PT Kwarsindo Langgeng Makmur menjadi sole agent BACKHUS di Indonesia semenjak 2006. Unit ini merupakan andalan perusahaan kelapa sawit untuk proses pengomposan dari limbah padat.
“Populasi BACKHUS sudah mencapai 60 unit di Indonesia. Paling banyak dibeli oleh perusahaan perkebunan sawit. Selain itu, ada pula di tempat pengolahan sampah,” ujar Handri Kusdian, Direktur Utama PT Kwarsindo Langgeng Makmur.
Ia mengatakan penjualan BACKHUS terbilang moderat setiap tahunnya. Tidak melonjak tinggi tetapi permintaan tetap ada. Karena itu, penjualan unit ini juga dipengaruhi kesadaran masyarakat untuk mengolah sampah ataupun limbah yang dihasilkan. Masyarakat dan sektor industri sebaiknya aktif mendapatkan edukasi keuntungan dari pengolahan sampah menjadi kompos.
PT Kwarsindo Langgeng Makmur mulai memasarkan unit BACKHUS di industri sawit semenjak tahun 2006. Unit ini dibutuhkan untuk menghasilkan pupuk kompos di kebun. Selain itu, kesadaran pelaku usaha terhadap budidaya sawit berkelanjutan mulai tumbuh. Proses pengomposan dilakukan perusahaan perkebunan yang memanfaatkan limbah cair dan padat seperti janjang kosong.
PT Kwarsindo Langgeng Makmur menawarkan unit BACKHUSwindrow turner yang terbaru Type A, yaitu Type A50. Type A60 dan beberapa type lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan.
BACKHUS ini bermanfaat untuk membantu pengomposan, terutama pada waktu pembalikan ( homogenisasi ) dan memberikan udara pada saat proses pengomposan. Sehingga hasil pengomposan akan lebih sempurna. Produk yang popular digunakan di Indonesia adalah BACKHUS 17 series dulu dan sekarang Type A dengan disain dan teknologilebih baik.
BACKHUS seriA50 dan A60 series . Kedua unit ini memiliki perbedaan dari sisi kapasitas. Kapasitas seri A50 sebanyak 3.600 m3per jam. Sedangkan, seri BACKHUS A60 berkapasitas 4.600 m3per jam. Pemilihan tipe ini disesuaikan dengan kebutuhan konsumen untuk kegiatan pengomposan.
Dari segi tenaga, BACKHUS seri A50 berkemampuan 280 HP. Sedangkan, BACKHUS seriA60 memiliki tenaga 325 HP. Dengan konsumsi rerata bahan bakar antara 20 – 35liter per jam. Kemampuan alat ini untuk pembalikan kompos dari 3.600 dan 4.600 m3/jam.
Pemakaian BACKHUS series A ini sangat efisien dari aspek bahan bakar dan produktivitas.BACKHUS A50 dapat menghasilkan tumpukan pengomposan setinggi 2,20 meter dan lebar 5 meter. Sementara itu, BACKHUS A60 menciptakan pengomposan setinggi 2,40 meter dengan lebar 6meter. Unit ini menggunakan teknologi Jerman yang sangat unggul di kelasnya berdasarkan dari besarnya kapasitas.
“Jadi produk ini sangat efisien untuk dipakai dalam skala besar, sebab tidak mungkin dalam sekala besar kalau pakai tenaga kerja untuk pembuatan kompos,”ujarnya.
Handri Kusdian menyebutkan biaya operasional produk ini lebih rendah dibandingkan produk kompetitor lain . Sebab kapasitas pembalikan yang lebih besar dan akan menekan biaya operasi. Meskipun, kata Handri, produknya ini memang relative mahal.
BACKHUS tidaklah sulit dikendarai karena mirip pengoperasiannya dengan loader. Selain itu, operator mendapatkan training untuk menggunakan produk ini. Handri Kusdian menyebutkan faktor penting yang mesti diperhatikan pengguna BACKHUS haruslah memperhatikan standar operasional perawatannya. Misalkan saja, servis perawatan setiap pemakaian 250 jam dan penggantian oli secara berkala.
Dengan perawatan yang benar, papar Handri, BACKHUS mampu bertahan sampai 20 sampai 25 tahun lamanya. PT Kwarsindo Langgeng Makmur selaku agen tunggal memberikan garansi produk 1000 jam atau satu tahun mana yang lebih dulu mencapai, sesuai dengan Garansi Pabrik Backhus dari Jerman.
Pada 2020, Handri Kusdian optimis permintaan tetap ada kendati tidak signifikan. Lantaran pengaruh harga komoditas sawit di pasar global.
(Selengkapnya dapat di baca di Majalah Sawit Indonesia, Edisi 100)