Beragam kegiatan dan motivasi disampaikan oleh narasumber agar mahasiswa baru AKPY – Stiper menjadi calon planter yang unggul. Mampu mempraktikkan Good Agricultural Practices di sektor perkebunan kelapa sawit.
Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta – Stiper (AKPY – Stiper) memiliki cara sendiri saat mengadakan orientasi mahasiswa baru, berbeda dengan kampus umum. Pasalnya, pendidikan vokasi yang dijalankan dituntut harus mendidik calon planter yang nantinya akan bekerja di perkebunan kelapa sawit.
Sejak awal menyelanggaraan pendidikan vokasi, perguruan tinggi ini mengenalkan kehidupan kampus tidak hanya dikenalkan lingkungan kampusnya saja. Melainkan, membekali mahasiswa barunya dengan pembinaan mental, fisik, disiplin dan kenal kebun atau disebut Bintafisdisbun.
Dalam pelaksanaanya, kampus yang berada di Sleman (Yogyakarta) mengadakan Bintalfisdisbun bagi mahasiswa baru program Diploma I Beasiswa Sawit melibatkan instansi/lembaga lain dan dilaksanakan di dua tempat. Untuk pembinaan mental, fisik dan disiplin melibatkan tim KOPASGAT/TNI AU yang dilaksanakan selama tiga hari (3 – 5 November 2022), di Lanhanud, Yogyakarta.
Sementara itu, untuk pengenalan kebun dilaksanakan selama enam hari (7 – 12 November 2022) di Kebun Pendidikan dan Penelitian (KP2), Ungaran – Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Untuk pengenalan kebun, pihak AKPY – Stiper menghadirkan dosen praktisi dan dosen junior, serta mengundang praktisi kebun, akademisi dan motivator profesional.
Diketahui, tahun ini perserta Bintalfisdisbun AKPY – Stiper tahun akademik 2022/2023 sebanyak 331 mahasiswa baru, terdiri dari 310 penerima beasiswa sawit Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), dan 21 mahasiswa baru penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.
Direktur AKPY – Stiper, Dr. Sri Gunawan, SP. MP, IPU mengutarakan pihaknya melalui kegiatan Bintalfisdisbun menyiapkan calon planter sebagai taruna andalan sawit menjadi sumber daya manuasia (SDM) yang betul-betul memiliki mental, fisik dan disiplin yang baik serta mengenali bidang yang akan ditapaki selama berkarier di perkelapa sawitan.
“Untuk materi pengenalan kebun yang diberikan oleh dosen praktisi mulai dari persiapan lahan, pembibitan, penanaman, perawatan hingga panen. Sehingga saat belajar di kampus mahasiswa sudah mendapatkan gambaran, tinggal belajar teori dengan kurikulum Job Competency Block (Kurikulum Berbasis Blok). Dan, yang tidak kalah penting, calon planter juga harus mempunyai sikap disiplin yang tinggi sehingga saat lulus dan bekerja di kebun sudah memiliki bekal yang cukup,” ujarnya, saat ditemui di lokasi kegiatan, Rabu (9 November 2022).
Sebagai informasi, mahasiswa baru AKPY – Stiper tahun akademik 2022/2023, program Diploma I Beasiswa Sawit yaitu dari lulusan SMA/Sederajat yang terdiri dari 26 provinsi yang heterogen terdiri dari berbagai suku dan bahasa.
“Maka dalam kegiatan Bintalfisdisbun melibatkan institusi KOPASGAT/TNI AU untuk membentuk mental, fisik dan disiplin serta Bela Negara untuk membela Negara melalui sektor kelapa sawit. Dan, siap ditempatkan dimanapun di wilayah Indonesia,” tegas Sri Gunawan.
“Sementara untuk motivasi yang dikemas dengan permainan game (red – outbond) untuk membangkitkan kebersamaan, kemandirian, motivasi dan kreativitas melibatkan motivator profesional,” imbuhnya.
Tidak hanya itu, dalam rangkain kegiatan Bintalfisbun, mahasiswa baru AKPY – Stiper juga mendapatkan kuliah umum dari pihak BPDPKS, yang disampaikan langsug oleh Direktur Utama BPDPKS, Eddy Abdurrachman. Dan, mendapatkan motivasi dari Direktur Perlindungan Perkebunan – Ditjen Perkebunan, Baginda Siagian. Serta berkesempatan mendapat motivasi dari perwakilan dari Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) yaitu Ahmad Masri (praktisi kebun sekaligus akademisi), Djono Albar Burhan (petani sawit milenial), dan Suryanto (petani sawit asal Muara Bungo – Provinsi Jambi).
(Selengkapnya dapat dibaca di Majalah Sawit Indonesia, Edisi 133)