- Penulis adalah Pengamat Industri Hulu & Hilir Minyak Sawit dan Staf Evaluasi Kinerja Teknik/Teknologi PTPN III
- Artikel ini dipublikasikan menjadi dua bagian. Bagian pertama dipublikasikan pada Edisi 15 November-15 Desember 2017. Bagian kedua terbit pada 15 Desember 2017-15 Januari 2018.
ABSTRACT :
Palm Oil Mill is a strategic profit centre in order to improve added value of palm oil mill industries product. Palm Oil Mill product is Crude Palm Oil (CPO) and Palm Kernel. One of the important factors in production cost in Palm Oil Mill is Maintenance Cost. Production Cost Control frequently sacrifices by reducing Maintenance Cost, so it make decreasing availability of Palm Oil Mill. Total Productive Maintenance with Self Supporting Program can degrade Maintenance Cost without decreasing availability of the Palm Oil Mill equipment, where the operators involve in the condition monitoring, cleaning, and executing low level maintenance of their operated equipment.
Pendahuluan
Pabrik kelapa sawit merupakan sebuah unit usaha yang strategis dalam meningkatkan nilai tambah produk budidaya kelapa sawit. Produk pabrik kelapa sawit adalah minyak kelapa sawit dan inti kelapa sawit. Salah satu faktor yang penting dalam biaya produksi di Pabrik Kelapa Sawit adalah Biaya Pemeliharaan. Pengendalian Biaya Produksi sering kali mengorbankan Biaya Pemeliharaan, sehingga kehandalan Pabrik Kelapa Sawit menjadi turun. Pelaksanaan Total Productive Maintenance dengan Program Perawatan Mandiri, dapat menurunkan Biaya Pemeliharaan tanpa menurunkan kehandalan peralatan pabrik, dimana Operator dilibatkan dalam memonitor kondisi, membersihkan, melaksanakan pemeliharaan ringan atas peralatan yang dioperasikan. Program Perawatan Mandiri dapat menaikkan kinerja Pabrik Kelapa Sawit dan menurunkan persentase Biaya Pemeliharaan atas Biaya Produksi PKS dibandingkan PKS yang belum menerapkan.
Kelangsungan proses produksi pada suatu pabrik kelapa sawit yang dapat beroperasi sepanjang tahun dengan kapasitas puncak sangat diperlukan agar dapat dicapai keuntungan yang maximal. Untuk itu pabrik kelapa sawit harus dipelihara dengan sistim yang terukur yaitu dengan sistim preventive maintenance yang meliputi prediction maintenance,daily,weekly dan monthly maintenance.
Untuk mengoptimalkan beroperasinya pabrik kelapa sawit semua kerusakan di pabrik harus dapat diprediksi dan dioptimasikan dengan melakukan beberapa analisa kerusakan. Setiap hari akan dilakukan pemeriksaan harian keseluruh mesin-mesin yang ada di pabrik. Tipe pemeriksaan dan perbaikan preventif dilakukan dengan mempertimbangkan ketersediaan tenaga kerja, suku cadang, bahan untuk perbaikan dan faktor-faktor lainnya. Keuntungan melakukan pemeriksaan dan perbaikan secara priodik pada mesin-mesin adalah dapat diramalkannya total perbaikan pada seluruh stasiun di pabrik oleh para teknisi pemeliharaan.
Selanjutnya, kesalahan atau kerusakan dapat diramalkan lebih awal dengan melihat fenomena kenaikan getaran mesin, kenaikan temperatur, suara dan lainnya. Dalam hal ini perbaikan dapat dilakukan segera sebelum terjadi kerusakan yang lebih fatal. Biaya perbaikan dan lamanya mesin beroperasi dapat diminimalkan dibandingkan dengan perbaikan mesin yang sama tetapi tidak dilakukan setelah mesin itu rusak total.
Berdasarkan analisa dan perhitungan diperoleh hubungan man power, man hour, tool, equipment, material dan consumable adalah berbanding lurus dengan biaya. Semakin banyak/besar man power, man hour, tool, equipment, material dan consumable yang dipakai maka semakin besar biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Jika kita memakai sistim pemeliharaan preventive maintenance adalah lebih murah dibanding kita memakai sistim breakdown maintenance.
Pemeliharaan Mesin merupakan hal yang sering dipermasalahkan antara bagian Teknik/Pemeliharaan dan bagian Produksi/Pengolahan. Karena Bagian Pemeliharaan dianggap yang memboroskan biaya, sedang Bagian Produksi selain yang merusakkan mesin/peralatan, tetapi juga yang membuat uang.
Pada umumnya sebuah produk yang dihasilkan oleh manusia, tidak ada yang tidak mungkin rusak, tetapi usia penggunaannya dapat diperpanjang dengan melakukan perbaikan yang dikenal dengan pemeliharaan. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan kegiatan pemeliharaan yang meliputi kegiatan pemeliharaan dan perawatan mesin yang digunakan dalam setiap proses produksi.