• Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Facebook Twitter Instagram
Tuesday, 26 September 2023
Trending
  • TBS Petani Riau di Hargai Rp2.401,66/Kg
  • PT Pertamina (Persero) Menjadi Market Leader Dalam Perdagangan Karbon di Indonesia
  • Petani Harus di Untungkan
  • BPDPKS Menampilkan Berbagai Produk UKM Sawit Dalam Kegiatan Indonesian Research and Inovation (InaRI) Expo  2023
  • Kontribusi Nyata Indonesia Hadapi Perubahan Iklim
  • PT Pupuk Indonesia (Persero) Mengajak Petani di Seluruh Negeri Untuk Meningkatkan Produktivitas
  • PT Santosa Makmur Plantation (SMP) Membangun Pabrik Kelapa Sawit Berkapasitas 45 ton/jam di Kabupaten Melawi
  • Apresiasi Kinerja, YPKPY Serahkan Tiga Unit Mobil Operasional
Facebook Instagram Twitter YouTube
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Subscribe
  • Beranda
  • Rubrik
    • Analisis
    • Artikel
    • Berita Terbaru
    • Edisi Terbaru
    • Event
    • Hama Penyakit
    • Hot Issue
    • Inovasi
    • Kinerja
    • Oase
    • Palm Oil Good
    • Pojok Koperasi
    • Profil Produk
    • Sajian Utama
    • Seremoni
    • Sosok
    • Tata Kelola
  • Tentang Kami
  • Susunan Redaksi
  • Hubungi Kami
Majalah Sawit Indonesia OnlineMajalah Sawit Indonesia Online
Home » Ada Rekayasa Di Balik Foto Sutopo ?
Kinerja

Ada Rekayasa Di Balik Foto Sutopo ?

By RedaksiNovember 20, 20153 Mins Read
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email
Share
WhatsApp Facebook Twitter Telegram LinkedIn Pinterest Email

Kalangan akademisi meragukan akurasi foto berjudul Habis Bakar Terbitlah Sawit. Pasalnya tidak mungkin lahan yang baru terbakar dua minggu dapat ditanami sawit.

Foto berjudul Habis Bakar Terbitlah Sawit melalui twitter Sutopo Purwo Nugroho, membuat geger masyarakat. Foto yang diunggah pada 20 Oktober menunjukkan lahan seperti baru terbakar yang telah ditanami bibit sawit. Lokasi pengambilan foto disebutkan berada di Nyaru Menteng Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Ketika Dihubungi SAWIT INDONESIA, Sutopo yang menjabat Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, mengatakan foto ini berasal dari anggota badan nasional penanggulangan daerah setempat. Foto tersebut diambil oleh anggotanya bernama Tri Budi, Deputi Penanganan Darurat BNPB. “Saya dapat gambar dari semua personil BNPB di lapangan. Semua dikirim ke saya dan disebarluaskan. Itu mekanisme di BNPB,” ujarnya melalui pesan singkat.

Melalui layanan pesan singkat dan sambungan telepon, tim redaksi Majalah SAWIT INDONESIA berusaha menghubungi pemilik foto, Tri Budi. Namun hingga berita ini diangkat permintaan wawancara maupun konfirmasi tidak mendapatkan jawaban.

Baca juga :   Presiden Jokowi Setujui Perubahan Perpres ISPO, Ini Tiga Pertimbangannya

“Ada motif dibalik itu semua, kalau ada motif menurunkan citra sawit bahwa kita tidak ramah lingkungan bisa juga terjadi. Karena kalau petani atau perusahaan sengaja melakukannya (red-membakar) itu kontraproduktif,” kata Prof Budi Indra Setiawan, Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB).

Menurut Budi Indra, bibit sawit akan mati apabila ditanam pada musim kemarau dan ditanam di lahan baru terbakar. Dampaknya, jika hujan tidak turun maka bibit akan kekurangn air dan berakibat bibit lebih menderita. “Namun kalau lahan dibakar di musim kering. Sedangkan, hujan baru datang satu sampai dua bulan lagi. Rasanya tidak mungkin ada motif ingin menanam,” paparnya.

Hasril Siregar, Direktur Pusat Penelitian Kelapa Sawit, menyebutkan secara teknis tidak bisa lahan yang habis terbakar langsung ditanami bibit kelapa sawit. “Sehingga tidak benar kalau ada yang menanam sawit di lahan bekas terbakar atau yang dibakar, seperti yang ramai diberitakan di kawasan konservasi orangutan (arboretum) Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah,” kata Hasril seperti dilansir dari Antara.

