Eko Priyanto, Estate Manager PT Citra Putra Kebun Asri merasa bersyukur telah memanfaatkan sistem OWL Plantation sebelum pandemi Covid-19. Sistem ini mempermudah pelaporan data kebun dan pabrik yang berada di remote area sampai ke kantor pusat di Jakarta.
“Di saat pandemi dan ada kebijakan bekerja dari rumah (red-Work From Home). Jelas OWL sangat membantu kegiatan operasional bekerja di kebun,” ujar Eko saat dihubungi melalui telepon.
Diakui Eko, kebutuhan perusahaan terhadap sistem manajemen perkebunan yang terintegrasi telah dimulai semenjak 2018. Informasi mengenai OWL bersumber dari internet dan mudah diketahui berbagai keunggulannya dari pada provider lain.
Keunggulan utama OWL adalah memahami sistem kerja dan budaya di kebun. Tak heran, bahasa program di dalam sistem OWL lebih mudah dimengerti dan dipahami dari pada provider lainnya.
“Salah satu keunggulan OWL sangat memahami bahasa kerja di kebun dan pabrik. Begitu kami mengajukan format pelaporan, OWL sigap membuatnya. Karena tim pengembang OWL ini punya pengalaman bekerja di kebun sawit. Harus diakui sistem manajemen OWL ini sangat membantu,” jelas pria asal Karanganyar.
PT Citra Putra Kebun Asri mengelola bisnis perkebunan sawit dan karet yang berlokasi di Kalimantan Selatan. Adapun perusahaan juga memiliki satu unit pabrik sawit berkapasitas olah TBS 60 ton per jam. Eko Priyanto yang bertanggungjawab terhadap kegiatan operasional kebun sawit dan karet sangat terbantu dengan keberadaan sistem OWL Plantation.
Menurutnya, OWL Plantation menyatukan pelaporan sistem kerja di kebun dan pabrik sawit. OWL Plantation telah dilengkapi full modul dan terintegrasi mulai dari buku kerja mandor, tenaga kerja, keuangan, supplier, stok gudang, dan produksi sawit maupun karet. Data yang telah diinput dapat dibaca di kantor estate, top level manajemen, dan kantor pusat.
“OWL ini membantu peralihan dari sistem manajemen kerja dari manual menjadi full berbasis teknologi informasi. Data pekerjaan dari setiap divisi lebih cepat diperoleh. Tidak perlu menunggu harian atau bulanan. Karena data bersifat realtime,” ujarnya.
Menurutnya dengan data real timeakan mempermudah manajemen dalam membuat analisa dan pengambilan keputusan. Sebagai contoh, apa bila hasil panen di blok tertentu belum bagus panennya. Langsung dapat dicarikan solusinya untuk menyelesaikan masalah produksi.
(Selengkapnya dapat dibaca di Majalah Sawit Indonesia, Edisi 118)