- Pemantauan Keanekaragaman Hayati
- Prrogram Pengelolaan Satwa
Pengelolaan satwa liar merupakan suatu ilmu dan seni kegiatan manusia untuk mengatur satwa liar baik dalam mengatur populasi maupun habitatnya, agar diperoleh keadaan yang sesuai dengan tujuan pengelolaan yaitu keadaan populasi yang lestari (Alikordra, 2002). Pengelolaan satwa liar melalui pendekatan kegiatan pengembangan basis dan fauna sebagai data potensi sangat penting dalam pengelolaan areal konservasi, karena inti dari kegiatan konservasi adalah bagaimana pengelola dapat menjaga keutuhan fauna yang ada dalam areal konservasi dan meningkatkan populasinya (jumlah individu). Di dalam pengelolaan satwa liar tersebut perlu di buat rencana secara detail dari mulai alat, intrumen, tehnik, dan metode yang dimana keempat istilah tersebut merupakan satu kesatuan yang paling mendukung sehingga pengelolaan satwa liar menjadi efektif. Pengembangan basis data fauna terbagi dalam tiga kegiatan, yaitu:
- Inventarisasi mamalia
- Inventarisasi burung
- Inventarisasi herpetofauna (Reptil dan Amphibi)
- Program Pengelolaan Habitat
Kegiatan pengeloaan untuk organisme darat antara lain dilakukan dengan cara mengatur kesedian pakan, debit sumber-sumber air, sumber-sumber garam mineral, tempat berlindung, mencegah terjadinya pencemaran, mencegah terjadinya erosi dan kerusakan yang disebabkan oleh faktor-faktor perusak lainnya serta mengendalikan kebakaran hutan (Alikodra, 1993). Pengelolaan habuitat dipengaruhi oleh tujuan pengelolaan, jenis satwa liar dan tipe habitat. Kegiatan pengelolaan habitan diareal konservasi diantaranya :
- Inventarisasi Flora
- Gerakan Reboisasi Hutan dan Lahan
Kegiatan reboisasi hutan dan lahan yaitu penanaman kembali hutan atau lahan yang sudah gundul atau rusak agar kembali hijau kembali dengan tanaman-tanaman yang sesuai dengan tanah dan iklim daerah tersebut dan bukan tanaman eksotik, sehingga diharapkan dapat memperbaiki habitat satwa yang telah rusak.
- Rehabilitasi
Program rehabilitas/restorasi kawasan diimplementasikan dengan penanaman kembali hutan atau lahan yang sudah gundul atau rusak agar kembali hijau kembali dengan tanaman-tanaman yang sesuai dengan tanah dan iklim daerah tersebut dan bukan tanaman eksotis, sehingga diharapkan dapat memperbaiki habitat satwa yang telah rusak. Penanaman pohon di kawasan konservasi perseroan diprioritaskan pada ekosistem riparian dan lebungan-lebungan.
Program rehabilitas kawasan diantaranya meliputi kegiatan:
- Analisis biofisik makro kawasan yang akan direhabilitasi.
- Perencanaan dan desain kawasan rehabilitasi.
- Penanaman bibit.
- Pengamanan dan perawatan kawasan rehabilitasi.
- Monitoring dan evaluasi kegiatan rehabilitasi kawasan.
Sumber : Konservasi Keanekaragaman Hayati Dilansekap Perkebunan Kelapa Sawit, GAPKI 2015