Jakarta, SAWIT INDONESIA – PT Austindo Nusantara Jaya Tbk menyongsong tahun 2024 dengan semangat positif untuk meningkatkan produksi sawit. Merujuk bulletin perusahaaan, Perseroan memproyeksikan pertumbuhan produksi TBS menjadi 933.602 mt pada tahun 2024, meningkat 6,0% dibandingkan produksi TBS tahun 2023.
“Peningkatan produksi TBS internal dan pembelian volume TBS eksternal yang lebih besar diharapkan mampu meningkatkan produksi CPO sebesar 14,2% menjadi 324.043 metrik ton pada 2024,” sebagaimana dikutip dari bulletin tersebut, Jumat (1 Maret 2024).
Emiten berkode ANJT mencatat produksi CPO sebesar 283.659 metrik ton pada 2023. Kenaikan ini ditopang peningkatan volume produksi Tandan Buah Segar (TBS) sebesar 4,8% dari 840.581 mt pada tahun 2022 menjadi 881.051 metrik ton (mt) pada tahun 2023. Kenaikan produksi TBS tersebut didorong oleh produktivitas TBS yang lebih tinggi pada tahun 2023 sebesar 20,3 mt/ha, meningkat 4,4% dari 19,4 mt/ha di tahun 2022.
Direktur Keuangan PT Austindo Nusantara Jaya Tbk Nopri Pitoy, menjelaskan bahwa seiring pertumbuhan produksi TBS dan CPO yang positif, ANJ berhasil mencatatkan peningkatan volume penjualan CPO sebesar 4,9% menjadi 288.941 mt dibandingkan capaian penjualan tahun lalu sebesar 275.320 mt. Selain itu, ANJ juga berhasil menjual sebanyak 1.049 mt PKO, meningkat 13,1% secara tahunan. Namun, volume penjualan PK mengalami penurunan sebesar 4,4%, sejalan dengan penurunan produksi PK.
Dalam paparannya, Nopri menjelaskan bahwa laba bersih ANJ juga mengalami penurunan menjadi USD 1,9 juta pada tahun 2023, turun dari USD 21,2 juta dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh HJR yang lebih rendah, ditambah dengan peningkatan biaya depresiasi dan bunga pada tahun 2023.
Selain itu, biaya operasi perkebunan yang baru menghasilkan di Papua Barat Daya, serta dari area penanaman kembali di perkebunan Sumatra Utara I dan Pulau Belitung juga mengalami peningkatan. Sementara, produksi dari perkebunan-perkebunan tersebut diproyeksikan akan mencapai level optimal sekitar dua hingga tiga tahun ke depan.
Total area menghasilkan di perkebunan inti kami pada tahun 2023 seluas 43.400 Ha, meningkat 2,8% dari 42.237 ha pada tahun 2022. Total area belum menghasilkan pada akhir tahun 2023 seluas 5.116 Ha dan perseroan memperkirakan tanaman muda di area ini akan menghasilkan TBS secara bertahap mulai tahun 2024.