JAKARTA, SAWIT INDONESIA – PT Austindo Nusantara Jaya Tbk mengalokasikan belanja modal sebesar US$ 57 juta atau senilai dengan Rp 850 miliar.
“Belanja modal 2019 sebesar US$ 57 juta atau Rp 850 miliar. Sumber pendanaan berasal dari arus kas dari kegiatan operasi, dana sendiri, utang bank dan pendanaan lainnya,” tulis manajemen seperti dilansir dalam keterbukan informasi di BEI.
Belanja modal akan dipakai untuk menyelesaikan pembangunan pabrik kelapa sawit dan infrastruktur di Papua Barat serta menyelesaikan pembangunan pabrik pembekuan edamame di Jember, Jawa Timur. Rencana lain melanjutkan program peremajaan di Kebun Belitung dan Binanga [Padang Lawas, Sumatra Utara.
Selanjutnya manajemen akan mengoptimalkan manajemen kebun dan pabrik guna mencapai hasil panen dan ekstraksi minyak yang optimum, dan peningkatan secara bertahap untuk produksi dan kualitas tepung sagu dari pabrik pengolahan sagu di Papua Barat.
Dalam laporan kuartal I-2019 di BEI, emiten berkode ANJT mencatatkan pendapatan sebesar US$ 27,6 juta (sekitar Rp 392 miliar), turun 11,0% dari sebelumnya, terutama disebabkan penurunan harga jual rata-rata CPO dan inti sawit atau palm kernel (PK), serta turunnya volume penjualan PK.
Pendapatan ditopang total produksi tandan buah segar (TBS) mencapai 148.796 metrik ton (mt), hampir sama dengan 149.404 mt pada periode yang sama tahun 2018.
“Perkebunan kami Pulau Belitung dan perkebunan kami di Kalimantan Barat yang baru menghasilkan terus melanjutkan tren positifnya dalam produksi TBS. Kenaikan produksi TBS dari kedua perkebunan tersebut menggantikan dampak penurunan produksi sebesar 35,5% di perkebunan Sumatera Utara,” jelas manajemen.
ANJT juga mencatat kenaikan volume penjualan minyak sawit mentah atau CPO (crude palm oil) sebesar 18,4% menjadi 50.700 mt dari kuartal 1-2018 sebesar 42.833 mt.