Sejak tahun lalu, AKPY – Stiper dipercaya memberikan pelatihan petani sawit program pengembangan Sumberdaya Perkebunan Kelapa Sawit oleh Ditjen Perkebunan dengan dukungan dana dari BPDPKS
Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY – Stiper) di tahun ini kembali dipercaya menjadi salah satu provider dari 13 lembaga pelatihan petani sawit di Indonesia. Pelatihan yang diikuti petani sawit adalah program dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) berkolaborasi dengan Ditjen Perkebunan – Kementerian Pertanian yang melibatkan lembaga pelatihan profesional, dalam rangka pengembangan Sumberdaya Perkebunan Kelapa Sawit (SDM-PKS).
Di tahun ini, pelatihan diikuti peserta dari tiga kabupaten; Pulang Pisau, Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat dari Kalimantan Tengah dan dua kabupaten; Luwu Timur dan Luwu Utara dari Sulawesi Selatan.
Wakil Direktur AKPY – Stiper, Dr.(cand), Idum Satia Santi, SP,MP menyampaikan pihaknya bersyukur masih mendapat kepercayaan dari Ditjen Perkebunan dan BPDPKS untuk memberikan pelatihan petani sawit, program pengembangan SDM PKS.
“Di tahun ini mendapat 20 batch dengan skema pelatihan dari teknis budidaya perkebunan kelapa sawit, penguatan kelembagaan petani sawit, panen dan pasca panen, pengelolaan sarana dan prasaran perkebunan kelapa sawit dan teknik pemetaan lokasi perkebunan kelapa sawit,” ujarnya saat ditemui di Palangka Raya, akhir Juli lalu.
“Pelatihan petani sawit sebagai upaya dari pemerintah dalam rangka meningkatkan kapasitas petani sawit agar mampu berdaya saing, melalui pelatihan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit (SDM PKS) bagi petani sawit di Indonesia. Pelatihan ini mendapat dukungan dana dari BPDPKS, serta bekerjasama dengan Ditjen Perkebunan dan AKPY – Stiper sebagai provider pelatihan,” tambah Idum.
Secara rinci jumlah peserta (petani sawit) yang telah mengikuti pelatihan dari Kabupaten Pulang Pisau (Kalteng) sebanyak 89 petani terbagi tiga batch (Teknis budidaya tanaman kelapa sawit, Panen dan pasca panen, Pengelolaan sarana dan prasarana perkebunan kelapa sawit). Sementara, dari Kabupaten Kotawaringin Barat (Kalteng) 154 peserta, terbagi lima batch (Teknis Budidaya Tanaman Kelapa Sawit, Panen dan Pascapanen, Pengelolaan Sarana dan Prasarana, Teknik Pemetaan lokasi Perkebunan Kelapa Sawit), dari Kabupaten Kotawaringin Timur (Kalteng) 101 peserta, terbagi tiga batch (Teknis Budidaya Tanaman Perkebunan Kelapa Sawit), dan di Kabupaten Luwu Timur (Sulsel) 98 peserta, terbagi tiga bacth (Penguatan Kelembagaan Perkebunan Kelapa Sawit dan Teknis Budidaya Tanaman Kelapa Sawit. Dan pada bacth terakhir diagendakan terlaksana pada 19 – 28 Agustus 2023 diikuti oleh peserta dari Kabupaten Luwu Utara (Sulsel).
Adapun tujuan dari pelatihan petani sawit dalam rangka penguatan kapasitas SDM PKS, yaitu memberikan pengertian dan pemahaman tentang cara budidaya kelapa sawit yang berkelanjutan (Good Management Practices), dan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, kemandirian, manajerial dan kewirausahaan yang berdaya saing perkebunan kelapa sawit berkelanjutan. Dengan sasaran peserta pekebun/petani sawit, keluarga pekebun, penyuluh, tenaga pendamping, ASN dan masyarakat sekitar kebun.
Usai pelatihan implementasikan dan sebarkan ilmunya
Selanjutnya, Idum mengatakan pihaknya berharap pada peserta pelatihan. Setelah mengikuti pelatihan, ke depan peserta bisa menyampaikan materi yang didapat selama pelatihan kepada petani, saudara dan tetangga, penyuluh swadaya, pengurus koperasi dan lainnya.
“Dan, yang terpenting dapat mengimplementasikan materi-materinya dalam pengelolaan kebunnya. Misalnya, materi-materi teknik budidaya Kelapa Sawit diaplikasikan di kebunnya sendiri dan menjadi agen perubahan dalam pengelolaan kebun. Serta dapat mengajukan proposal sarana prasarana ke Ditjenbun–BPDPKS dengan ketentuan dan syarat yang berlaku,” katanya.
“Kami juga berharap pada Pemerintah Provinsi ataupun Pemda, agar di Kabupaten ada SLPHT khusus kelapa Sawit – Dokter Sawit yang SDM-nya dari Alumni beasiswa BPDPKS. Serta, dibentuk SMK Kelapa Sawit, serta program beasiswa berikatan dinas melalui kerjasama tripartit (BPDPKS- Pemkab -CSR Perusahaan). AKPY-Stiper siap membantu untuk menyusun kurikulum dan mendampingi pembuatan proposal untuk mengajukan ke BPDPKS,” tambah Idum.
“Kami sampaikan terima kasih atas dukungan (dana) dari BPDPKS, dan kerjasama dalam pelaksanaan pelatihan SDM PKS pada Ditjen Perkebunan dan Dinas Perkebunan Provinsi dan Kabupaten. Sehingga kegiatan pelatihan yang diikuti petani sawit bisa terlaksana,” imbuh Idum, mengakhiri sambutannya.
Program pengembangan SDM PKS melalui pelatihan yang dijalankan AKPY – Stiper, mendapat sambutan positif dari Pemerintah Provinsi setempat. Saat pelatihan di Kalimantan Tengah (Kalteng), pemerintah provinsi Kalteng mengapresiasi, disampaikan langsung oleh Staff Ahli Gubernur Kalimantan Tengah, bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Suhaemi, mewakili Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran.
(Selengkapnya dapat dibaca di Majalah Sawit Indonesia, Edisi 142)