di kabupaten-kabupaten sentra sawit, sehingga meningkatnya Kontribusi Sawit dalam mendukung Industri Kreatif Batik melalui produk turunan sawit (Bio Parrafin Substitute) pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan  bagi para Pekebun Sawit.

Baca juga :   BPDP Menginisiasi Pembentukan Sawit Learning Center (WINNER)

BPDPKS sudah besaran dana yang didukung senilai Rp. 900 juta untuk sosialisasi kegiatan pada 2021 yaitu Sosialisasi dan Workshop Malam Batik Berbasis Sawit kepada UKM Batik, Sosialisasi Workshop Malam Batik Berbasis Sawit kepada UKM Batik di Semarang, dan Sosialisasi dan Workshop Malam Batik Berbasis Sawit kepada UKM Batik di Cirebon.

Selain penyerahan batik kepada para pejabat negara, dalam rangka membangun kesadaran tentang manfaat kelapa sawit BPDPKS sendiri sudah melakukan serangkaian program edukasi.

Terkait Batik Sawit Nusantara, misalnya, lembaga ini sudah menggelar serangkaian kegiatan sosialisasi dan workshop yang melibatkan UKM perajin batik di lima kota besar, seperti Jogjakarta, Surabaya, Cirebon, Solo dan Semarang.

Batik Sawit Nusantara memiliki dua motif, yaitu Batik Cipta Dira dan Batik Panca Jagat. Ciptadira diadaptasi dari bahasa Sansekerta melambangkan gabungan kreasi dan makna kebijakan. Kata “dira” sendiri juga merupakan singkatan dari Indonesia Raya. Nama Ciptadira menjadi simbol harapan sebuah kebijaksanaan dalam menjaga kepercayaan dan kemuliaan yang diamanatkan pada para pemimpin.

Baca juga :   Provinsi Kaltim Gelar Pasar Murah

Sedangkan Panca Jagat melambangkan 4 elemen dasar alam (api, udara, tanah dan air) dengan 1 ruang dimensi alam semesta yang merupakan unsur-unsur kehidupan. Dalam motif ini tampak gambar Kujang dan tanduk rusa, sebagai simbol bahwa ide sarat makna ini berawal dari Bogor, kota pertama tempat kelapa sawit ditanam di Indonesia.

“Batik Sawit Nusantara ini merupakan rancangan hasil kolaborasi lintas generasi,” kata Togar Sitanggang, Wakil Ketua Umum GAPKI yang juga bertindak sebagai penggagas ide.

Yang tidak kalah menarik, tim perancang juga diperkuat desainer-desainer milenial yang sudah banyak berkarya di dunia kreatif, yaitu Herdiyanto dan Syihan Rama Santosa. Dari sisi teknik membatik, tergabung dalam tim ini seorang pembatik berpengalaman bernama Wirasno. Sedangkan riset, Batik Sawit Nusantara diperkuat profesional peneliti BPPT yaitu Indra Budi Susetyo.

Menurut Togar Sitanggang, ide awal perancangan Batik Sawit Nusantara ini dilandasi pemikiran bahwa upaya memperkenalkan manfaat kelapa sawit tidak cukup melalui kegiatan sosialisasi. Perlu upaya yang lebih nyata agar kontribusi positif industri ini lebih dirasakan masyarakat luas. Dalam konteks hilirisasi produk misalnya, bagaimana kelapa sawit dapat mendorong industri lain. Dari diskusi dan kajian yang dilakukan, digagaslah ide membuat batik yang bahannya berasal dari produk turunan kelapa sawit.

(Selengkapnya dapat dibaca di Majalah Sawit Indonesia, Edisi 120)

Share. WhatsApp Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email Telegram

Related Posts

Menerima Dana Tahap Awal Perdagangan Karbon

11 hours ago Berita Terbaru

TBS di Kalbar Capai Harga Tertinggi Rp2.661,93/kg

12 hours ago Berita Terbaru

BPDP Menginisiasi Pembentukan Sawit Learning Center (WINNER)

13 hours ago Berita Terbaru

RSPO dan ISPO Bukti Sawit Berkelanjutan

14 hours ago Berita Terbaru

Provinsi Kaltim Gelar Pasar Murah

14 hours ago Berita Terbaru

Transisi Energi Bagi Perlindungan Lingkungan Dari Dampak Perubahan Iklim

17 hours ago Berita Terbaru

BPBD Riau Mengirimkan Tim dan Peralatan Penanganan Karhutla ke Bengkalis

18 hours ago Berita Terbaru

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Menjadikan UMKM Sebagai Inti Bisnisnya

18 hours ago Berita Terbaru

Petani Sawit Turun ke Jalan, Protes Kebijakan Uni Eropa

1 day ago Berita Terbaru
Edisi Terbaru

Majalah Sawit Indonesia Edisi 136

Edisi Terbaru 1 month ago2 Mins Read
Event

Promosi Sawit Sehat Dan Lomba Kreasi Makanan Sehat UKMK Serta Masyarakat

Event 6 days ago1 Min Read
Latest Post

Menerima Dana Tahap Awal Perdagangan Karbon

11 hours ago

TBS di Kalbar Capai Harga Tertinggi Rp2.661,93/kg

12 hours ago

BPDP Menginisiasi Pembentukan Sawit Learning Center (WINNER)

13 hours ago

RSPO dan ISPO Bukti Sawit Berkelanjutan

14 hours ago

Provinsi Kaltim Gelar Pasar Murah

14 hours ago
WhatsApp Telegram Facebook Instagram Twitter
© 2023 Development by Majalah Sawit Indonesia Development Tim.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Go to mobile version