Memajukan dan mengembangkan industri sawit sebagai pilar Pembangunan Nasional melalui kegiatan Seminar menjadi salah satu tujuan dari Andalan Forum. Diketahui, Andalan Forum diadakan GAPKI cabang Se-Sumatera yaitu cabang Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan dan Bengkulu serta Bangka Belitung.
Di tahun ini, Andalan Forum III dengan tema “Menjaga Keberlanjutan Industri Sawit sebagai Komoditas Startegis Indonesia yang Ramah Lingkungan”, diadakan selama dua hari (28 – 29 November) dengan beragam kegiatan di antaranya Lokakarya, Pelatihan dan Pameran, di salah satu hotel di Jambi.
Ketua Panitia Andalas Forum III, Edy Rusmawanto menyampaikan Andalas Forum terselenggara dengan latar belakang pengukuhan pembentukan Andalas Forum oleh GAPKI cabang Se-Sumatera yaitu cabang Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan dan Bengkulu serta Bangka Belitung.
“Sebelumnya, Andalas Forum I dan II, telah sukses di adakan pada Februari 2019 di Batam dan Februari 2020 di Palembang sebagai penyelenggara GAPKI Riau dan GAPKI Sumatera Selatan. Namun karena adanya Covid-19 kegiatan Andalas Forum terhenti sekitar 2,5 tahun. Baru tahun 2022 dilaksanakan secara offline dan sebagai penyelenggara telah ditetapkan GAPKI Jambi, Bengkulu dan Sumatera Barat. Sesuai kesepakatan bahwa penyelenggaraan kegiatan Andalas Forum III 2022 dilaksanakan di Provinsi Jambi,” ujarnya.
Adapun maksud diadakannya Andalas Forum III yakni untuk mempromosikan Andalas Forum sebagai wadah stakeholders Industri Sawit untuk berdiskusi, saling berbagi informasi dan membuka jaringan (networking) untuk kepentingan industri kelapa sawit Indonesia yang berkelanjutan.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Penghimpunan Dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Sunari mengatakan industri kelapa sawit merupakan industri strategis dalam perekonomian Indonesia baik saat ini dan ke depan. “Karena industri sawit memberikan kontribusi besar baik ekspor non migas, penciptan lapangan kerja, pembangunan daerah pedesaan, atau pun mengurangi angka kemiskinan,” ucapnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan pentingnya industri kelapa sawit tidak lepas dukungan semua stakeholder di mana yang paling ujung ada pekebun kelapa sawit. “Andalas Forum merupakan wujud koalisi positif atau kolaborasi positif dalam mendukung industri sawit berkelanjutan,” tambah Sunari.
Gelaran Andalas Forum III sebagai wadah berkumpulnya stakeholders sawit, mendapatkan sambutan positif dari pemerintah provinsi Jambi yang disampaikan langsung oleh Gubernur Jambi, Al Haris.
Ia berharap melalui Andalas Forum ini dapat menghasilkan pemikiran dan rekomendasi bagaimana menjalankan pengembangan perkebunan kelapa sawit dengan menerapkan prinsip penerapan perkebunan sawit berkelanjutan, baik aspek hukum, aspek ekonomi, aspek sosial, dan aspek lingkungan.
“Sektor perkebunan termasuk penyumbang devisa negara terbesar negara. Oleh karena itu pemerintah mengharapkan industri kelapa sawit ini hilirisasinya mulai diperkuat ke depan, jangan terfokus pada CPO saja,” ucap Al Haris, saat memberikan sambutan, pada Senin (28 November 2022).
Lebih lanjut Al Haris menyampaikan industri kelapa sawit banyak menyerap tenaga kerja sehingga mengurangi angka pengangguran. Karena itu diharapkan Gapki terus diperkuat agar ke depan mampu menyumbangkan dan menjaga kestabilan perekonomian bangsa.
Pertumbuhan perekonomian Jambi termasuk yang terbesar se-Sumatera sebesar 5,41 persen. “Ternyata pernyumbang terbesar adalah pertanian yang di dalamnya ada perkebunan. Oleh karena itu saya bangga sekali hari ini bahwa kita membuat Forum Andalas III ini,” pungkasnya.