Bandung, SAWIT INDONESIA – PT Astra Agro Lestari Tbk melaporkan sepanjang tahun 2023 produksi tandan buah segar (TBS) sawit naik 4,8 persen yakni 3.312.149 ton dibanding tahun sebelumnya sebesar 3.159.533 ton.
Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk Santosa mengatakan kenaikan tersebut merupakan pertumbuhan yang normal seperti sebelum adanya pelarangan ekspor minyak sawit pada 2022. Seperti diketahui, sepanjang 28 April-Mei 2022 pemerintah melarang ekspor minyak sawit dan turunannya lantaran kelangkaan minyak goreng di dalam negeri.
“Kenapa naik? Karena tahun sebelumnya jelek. Ketika ada (larangan) ekspor masih bisa menerima buah dari luar walaupun tidak maksimal. Pada 2022 banyak pabrik yang tutup, rotasi diperpanjang dan pasti produksi TBS sawit dari kebun intinya turun,” urai dalam acara Talk to CEO Astra Agro Lestari di Bandung, Jumat (17/2/2024).
Saat ekspor dilarang, menurut Santosa, perusahaan berupaya tetap menerima TBS sawit dari masyarakat.”Kalau tidak menerima buah masyarakat taglinenya harus saya ganti prosper definition tapi prosper sendirian,” ujar Santosa.
Dia menjelaskan jika kenaikan tersebut sebetulnya normal ketika situasi perdagangan kembali seperti sebelum pelarangan ekspor.
“Karena rotasi dipanjangin memang pemerintah bilang cuma sebulan, tapi dampaknya panjang. Sebenarnya yang normal di 2023 itu. Rotasi kita balik ke normal jadi kelihatan produksinya naik,” sambung Santosa.
Penulis: Indra Gunawan