JAKARTA, SAWIT INDONESIA – Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) akan mengadakan Focus Grup Discussion Tata Niaga TBS Kelapa Sawit yang akan diadakan dari 25-26 Juli 2018 di Hotel Grand Suka, Pekanbaru, Riau. Diskusi ini bertujuan menyikapi permasalahan harga TBS petani yang terjun bebas serta mempertajam pemahaman petani mengenai Permentan No.1/2018 tentang Penetapan Harga TBS.
“FGD ini diikuti berbagai unsur seperti petani, pengusaha, pemerintah daerah,dan akademisi. Perwakilan petani kelapa sawit yang hadir dari 11 kabupaten kota se-Riau, dengan berbagai kelompok/ petani yaitu swadaya, PIR, KKPA, KUD, dan Kelompok Tani,”ujar Ketua DPW APKASINDO RIAU Ir. Gulat ME Manurung, MP didampingi oleh Sekretaris Rino Afrino, ST MM, dalam keterangannya pada Senin (23 Juli 2018).
Rino menambahkan FGD bertujuan memberikan pemahaman kepada peserta berkaitan penjelasan/definisi regulasi (cakupan aspek hukum) yang berkaitan harga dan tata niaga TBS sawit. Selain itu, diskusi ini akan mengungkap segala permasalahan tata niaga TBS yang ada di lapangan. selanjutnya para pihak yang hadir dapat mencari solusi bersama atas permasalahan tersebut.
“Solusi akan dipakai menjadi rekomendasi penerbitan peraturan Gubernur Riau tentang harga TBS sebagai turunan Peraturan Menteri Pertanian,” ujar Rino.
Dalam FGD akan dilibatkan pula GAPKI Provinsi Riau sebagai tindaklanjut MOU antara APKASINDO dengan GAPKI . Sesuai dengan tema diskusi “Mewujudkan Kesejahteraan Petani dengan Harga TBS yang Berkeadilan”, dijelaskan Rino bahwa petani berharap memperoleh perlindungan harga TBS sawit.
Sebagaimana tertulis dalam Permentan no.1/2018 bahwa pemerintah memberikan perlindungan kepada petani kelapa sawit dalam memperoleh harga wajar TBS dan menghindari persaingan tidak sehat antar perusahaan perkebunan dapat terwujud tanpa kecuali.
FGD ini juga merupakan lanjutan dari Pertemuan/Rakor dengan Kemenko Maritim Luhut Panjaitan mengenai rencana kerjasama APKASINDO membangun pabrik sawit APKASINDO di berbagai provinsi penghasil sawit yang dimulai dari Riau dan Kalimantan Tengah
Dijelaskan Rino, sebelum sampai membangun pabrik sawit banyak faktor yang harus dipenuhi khususnya penyamaan persepsi tentang tata niaga dan penghitungan harga TBS. “Apkasindo bagian dari Tim Penentuan Harga TBS Riau yang dikomandoi oleh Dinas Perkebunan Riau,” ujarnya.
Pembicara dan Narasumber yang akan hadir antara lain Prof Dr Ponten Naibaho, MAgr, Direktorat Pemasaran Ditjenbun, Dr. Bayu Krisnamurthi,Dinas Perkebunan Riau, Pokja Tim TBS Riau,dan GAPKI sendiri sebagai Mitra Apkasindo.
Apkasindo bukan hanya sekedar organisasi petani semata, tapi dalam organisasi ini terdiri dari tenaga ahli, akademisi dan praktisi yang kebetulan juga sebagai petani swadaya. Itu sebabnya, Apkasindo sangat sigap untuk menyikapi gejolak sawit di nasional dan internasional.