Proses pengembangan untuk operasional perusahaan yang excellence terus dilakukan Astra Agro. Di antaranya memanfaatkan kemajuan dan keunggulan teknologi 4.0 yang saat ini terus berkembang. Beberapa aplikasi telah dikembangkan berbasis digital untuk mempermudah dan meningkatkan kinerja perusahaan.
Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk, Santosa mengatakan inovasi terus dilakukan perusahaan untuk memperkuat fungsi kontrol, digitalisasi dalam operasional. “Selain itu, agar analisa dan keputusan dapat diambil lebih cepat, tepat dan akurat.” ujarnya, saat acara Talk to the CEO, pada Selasa (18 Februari 2020), di Bogor, Jawa Barat.
Upaya yang dilakukan antara lain memanfaatkan kemajuan dan kekuatan teknologi digital untuk improvement (perbaikan). Seperti diketahui, sejauh ini ada tiga aplikasi yang sudah diimplementasikan yaitu aplikasi AMANDA (Mandor Astra Agro), MELLI (Mill Excellent Indicator) dan DINDA (Daily Indicator of Astra Agro) sebagai upaya meningkatkan efektivitas dan efisiensi baik dalam proses rawat, panen maupun olah.
Aplikasi berbasis teknologi digital yang dikembangkan antara lain aplikasi MELLI (mill excellent indicator) yang dimanfaatkan memasok data yang cepat dan akurat mengenai indikator-indikator yang ada di pabrik kelapa sawit. Pasokan data tersebut sangat diperlukan mengingat kecepatan dan keakuratan data amat penting bagi manajemen untuk melakukan analisa dan pengambilan keputusan atas setiap permasalahan di pabrik.
Sementara, aplikasi AMANDA (Aplikasi Mandor Astra Agro), aplikasi ini dirancang untuk menjawab tantangan pelaksanaan kegiatan operasional yang sesuai standar Astra Agro.
Dan, aplikasi DINDA (Daily indicator of Astra Agro), aplikasi ini fokus dalam hal pengembangan model sistem yang mendukung konsep operasional excellent. Sistem yang dibuat juga memfasilitasi manajemen untuk mengembangkan kerja-kerja yang efektif dan efisien.
Semua aplikasi ini diintegrasikan melalui Operation Center of Astra Agro (OCA), yaitu sebuah sistem induk yang dikembangkan dengan basis informasi realtime. “Dengan sistem ini, feedback terhadap proses yang berlangsung di lapangan bisa lebih cepat sehingga eksekusinya pun dapat lebih cepat,” ujarnya.
Menurut Santosa, improvement menjadi program yang sangat penting bagi Astra Agro. Manajemen ingin memastikan bahwa operasional perusahaan excellence sehingga produktivitas semakin meningkat.
Semua aplikasi yang dikembangkan ini, dioperasikan melalui Operation of Astra Agro yang merupakan sistem induk dengan basis informasi real time.
Ia mengatakan setiap unit bisnis yang tergabung dalam grup Astra sudah menggunakan kecanggihan teknologi, Astra Agro juga tidak mau ketinggalan. Dengan aplikasi yang dikembangkan maka akan menambah daya saing perusahaan sehingga produksi bisa meningkat dan semua yang terlibat di dalamnya senang dan bahagia.
Memasuki tahun 2020, Santosa semakin optimistis melihat pasar karena harga tandan atau buah segar kelapa sawit mulai naik. Ia belum bisa memperkirakan berapa harga minyak mentah untuk tahun ini tetapi sudah ada gambaran, harganya akan membaik karena perekonomian global sudah stabil. Santosa menjelaskan pasar global memang misteri karena tidak bisa ditentukan apakah membaik atau krisis, kunci agar perusahaan bertahan yaitu dengan melakukan inovasi. Pengembangan aplikasi teknologi digital yang dikembangkan astra agro merupakan solusi untuk menjawab tantangan ekonomi global. “Kami sudah siapkan senjata sebelum bertempur, dengan adanya aplikasi digital kami tidak khawatir lagi menghadapi tantangan,” ujar dia.
“Ke depan, ide-ide baru akan terus digali dan diimplementasikan untuk memastikan operasional perusahaan berjalan secara excellence. Semangat tersebut juga sebagai perwujudan dari visi misi PT Astra Agro Lestari Tbk yang ingin menjadikan Astra Agro sebagai perusahaan paling produktif dan inovatif di dunia,” ujar Santosa.
Selain mengimplementasikan kekuatan teknologi digital untuk mendukung kinerja perusahaan yang lebih efektif dan efisien. Pihaknya, di tahun ini semakin optimistis memasuki tahun 2020.“Keyakinan bahwa target-target yang telah ditetapkan akan dapat tercapai awal tahun ini ditandai dengan harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit yang mulai merangkak naik,” pungkas Santosa.
Santosa mengatakan, adanya wabah virus korona di Tiongkok tidak terlalu mempengaruhi Astra Agro karena Tiongkok bukan pasar utama ekspor. Pasar utama ekspor perusahaan adalah negara di Asia Selatan terutama di India, permintaan CPO di India terus tumbuh dalam 3 tahun terakhir ini.
(Selengkapnya dapat di baca di Majalah Sawit Indonesia, Edisi 100)