Jakarta, SAWIT INDONESIA — Untuk meningkatkan kapasitas produksi guna memenuhi permintaan pasar domestik dan internasional yang terus meningkat. Apical membangun refinery (pabrik pengolah minyak sawit mentah atau crude palm oil/CPO) dan fractionation plant untuk memproduksi minyak goreng.
Penambahan kapasitas refinery ini merupakan tonggak penting bagi Apical dan wilayah Padang. Refinery tersebut akan memiliki kapasitas pengolahan hingga 3.500 metrik ton (MT) CPO per hari, sedangkan fractionation plant minyak goreng akan memiliki kapasitas 3.000 MT per hari.
Untuk menandai pembangunan pabrik tersebut, Apical secara resmi melakukan peletakan batu pertama (ground breaking) di fasilitas PT Padang Raya Cakrawala (PRC), pada Kamis (4 Juli 2024). Refinery dan fractionation plant baru ini dijadwalkan selesai pada tahun 2025.
Pabrik minyak goreng ini dibangun di Teluk Bayur, Kota Padang, Sumatera Barat, dan diresmikan secara langsung oleh Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, dihadiri Director of Social, Security, and License (SSL) Apical, Gunawan Sumargo.
Gunawan Sumargo mengutarakan perkembangan ekspansi PT PRC yang diwujudkan dengan penambahan refinery baru ini menandai dimulainya tahap ketiga dari rencana ekspansi kami yang dimulai pada tahun 2019.
“Dengan penambahan refinery yang baru ini, kapasitas gabungan refinery kami di PT PRC akan meningkat menjadi 7.000 MT per hari sedangkan kapasitas fractionation plant minyak goreng ditingkatkan menjadi 5.900 MT per hari,” ujarnya, dalam keterangan resmi yang diterima redaksi sawitindonesia.com.
“Langkah Apical untuk menambah fractionation plant ini menggarisbawahi komitmen Apical untuk mengembangkan segmen bisnis hilirnya, sejalan dengan agenda Pemerintah Republik Indonesia dalam mendorong hilirisasi minyak sawit. Langkah ini memperkuat peran Apical sebagai pemain penting dalam mendukung fokus negara pada industri kelapa sawit,” imbuh Gunawan.
PT PRC merupakan refinery yang terbesar di Padang, merupakan pabrik multi produk yang mampu memproduksi palm olein, stearin, biodiesel, dan fatty acid. Saat ini, refinery tersebut mempunyai kapasitas sebesar 1,2 juta MT per tahun, yang akan meningkat dua kali lipat menjadi 2,4 juta MT setelah pembangunannya selesai. Berlokasi strategis di Sumatera Barat, fasilitas yang diperluas ini akan memenuhi permintaan di Indonesia dan melayani pasar di Timur Tengah, Afrika, dan wilayah sub benua India.
Pada kesempatan yang sama, Mahyeldi Ansharullah menyampaikan pihaknya mengapresiasi Apical atas investasinya di Padang.
“Kami berharap langkah ini dapat membuka lebih banyak lapangan kerja bagi masyarakat, sekaligus menjamin stabilnya pasokan minyak goreng khususnya di Sumatera Barat,” katanya.