JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI) memastikan kebutuhan biodiesel untuk mandatori B35 dapat tercukupi. Pasalnya, kapasitas produksi nasional biodesel mencapai 17,5 juta kiloliter. Sedangkan, kebutuhan biodiesel untuk B35 sebanyak 13,15 juta kiloliter.
Ketua Harian APROBI Paulus Tjakrawan, menjelaskan bahwa penggunaan biodiesel mencapai telah mencapai 75% dari kapasitas produksi. Ke depan, kapasitas produksi akan terus ditingkatkan setiap tahunnya.”Teorinya ini cukup untuk mendukung program B35″, tutur Paulus.
“Produksi biodiesel nasional 17,5 juta kiloliter dan alokasi mandatori B35 sebanyak 13,15 juta kiloliter. Jadi, kapasitas produksi biodiesel ini sudah 17 tahun lamanya kita tingkatkan. Tahun 2023, 2024 akan bertambah terus kapasitas volumenya,” ujar Paulus dalam Talkshow Implementasi B35 di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta pada Selasa (31/1/2022).
“Selain itu, tantangan lainnya adalah menurunkan tingkat monoglyserida, juga mengurangi kandungan air pada biodiesel dan menjaga stabilitas oksidasi. Yang tak kalah penting juga penyiapan penyimpanan biodiesel dan transportasi distribusi biodiesel,” ungkap Paulus.
Program B35 juga melibatkan dukungan program biodiesel yang meliputi kecukupan pasokan, program insentif dari sawit berupa pungutan ekspor CPO dan turunannya yang dikelola oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit, serta monitoring dan evaluasi secara berkala.
”Kita harapkan semuanya bisa bergabung bersama-sama solid dalam menjalankan kebijakan Pemerintah untuk mendukung kebijakan-kebijakan terkait implementasi B35, bukan hanya energy mix tapi kita mendukung penciptaan lapangan kerja baru, menciptakan penurunan emisi gas rumah kaca, melakukan save terhadap devisa negara untuk pemulihan energi fosil dari luar, kita juga menjalankan energi biru untuk rakyat kita agar bisa menghirup udara yang lebih baik,” ungkap Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Musdhalifah Machmud.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut diantaranya Dirjen EBTKE Kementerian ESDM, Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina, Direktur Utama BPDPKS, Ketua Umum GAIKINDO, dan Sekretaris Jenderal CPOPC.