AKPY – STIPER Yogyakarta mewajibkan mahasiswa D-1 untuk mengikuti program Magang dan Uji Kompetensi. Keunggulan Diploma I (D-I) Program Studi Pembibitan Kelapa Sawit, Program Studi Perawatan Kelapa Sawit AKPY-STIPER dapat langsung terjun kekebun Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).
Seperti diketahui, program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) merupakan upaya pemerintah untuk mengembangkan perkebunan kelapa sawit rakyat dengan melakukan penggantian tanaman tua atau tidak produktif dengan tanaman baru sesuai dengan prinsip Good Agricultural Practices (GAP).
Program PSR berdasarkan atas permasalahan produktivitas perkebunan sawit rakyat yang rendah sehingga berdampak pada pendapatan pekebun sawit. Program ini, telah dilaksanakan sejak 2016 lalu dengan tujuan meningkatkan produktivitas sawit rakyat dari 3 ton/ha menjadi 7 ton-8 ton/ha serta meningkatkan kesejahteraan pekebun sawit Indonesia.
Tercatat pada data BPDP-KS, selama periode 2016-2019 terdapat 106.150 ha lahan sawit rakyat atau sekitar 4,3% dari target PSR yang diremajakan (replanting). Jumlah pekebun yang terlibat pada program ini sebanyak 47.147 orang dengan total penyaluran dana sebesar Rp. 2.655 triliun.
Program PSR pada tahun 2019 telah direalisasikan di 21 provinsi dan 106 kabupaten yang tersebar di Indonesia. Lima provinsi dengan realisasi program PSR tertinggi adalah provinsi Sumatera Selatan 25.225 ha dengan penyaluran dana Rp 630,621 miliar, Riau 14.740 ha dengan Rp 367.054 miliar, Aceh 10.376 ha dengan Rp 259.400 miliar, Jambi 8.444 ha dengan Rp 211.056 miliar dan Kalimantan Tengah 7.964 ha dengan Rp 199.166 miliar.
Dan, untuk mempercepat realisasi program PSR, pemerintah juga mendorong BPDP KS untuk merealisasikan target peremajaan sawit rakyat yang ditetapkan seluas 500 ribu hektar selama 2020 – 2022.
Atas dasar itu, program Magang dan Uji Kompetensi mahasiswa D-1 AKPY-STIPER Yogyakarta Program Studi Pembibitan Kelapa Sawit, Program Studi Perawatan Kelapa Sawit wajib dilaksanakan di lahan PSR.
Direktur Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY – STIPER), Sri Gunawan menyampaikan program Magang merupakan pendidikan Vokasi D1 – AKPY program Beasiswa BPDP KS, dilaksanakan dengan sistem blok Kompetensi.
“Program ini dalam proses pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan tiga pilar utama yaitu Knowledge, Skill dan Attitute,”jelas Gunawan, dalam keterangan tertulis yang diterima Redaksi.
Selanjutnya, Gunawan menjelaskan pilar pertama yaitu Knowledge, mahasiswa diberikan ilmu pengetahuan dasar dan logika berpikir, sehingga dalam menyelesaikan masalah mahasiswa mempunyai dasar ilmiah dan logika benar.
(Selengkapnya dapat di baca di Majalah Sawit Indonesia, Edisi 107)