Minamas Plantation fokus kepada peremajaan tanaman (replanting) berusia tua. Target replanting dipatok 14 ribu hektare setiap tahun. Strategi menjadikan kebun perusahaan berproduktivitas tinggi.
“Kegiatan replanting sudah memasuki tahun ketiga. Sudah ada lahan seluas 38 ribu hektare yang diremajakan,”kata Roslin Azmy Hassan, Head Plantation Operations Minamas Plantation.
Minamas Plantation menargetkan replanting seluas 14 ribu hektare per tahun. Kegiatan ini sudah berjalan semenjak 2015. Dalam catatan perusahaan, replanting tahun ini seluas 14 ribu hektare, tahun lalu 14 ribu hektare, dan periode 2015 sekitar 10 ribu hektare. Sehingga total lahan yang sukses diremajakan 38 ribu hektare. Untuk informasi bahwa periode anggaran Minamas dalam setahun dimulai dari Juli hingga Juni.
“Untuk periode tahun depan sampai berikutnya, target replanting dipatol 5% dari luas lahan tertanam,” jelas Roslin.
Roslin Azmy menyebutkan perusahaan lebih terfokus kepada peremajaan dibandingkan membuka lahan baru. Saat ini, kegiatan operasional perusahaan berada di 8 provinsi dengan total luasan areal konsesi 268.261 hektare. Dari jumlah tersebut, luas lahan tertanam baru 201.364 hektare. “Hampir 48% tanaman perusahaan memasuki usia tua di atas 18 tahun,” ujar Roslin.
Sampai April 2018, produksi Tandan Buah Segar (TBS) sawit Minamas mencapai 2.152.749 metrik ton yang mampu menghasilkan CPO sebesar 587.511 metrik ton CPO.
Produksi CPO yang dihasilkan Minamas masih di bawah target 600 ribu ton CPO. Tidak optimalnya produksi karena faktor El Nino tahun 2015. Selain itu, kegiatan replanting juga berdampak kepada turunnya luas tanaman menghasilkan (mature area). Roslin mengakui perkebunan sawit Minamas masih terkena dampak fenomena El Nino yang berlangsung pada 2015. Masalah iklim ini berdampak kepada jumlah produksi TBS sawit dan minyak sawit berkurang sebesar 5%.
“Perusahaan menghadapi dampak fenomena El Nino yang pengaruh kepada roduksi mulai 2015 dan masih sampai dengan sekarang. Kurang lebih ada penurunan produksi rata-rata 5% dari total target tahunan,”kata Roslin.
Unit area Minamas yang terkena dampak signifikan El Nino berada di Kalimantan Selatan. Di provinsi ini, ada 23 unit perkebunan yang beroperasi dari total 69 unit perkebunan milik Minamas di Indonesia. Tak heran produksi sulit capai target karena kontribusi perkebunan di Kalimantan Selatan sekitar 15% dari total unit kebun Minamas.
Roslin mengatakan potensi produksi yang dimiliki Minamas sekitar 2,67 juta ton TBS setiap tahunnya. Namun setelah terkena dampak El Nino diperkirakan produksi TBS turun menjadi 2,4 juta ton.
Kendati demikian, Roslin optimistis, tahun depan produksi kelapa sawit perusahaannya akan kembali normal atau melebihi target karena didukung oleh faktor cuaca yang sudah normal.
Pembangkit Biogas
Minamas Plantation akan mengoperasikan 2 unit Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) pada tahun ini. Kehadiran PLTBg ini membantu perusahaan untuk menekan emisi gas rumah kaca.