Baca juga :   AKPY – Stiper Tingkatkan Kompetensi Petani Kalteng dan Sulsel

Togar Sitanggang, Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia, menyebutkan foto yang ditampilkan Sutopo Purwo Nugroho banyak kejanggalan. Pertama, kalau diamati terdapat tanaman semak belukar di foto tersebut. Secara logika umum, sulit diterima akal apabila tanaman semak tumbuh tinggi dalam waktu dua minggu

Kejanggalan berikutnya adalah mengapa ada ranting kering dan daun kering. “Kalau memang baru terbakar semestinya tidak ada ranting itu. Dan sudah ada kayu berwarna putih. Yang kami dengar dengan kebakaran masif tidak mungkin lahan tersebut tidak tersentuh api. Mestinya lahan itu berwarna hitam,” papar Togar.

Togar mengatakan lahan tersebut kemungkinan sudah terbakar lima bulan lalu. Bukan seperti dugaan Sutopo bahwa lahan baru terbakar dua minggu.
Dugaan Togar diamini warga setempat. Rudi, Kepala Rumah Tangga Kelurahan Tumbang Tahai, Kecamatan Bukit Batu, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, menjelaskan lahan terbakar dekat Nyaru Menteng bukan terbakar dua minggu lalu. Petani tidak mungkin tanam bibit sawit di lahan yang baru terbakar.

Baca juga :   Hilirisasi Sawit Meroket di Era Jokowi

Pria yang turun temurun tinggal di pinggiran Sungai Tahai ini menjelaskan lahan di KM 26 dan 27 tersebut sengaja dibakar oleh masyarakat. Dari luas areal yang direncakan untuk ditanam seluas 38 hektare. Sekitar 24 hektare dikelola kelompok masyarakat Kelurahan Tumbang Tahai.“Lahan yang dibakar bagian dari kearifan lokal masyarakat setempat, dan bukan milik perusahaan. Kegiatan pembakaran lahan ini dilindungi peraturan gubernur Kalimantan Tengah mengenai pedoman pembukaan lahan dan pekarangan bagi masyarakat di Kalimantan Tengah. 

Sumber foto: Togar Sitanggang

kelapa sawit sawit
Share. WhatsApp Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email Telegram

Related Posts

PASPI Usulkan Revisi Perpres ISPO Sesuai Sustainability PBB

8 hours ago Berita Terbaru

Waspada! El Nino Bakal Kerek Harga Sawit

15 hours ago Berita Terbaru

Produksi Sawit Petani Berpotensi Anjlok 30% Gegara El Nino

23 hours ago Berita Terbaru

GAPKI Minta Regulasi Sawit Tidak Tumpang-Tindih

1 day ago Berita Terbaru

Apkasindo: Awas Revisi Perpres ISPO Diboncengi Kepentingan Asing, Ini Usulan Petani

1 day ago Berita Terbaru

Presiden Jokowi Setujui Perubahan Perpres ISPO, Ini Tiga Pertimbangannya

2 days ago Berita Terbaru

Asianagro Agung Jaya Jalankan Uji Emisi dengan Auditor

2 days ago Berita Terbaru

Nama Fenny Sofyan dari Astra Agro Masuk Jajaran Top 50 Kartini Humas Indonesia

3 days ago Berita Terbaru

Hilirisasi Sawit Meroket di Era Jokowi

4 days ago Kinerja
Edisi Terbaru

Cover Majalah Sawit Indonesia Edisi 143

Edisi Terbaru 1 week ago1 Min Read
Event

Advokasi Sawit Dan Peluncuran Buku Mitos Vs Fakta Sawit

Event 1 month ago2 Mins Read
Latest Post

TBS Petani Riau di Hargai Rp2.401,66/Kg

1 hour ago

PT Pertamina (Persero) Menjadi Market Leader Dalam Perdagangan Karbon di Indonesia

2 hours ago

Petani Harus di Untungkan

3 hours ago

BPDPKS Menampilkan Berbagai Produk UKM Sawit Dalam Kegiatan Indonesian Research and Inovation (InaRI) Expo  2023

4 hours ago

Kontribusi Nyata Indonesia Hadapi Perubahan Iklim

4 hours ago
WhatsApp Telegram Facebook Instagram Twitter
© 2023 Development by Majalah Sawit Indonesia Development Tim.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.