Salah satu petani sawit dari Kalimantan Timur ungkap kehidupannya Sejahtera, setelah menekuni profesi petani sawit yang sudah dijalani selama hampir 20 tahun. Bahkan merasa bangga karena saat ini kehidupannya lebih baik dari sisi finansial.
Adalah Ahmad Indradi, petani sawit milenial yang menceritakan hal tersebut saat menjadi salah satu pembicara dalam Special Dialogue bertema ‘Menata Masa Depan Kelapa Sawit Indonesia’, pada Kamis (16 November 2023), di Jakarta.
“Kami bangga menjadi petani kelapa sawit yang sudah dijalani 19 tahun. Profesi ini tidak diduga sebelumnya, bisa menjadi petani sawit yang sukses. Bahkan, menjadi petani sawit adalah keputusan yang terbaik yang diambil dalam hidupnya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Ahmad mengatakan memang masih ada kekurangan di sektor perkebunan kelapa sawit, tetapi hal hal baik yang kami rasakan selama menjadi petani sawit juga harus disampaikan. “Meski masih ada masalah (kekurangan), tetapi fakta kebaikan dari perkebunan sawit juga banyak bahkan bisa meningkatkan kesejahteraan bagi petani sawit yang menjalaninya sebagai profesi,” lanjutnya.
Namun, kata Ahmad, sayangnya profesi petani saat ini tidak menjadi pilihan bagi generasi muda. Yang ada dalam benak anak-anak muda saat ini, bahwa profesi petani (petani sawit) tidak lepas dari persepsi mereka terhadap informasi yang masuk dalam pikirannya. Jika informasi petani sawit yang diterima, petani sawit miskin dan lain-lain. Maka keinginan menjadi petani tentu akan berpikir 1.000 kali.
“Tetapi faktanya, menjadi petani sawit yang sudah saya jalani 19 tahun di Kalimantan Timur, alhamdulillah kehidupan petani sawit sejahtera memiliki passif income. Di Kalimantan Timur, kebun sawit berjalan auto pilot ada yang mengerjakan. Kami memiliki kehidupan yang baik, memiliki kendaraan yang baik, dan bisa jalan-jalan keluar negeri,” jelasnya.
Akan lebih baik, jika orang seperti Ahmad Indradi bisa terus menyampaikan kebaikan-kebaikan dalam menjadi profesi petani, khususnya petani sawit pada generasi muda. Yang selama ini banyak dipersepsikan hidupnya miskin. Pria asal Yogyakarta ini mampu membalikkan fakta, dan membuktikan kehidupannya lebih baik dan Sejah tera setelah menjadi petani sawit dan mengaku bangga memiliki profesi petani sawit.
“Bagi generasi muda, harus memilki top of mind jika ingin menggeluti sebuah profesi, tak terkecuali menjadi petani sawit. Sebab, top of mind bisa menjadi obsesi atau cita-cita untuk mencapai tujuan, halangan dan rintangan bisa dihadapi kalau sebuah profesi sudah berada pada top of mind dan menjadi obsesi,” pesan Ahmad, pada generasi muda.