Walaupun ANT Mini Dumper berukuran kecil tapi unit transportasi panen ini mampu membawa beban sampai satu ton. Mampu bekerja di segala medan dan lincah dibawa masuk blok kebun.
Pengalaman Jimmy Untung yang kesulitan memanen buah dari kebun sawitnya menjadi pertimbangan pria asal Kalimantan ini untuk mencari unit transportasi panen yang bertenaga tetapi dapat dibawa ke blok kebun. Tantangan lain dalam kegiatan panen adalah kontur tanah kebunnya yang terjal dan sulit dilewati di kala musim hujan.
“Di Balikpapan itu kalau sudah musim hujan sulit sekali untuk panen. Apalagi untuk petani mereka tanam kan tanam saja tidak membuat terasering. Makanya di lahan yang agak terjal,mereka bingung ketika panen nanti,” jelas Jimmy.
Untuk mengatasi masalah panen, Jimmy berinisiatif mencari unit pengangkutan panen TBS sawit. Usahanya tidak sia-sia ketika bertemu distributor ANT Mini Dumper. Unit ini diproduksi pabrikan asal Tiongkok yaitu Nantong Ant Machinery.
Di Indonesia, kata Jimmy unit seperti ANT Mini Dumper belum terlalu banyak digunakan khususnya di industri sawit. Tak disangka, dia diminta produsen unit transportasi ini sebagai agen penjualan wilayah Indonesia.
Jimmy menjelaskan bahwa ANT Mini Dumper sudah banyak digunakan untuk kegiatan di sektor transportasi, perawatan taman. “Kebanyakan di Indonesia ini mereka untuk alat angkut itu masih manual pakai gerobak sorong. Tapi masalahnya kalau pakai gerobak sorong akan tergantung dengan kontur tanah juga soal kapasitas yang tak bisa besar. Sehingga mereka mencoba untuk memasarkan ke Indonesia dengan kemampuan daya angkut antara 250 kilogram hingga 1 ton,” jelas Jimmy.
Ant Mini Dumper punya lima tipe model dengan kapasitas angkut berbeda-beda. Tipe BY250 punya kapasitas 250 kilogram, BY300 dapat mengangkut beban 300 kilogram, BY400 berkapasitas angkut 400 kilogram, BY600 dengan kapasitas 600 kilogram, dan BY1000M berkapasitas 1 ton.
Mesin ANT Mini Dumper mengandalkan mesin dari Honda berkapasitas 5,5 HP untuk seri BY250, BY300, dan BY400, 6,5 HP untuk seri BY600, serta 13,5 HP untuk seri BY1000M. Jimmy menyebut mesin Honda yang digunakan memiliki populasi yang besar di Indonesia sehingga akan mudah mendapatkan suku cadang meskipun ANT Mini Dumper merupakan produk yang baru dirilis di Indonesia.
Sedangkan dari sisi roda BY400, dan BY1000M telah menggunakan crawler yang yang di desain khusus untuk mengatasi lahan basah seperti gambut. Sementara itu ketiga seri lain masih menggunakan roda BY250, dan BY300 memiliki empat roda, serta BY600 dengan enam roda.
“Kalau soal mekanisasi tentu dia memberikan efisiensi, salah satunya adalah tenaga kerja. Dengan alat ini tentunya akan lebih luas cakupan areanya dengan waktu dan tenaga yang lebih sedikit,” jelas Jimmy.
Jangkauan area kerja ANT Mini Dumper sangat beragam. Tipe BY250 dapat bekerja untuk area seluas 116 hektar dan seri BY1000M di area seluas 400 hektar.
Selain efisiensi tenaga kerja, Jimmy juga menyebutkan bahwa nilai tambah ANT Mini Dumper ukurannya sangat kecil. Sehingga ANT Mini Dumper dapat mengambil TBS di areal infield.
“Kalau alat ini bisa membawa beban sampai satu ton dengan trek yang lebar jalan satu meter saja sudah cukup, kalau alat mekanik lain seperti traktor, maupun mobil tidak bisa masuk sampai infield paling hanya bisa masuk sampai jalan blok-blok saja. Kelebihan alat ini juga tidak terlalu lebar sehingga bisa masuk ke bawah-bawah pohon,” kata Jimmy.
Kelebihan lain yang dimiliki ANT Mini Dumper yaitu adanya fitur self unloaded untuk seri BY400, BY600, dan BY1000M guna menurunkan muatan secara otomatis melalui hidrolik yang terpasang pada bak unit. Selain itu kemudahan operasi juga semakin memudahkan aplikasi.
“Keunggulan lain yang dimiliki ANT Mini Dumper adalah harga jualnya yang sangat terjangkau, berkisar Rp28 juta hingga Rp30 juta. Harga tersebut memang tergolong murah karena memang sasarannya untuk petani kecil dan perorangan dengan kebun antara 10 hingga 20 hektar. Tetapi, perusahaan juga bisa menggunakannya,” jelas Jimmy. (Anggar Septiadi)