Perkebunan kelapa sawit juga telah menyebar ke 18 kabupaten di Sumatera Utara, dan beberapa kabupaten yang memiliki luas perkebunan kelapa sawit yang relatif luas, diantaranya adalah Kabupaten Labuhan Batu, Kabupaten Asahan, Kabupaten Simalungun, Mandaling Natal, Langkat, Labuhan Batu Selatan, Serdang Bedagai, Tapanuli Selatan, Padang Lawas, dan kabupaten lainnya. Perkembangan ini juga didukung oleh perkembangan produktivitas. Pada tahun 2015, produktivitas perkebunan rakyat adalah 3,76 ton per Ha, perkebuanan swasta 4,35 ton per Ha dan perkebunan negara 4,67 ton per Ha. Data ini menunjukan tingkat produktivitas perkebunan kelapa sawit di Sumatera Utara relatif lebih baik, dan masih berpeluang ditingkatkan lebih tinggi, khususnya melalui perbaikan bibit unggul dan tata kelola pemupukan dan perawatan tanaman.
Sejalan dengan itu, produksi CPO Sumatera Utara meningkat dari 1,7 juta ton pada tahun 1990 meningkat menjadi 4,6 juta ton pada tahun 2015. Industri hilir sawit Indonesia dibangun pada tahun 1976 di Adolina. Saat ini hilirisasi industri minyak sawit Sumatera Utara ditandai dengan berkembangnya industri oleofood, oleokimia, biosurfaktan dan biodiesel.
Beberapa Industri Hilir Minyak Sawit di Sumatera Utara
Industri | Jumlah Perusahaan/Unit (buah) | Kapasitas Produksi (ton/tahun) |
Pabrik Kelapa Sawit | 116 | 12.200.000 |
Industri Oleofood | ||
Minyak Goreng/Refinery | 27 | 7.269.000 |
Margarine/Shortening | 11 | 139.860 |
Industri Oleokima Dasar | 11 | 2.432.300 |
Gliserin | 10 | 116,61 |
Fatty Acid | 9 | 296.300 |
Fatty Alcohol | 2 | 159,6 |
Industri Biosurfaktan | ||
Sabun Mandi | 6 | 187.800 |
Sabun Cuci | 5 | 34.500 |
Detergen | 2 | 2.620 |
Industri Biodiesel | 260.000 |
Sumber: Kementerian Perindustrian
Sumber : GAPKI Sumatera Utara